Kasir Galian C Tinggalkan Rumah, Suami Lapor ke Perbekel
Ibu muda satu anak, Ni Kadek Optiani, 25, dari Banjar Muntig, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem dilaporkan meninggalkan rumah sejak Minggu (14/1).
AMLAPURA, NusaBali
Ibu muda yang bekerja sebagai kasir galian C di Banjar Presana, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem itu diduga dilarikan operator alat berat di usaha galian C tersebut. Kasus kehilangan anggota keluarga ini dilaporkan oleh suami Kadek Optiani, I Putu Tama Arta, 30, ke Perbekel Desa Amerta Bhuana, Selasa (6/2).
Menurut penuturan Tama Arta, istrinya meninggalkan rumah saat ia mengantar ibu kandungnya ngwacakang dan rumah dalam keadaan sepi. Kadek Optiani kabur dari rumah tanpa ada permasalahan. Tama Arta menceritakan, mereka sempat mengungsi di Desa Tabola, Kecamatan Sidemen. Namun balik lagi ke kampung setelah radius awas Gunung Agung dipersempit menjadi 6 kilometer sejak Kamis (4/1). Selama mereka mengungsi, Kadek Optiani tetap bekerja sebagai kasir galian C di Banjar Presana, Desa Sebudi. Berangkat pagi mengendarai sepeda motor dan pulang malam.
Menurut Tama Arta, sikap istrinya mulai berubah sejak Oktober 2017. Ditandai dengan HP yang tidak boleh disentuh suami. Bahkan Kadek Optiani mengunci HP agar tidak bisa dibuka orang lain. Meski ada perubahan sikap, namun Rama Arta sebagai suami tetap bersabar. Sampai akhirnya Kadek Optiani kabur dari rumah meninggalkan anak, barulah Tama Arta bersikap dengan melapor ke Perbekel Desa Amerta Bhuana. “Dia pergi tanpa bawa sepeda motor. Saya tak tahu dia meninggalkan rumah mengenakan pakaian apa. Teleponnya tidak bisa dihubungi,” ungkap Tama Arta.
Selama 23 hari istrinya tidak pulang, Tama Arta dan keluarga sudah berupaya melakukan pencarian. “Istri saya meninggalkan rumah saat saya mengantar ibu mengelar ritual ngwacakang. Setelah balik ke rumah pukul 10.00 Wita istri tidak ada, saya kira istri kerja di galian C ternyata tidak kunjung pulang,” keluhnya. Sementara Perbekel Desa Amerta Bhuana I Wayan Suara mengakui menerima laporan kehilangan itu. Ia menyikapi dengan meneruskan laporan ke Polsek Selat. “Kami teruskan laporan warga ke Polsek Selat, menyertakan foto yang dilaporkan. Mudah-mudahan segera bisa ditemukan,” katanya.
Informasi di masyarakat, Kadek Optiani diduga meninggalkan rumah dibawa kabur operator alat berat galian C. “Itu baru dugaan,” tegas Wayan Suara. Sementara Kapolsek Selat, AKP I Made Sudartawan mengaku belum terima laporan terkait ibu muda meninggalkan rumah. “Belum ada laporan, di mana itu?” tanya Kapolsek AKP Sudartawan. *k16
Ibu muda yang bekerja sebagai kasir galian C di Banjar Presana, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem itu diduga dilarikan operator alat berat di usaha galian C tersebut. Kasus kehilangan anggota keluarga ini dilaporkan oleh suami Kadek Optiani, I Putu Tama Arta, 30, ke Perbekel Desa Amerta Bhuana, Selasa (6/2).
Menurut penuturan Tama Arta, istrinya meninggalkan rumah saat ia mengantar ibu kandungnya ngwacakang dan rumah dalam keadaan sepi. Kadek Optiani kabur dari rumah tanpa ada permasalahan. Tama Arta menceritakan, mereka sempat mengungsi di Desa Tabola, Kecamatan Sidemen. Namun balik lagi ke kampung setelah radius awas Gunung Agung dipersempit menjadi 6 kilometer sejak Kamis (4/1). Selama mereka mengungsi, Kadek Optiani tetap bekerja sebagai kasir galian C di Banjar Presana, Desa Sebudi. Berangkat pagi mengendarai sepeda motor dan pulang malam.
Menurut Tama Arta, sikap istrinya mulai berubah sejak Oktober 2017. Ditandai dengan HP yang tidak boleh disentuh suami. Bahkan Kadek Optiani mengunci HP agar tidak bisa dibuka orang lain. Meski ada perubahan sikap, namun Rama Arta sebagai suami tetap bersabar. Sampai akhirnya Kadek Optiani kabur dari rumah meninggalkan anak, barulah Tama Arta bersikap dengan melapor ke Perbekel Desa Amerta Bhuana. “Dia pergi tanpa bawa sepeda motor. Saya tak tahu dia meninggalkan rumah mengenakan pakaian apa. Teleponnya tidak bisa dihubungi,” ungkap Tama Arta.
Selama 23 hari istrinya tidak pulang, Tama Arta dan keluarga sudah berupaya melakukan pencarian. “Istri saya meninggalkan rumah saat saya mengantar ibu mengelar ritual ngwacakang. Setelah balik ke rumah pukul 10.00 Wita istri tidak ada, saya kira istri kerja di galian C ternyata tidak kunjung pulang,” keluhnya. Sementara Perbekel Desa Amerta Bhuana I Wayan Suara mengakui menerima laporan kehilangan itu. Ia menyikapi dengan meneruskan laporan ke Polsek Selat. “Kami teruskan laporan warga ke Polsek Selat, menyertakan foto yang dilaporkan. Mudah-mudahan segera bisa ditemukan,” katanya.
Informasi di masyarakat, Kadek Optiani diduga meninggalkan rumah dibawa kabur operator alat berat galian C. “Itu baru dugaan,” tegas Wayan Suara. Sementara Kapolsek Selat, AKP I Made Sudartawan mengaku belum terima laporan terkait ibu muda meninggalkan rumah. “Belum ada laporan, di mana itu?” tanya Kapolsek AKP Sudartawan. *k16
Komentar