Posko Sutasoma Sisakan 5 Ton Beras
Penutupan Posko Pengungsi di Lapangan Sutasoma, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menyisakan logistik.
GIANYAR, NusaBali
Sekitar 5 ton beras masih tertumpuk di posko ini. Selain itu, logistik seperti minyak goreng, air mineral, gas LPG, dan lainnya juga masih tersisa. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar AA Gde Oka Digjaya mengatakan, sisa logistik akan dikirim ke Posko Tanah Ampo Karangasem. "Sisa logistik yang terhimpun masih kami lakukan pendataan detailnya. Untuk beras masih sekitar 5 ton," ucapnya Rabu (7/2).
Dikatakan, pendataan sementara bantuan uang tunai yang masuk sejak pertama kali berdirinya posko di Lapangan Sutasoma, Sukawati ini Rp 189 juta. " Jumlah ini semua donasi dari masyarakat yang peduli pada pengungsi, " ucapnya. Namun dari jumlah tersebut juga tercatat pengeluaran Rp 55,6 juta, untuk kebutuhan pengungsi sehari-hari. "Semua itu untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, dan sisanya sekitar Rp 133 juta lebih akan diserahkan ke Posko Tanah Ampo, nanti dikelola di sana," ungkapnya.
Beras 5 ton juga diserahkan ke Posko Tanah Ampo, termasuk mie instan dan sayur mayur. Diberitakan sebelumnya, Posko Lapangan Sutasoma, Desa Sukawati mulai dikosongkan. Karena puluhan pengungsi terakhir memutuskan untuk pulang kampung halaman mereka di Karangasem. Mereka pulang atas permintaan sendiri, karena melihat turunnya aktivitas Gunung Agung. Proses pemulangan ini langsung difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.
Salah satu pengungsi Komang Mariani bersama anggota keluarganya mengaku memutuskan pulang karena melihat pengungsi lainya kembali ke Karangasem. “Pengungsi lain semua pulang, jadi kami memutuskan pulang ke rumah di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, “ ucapnya.
Lantaran hampir seluruh pengungsi sudah pulang, Komang Mariani pun mengaku tidak enak menjadi segelintir pengungsi yang harus dilayani para petugas di Posko Lapangan Sukawati. “ Kalau hanya harus melayani kami, kan kami jadi tidak enak. Apalagi petugas disini baik sekali, kami sangat berterima kasih, sekarang kami pulang pun dibekali minyak, beras dan beberapa barang lainya diberikan kepada kami untuk dibawa pulang, “ katanya.
Pengungsi yang tinggal di Posko Sutasoma sejak lima bulan lalu ini juga ingin melepas rindu akan kampung halaman. Disinggung kekhawatiran meningkatkanya aktivitas Gunung Agung, Komang Mariani pun mengaku pasrah, dan berupaya kembali ke posko pengungsian terdekat. “ Kalau kemarin gempanya membuat kami takut, kami berdoa saja semoga tidak ada aktivitas gunung lagi, “ katanya.*nvi
Dikatakan, pendataan sementara bantuan uang tunai yang masuk sejak pertama kali berdirinya posko di Lapangan Sutasoma, Sukawati ini Rp 189 juta. " Jumlah ini semua donasi dari masyarakat yang peduli pada pengungsi, " ucapnya. Namun dari jumlah tersebut juga tercatat pengeluaran Rp 55,6 juta, untuk kebutuhan pengungsi sehari-hari. "Semua itu untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, dan sisanya sekitar Rp 133 juta lebih akan diserahkan ke Posko Tanah Ampo, nanti dikelola di sana," ungkapnya.
Beras 5 ton juga diserahkan ke Posko Tanah Ampo, termasuk mie instan dan sayur mayur. Diberitakan sebelumnya, Posko Lapangan Sutasoma, Desa Sukawati mulai dikosongkan. Karena puluhan pengungsi terakhir memutuskan untuk pulang kampung halaman mereka di Karangasem. Mereka pulang atas permintaan sendiri, karena melihat turunnya aktivitas Gunung Agung. Proses pemulangan ini langsung difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.
Salah satu pengungsi Komang Mariani bersama anggota keluarganya mengaku memutuskan pulang karena melihat pengungsi lainya kembali ke Karangasem. “Pengungsi lain semua pulang, jadi kami memutuskan pulang ke rumah di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, “ ucapnya.
Lantaran hampir seluruh pengungsi sudah pulang, Komang Mariani pun mengaku tidak enak menjadi segelintir pengungsi yang harus dilayani para petugas di Posko Lapangan Sukawati. “ Kalau hanya harus melayani kami, kan kami jadi tidak enak. Apalagi petugas disini baik sekali, kami sangat berterima kasih, sekarang kami pulang pun dibekali minyak, beras dan beberapa barang lainya diberikan kepada kami untuk dibawa pulang, “ katanya.
Pengungsi yang tinggal di Posko Sutasoma sejak lima bulan lalu ini juga ingin melepas rindu akan kampung halaman. Disinggung kekhawatiran meningkatkanya aktivitas Gunung Agung, Komang Mariani pun mengaku pasrah, dan berupaya kembali ke posko pengungsian terdekat. “ Kalau kemarin gempanya membuat kami takut, kami berdoa saja semoga tidak ada aktivitas gunung lagi, “ katanya.*nvi
1
Komentar