Hasil Uji Lab, Makanan Mengandung Ecoli
Keracunan Massal di Desa Jehem
BANGLI, NusaBali
Puluhan krama Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli mengalami keracunan massal usai hadiri hajatan pernikahan pasangan Dewa Made Widiantara, 26, dan Kadek Ayu Swarnawati, 22, di banjar setempat, Jumat (19/1) siang. Hasil uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sampel makanan yang diuji positif mengandung bakteri ecoli.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bangli, Ni Luh Made Eka Sasiani mengatakan, sampel yang diuji lab meliputi mie yang belum diolah, sisa nasi bungkus yang disajikan kepada tamu undangan serta air mineral. Sampel makanan yang dimuntahkan korban diuji di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Hasilnya nasi bungkus positif mengandung bakteri ecoli. “Sebanyak 58 orang yang masuk rumah sakit dengan keluhan mual, pusing, muntah, dan sakit perut itu tidak sampai rawat inap,” terang Eka Sasiani, Rabu (7/2).
Informasi di lapangan, proses pengolahan makanan dimulai pukul 07.00 Wita. Nasi itu dibungkus sekitar pukul 08.00 Wita dalam kondisi masih panas. Sekitar pukul 13.30 Wita, nasi bungkus baru disajikan kepada para undangan. “Ada rentang waktu yang panjang dari proses pengolahan, membungkus sampai disajikan, berpeluang makanan terkontaminasi bakteri, apalagi saat dibungkus makanan masih dalam kondisi panas,” terangnya. Ditambahkan, meski dibungkus dalam keadaan dingin tetap bisa terkontaminasi bakteri ecoli.
Pemberitaan sebelumnya, para korban keracunan yang sebagian di antaranya anak-anak ini mengalami gejala yang sama: lemas, pusing, mual, muntah-muntah. Mereka dilarikan ke RSUD Bangli secara bergelombang, sejak Jumat sore pukul 16.00 Wita. Banyak di antara korban yang sempat ditangani di Puskesmas Tembuku, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Bangli.
Seluruh undangan termasuk para korban keracunan disuguhi nasi bungkus di lokasi acara, setelah upacara adat selesai, Jumat siang sekitar pukul 13.00 Wita. Nasi bungkus yang dibagikan berisi lauk berupa daging ayam, tempe, telor, mie, sayur, dan kacang. Total ada 300 bungkus nasi yang dibagikan kepada undangan siang itu, termasuk 20 bungkus untuk tamu undangan dari Tabanan. *e
Puluhan krama Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli mengalami keracunan massal usai hadiri hajatan pernikahan pasangan Dewa Made Widiantara, 26, dan Kadek Ayu Swarnawati, 22, di banjar setempat, Jumat (19/1) siang. Hasil uji laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sampel makanan yang diuji positif mengandung bakteri ecoli.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bangli, Ni Luh Made Eka Sasiani mengatakan, sampel yang diuji lab meliputi mie yang belum diolah, sisa nasi bungkus yang disajikan kepada tamu undangan serta air mineral. Sampel makanan yang dimuntahkan korban diuji di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Hasilnya nasi bungkus positif mengandung bakteri ecoli. “Sebanyak 58 orang yang masuk rumah sakit dengan keluhan mual, pusing, muntah, dan sakit perut itu tidak sampai rawat inap,” terang Eka Sasiani, Rabu (7/2).
Informasi di lapangan, proses pengolahan makanan dimulai pukul 07.00 Wita. Nasi itu dibungkus sekitar pukul 08.00 Wita dalam kondisi masih panas. Sekitar pukul 13.30 Wita, nasi bungkus baru disajikan kepada para undangan. “Ada rentang waktu yang panjang dari proses pengolahan, membungkus sampai disajikan, berpeluang makanan terkontaminasi bakteri, apalagi saat dibungkus makanan masih dalam kondisi panas,” terangnya. Ditambahkan, meski dibungkus dalam keadaan dingin tetap bisa terkontaminasi bakteri ecoli.
Pemberitaan sebelumnya, para korban keracunan yang sebagian di antaranya anak-anak ini mengalami gejala yang sama: lemas, pusing, mual, muntah-muntah. Mereka dilarikan ke RSUD Bangli secara bergelombang, sejak Jumat sore pukul 16.00 Wita. Banyak di antara korban yang sempat ditangani di Puskesmas Tembuku, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Bangli.
Seluruh undangan termasuk para korban keracunan disuguhi nasi bungkus di lokasi acara, setelah upacara adat selesai, Jumat siang sekitar pukul 13.00 Wita. Nasi bungkus yang dibagikan berisi lauk berupa daging ayam, tempe, telor, mie, sayur, dan kacang. Total ada 300 bungkus nasi yang dibagikan kepada undangan siang itu, termasuk 20 bungkus untuk tamu undangan dari Tabanan. *e
1
Komentar