Ayah Mirna Punya Data Rahasia
Akan diungkap di persidangan, data Darmawan soal Jessica tak dimiliki polisi.
JAKARTA, NusaBali
Edi Darmawan Salihin sepertinya sudah tak sabar untuk menghadiri persidangan kasus pembunuhan putrinya, Wayan Mirna Salihin (27) yang meninggal usai minum es kopi Vietnam di kafe Olivier Grand Indonesia. Darmawan mengaku sudah siap mengungkap data rahasia yang dimilikinya, menyangkut tersangka Jessica Kumala Wongso.
Sebelumnya dia sempat mengungkap isi pesan WhatsApp putrinya, Mirna dengan Jessica di sebuah televisi. Salah satunya pesan salah kirim Mirna ke Jessica soal 'ciuman'.
Menurut Darmawan, dia masih memiliki data-data lain yang cukup signifikan terkait kasus tersebut. Ia juga mengaku memiliki data yang tidak dimiliki oleh polisi.
"Kita masing-masing punya data yang akan dibuka di pengadilan, nanti disinkronisasi. Gini loh apa yang polisi enggak punya, saya punya," kata Darmawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/2).
Namun saat ditanyakan soal data tersebut terkait apa, Dermawan menolak membeberkannya kepada wartawan. "Oh itu, itu kan rahasia ya, saya baru kasih liat dari muka, nanti dibahas di persidangan kira-kira begitu," ujar Darmawan.
Menurutnya, data tersebut akan diperlukan di dalam persidangan. "Enggak, itu semua data-data saja, data-data yang kita perlukan untuk nanti di persidangan, kan saya sudah bilang waktu di ILC (Indonesia Lawyer Club), baru satu-dua peluru yang saya keluarkan," ujarnya menambahkan.
Dia mengaku, data yang dimilikinya belum diserahkan ke penyidik Polda Metro Jaya. "Belum, saya enggak mau dong. Saya juga enggak bisa baca data polisi, polisi enggak bisa baca data saya," katanya.
Kemarin, Darmawan kembali mendatangi Polda Metro Jaya. Dia datang untuk menanyakan perkembangan kasus anaknya. "Apa yang bisa saya bantu, untuk mencari data-data lagi, saya kan ayahnya. Saya punya data. Nanti dibuka ke persidangan, karena itu data sangat vital."
Apa tanggapan Polda Metro Jaya dalam hal ini?"Nah sekarang saya tanya yang diomongin di televisi itu apa, sekarang korelasinya dengan pemeriksaan kami nanti kami sinkronkan, itu aja," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/2).
Sementara saat ditanya soal isi percakapan Mirna dengan tersangka Jessica Kumala Wongso di WhatsApp, Krishna enggan berkomentar. "Kalau materi saya nggak bisa bicara," imbuhnya.
Krishna mengatakan, penyidik saat ini masih terus mengumpulkan alat bukti terkait kasus kematian Mirna yang akan menguatkan di dalam persidangan nantinya.
Jangan Diperumit Polemik yang belakangan ini muncul seiring pengusutan kematian Mirna membangun kesan seolah-olah kasus ini rumit. Padahal sebenarnya kasus tersebut sederhana tetapi perlu investigasi ilmiah untuk menguak racun sianida di kopi Mirna dan siapa penaburnya.
"Kasus ini jangan diperumit dengan polemik. Kasus ini sederhana bahwa si Mirna di RS Abdi Waluyo dinyatakan mati tidak wajar," kata Krishna Murti.
Krishna menjelaskan kasus ini awalnya ditangani Polsek Tanah Abang. Masalah muncul ketika orang tua Mirna tidak mau jenazah diautopsi. "Setelah kami datangi akhirnya dia mau (diautopsi). Kami lihat kasus ini ada kesulitan tertentu yang tidak bisa ditangani polsek, polda ambil alih karena rentang koordinasinya melibatkan banyak pihak," jelas Krishna. 7
1
Komentar