Upacara Guru Piduka Digelar di Pura Segara Rupek

SINGARAJA, NusaBali
Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, upacara Guru Piduka digelar sebagai permohonan maaf secara niskala, karena Pura Segara Rupek terus menjadi pergunjingan terkait rencana listrik Jawa-Bali. Sehingga pergunjingan itu dirasa telah mencemari kesakralan dari kesucian Pura Segara Rupek itu sendiri secara niskala.

”Kegiatan (upacara Guru Piduka,red) ini berkaitan dengan Pura Segara Rupek terus jadi bahan pembicaraan berkaitan dengan pembangunan listrik Jawa Bali. Dan sekarang masih menggelinding, padahal sudah ada keputusan dari PHDI dan MDP se-Bali menolak tegas listrik Jawa Bali itu. Dengan upacara ini, agar pembicaraan itu dihentikan, tidak ada lagi rencana listrik Jawa-Bali,” tegasnya.

Menurut Sudiana, umat di Bali belakangan ini merasa terusik kembali dengan langkah-langkah dari PLN berkaitan dengan listrik Jawa-Bali. Karena PLN mulai gencar dengan kegiatan-kegiatan berkaitan dengan listrik Jawa Bali, baik itu melalui diskusi-diskusi dan lobi-lobi. “Apa yang kami lakukan ini sebagai wujud scara niskala mengamankan bhisama dari Ida Batara Sidhi Mantra yang menegaskan barang siapa yang menyambung Pulau Bali dengan Pulau Jawa akan kena pastu (dikutuk). Dan kami sangat percaya sekali dengan bhisama itu,” katanya.

Sehingga lanjut Sudiana, pihaknya sebagai pengayom umat, sangat perlu mengamankan bhisama tersebut, kendati hanya melalui sambungan kabel. Dengan upacara Guru Piduka itu, diharapkan pihak  PLN tidak lagi mengambil langkah-langkah berkaitan dengan listrik Jawa-Bali. “Jangan lagi ada pembicaraan tentang listrik Jawa Bali. Sikap kami tegas menolak listrik Jawa Bali itu, karena sudah ada bhisama dari Ida Batara Sidhi Mantra,” tandasnya. *k19