'Taekwondo BNN Open' Diikuti 18 Provinsi
Sebanyak 18 provinsi ambil bagian dalam kejuaraan Taekwondo Badan Narkoba Nasional (BNN) Open yang diselenggarakan Pengcab TI Badung pada Jumat (16/2) hingga Minggu (18/2), di GOR Purna Krida, Kerobokan Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Sedangkan jumlah peserta sudah mencapai 1.000 atlet. "Jumlah pesertanya sudah hampir mendekati target. Sebab, sejak awal kami pasang 1.200 peserta atlet," ucap Ketua Umum Pengcab TI Badung, Tjhin Johanes di Badung, Jumat (9/2).
Dari 18 Provinsi itu, kata Tjhin Johanes, diantaranya Papua, NTB, Sulawesi, Jatim, Jabar, Jateng, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sumatera.
Kejuaraan mempertandingkan dua kategori umum, yakni pemula dan prestasi. Untuk pemula berdasarkan umur, berat badan, dan sabuk. Sedangkan kategori prestasi mulai dari Pra Kadet, Kadet dan Senior.
Menurut Tjhin Johanes, kejuaraan ini ditetapkan sebagai agenda kejurnasresmi PP PBTI. Itu artinya, level kejuaraan sudah memenuhi standar nasional.
"Makanya wasit yang menentukan juga dari PBTI, termasuk izin dan ketentuan standar lainnya," tandas Tjhin Johanes.
Sedangkan dari segi kualitas peserta tidak diragukan lagi. Sebab, wasitnya juga melibatkan semua peserta dari seluruh Provinsi yang ambil bagian. Karena waktu penyelenggaraan masih satu minggu, dia optimistis akan ada penambahan jumlah peserta. Baik dari peserta lokal Bali dan provinsi luar Bali. Sebab, animo atlet jika ikut kejuaraan di Pulau Dewata selalu tinggi.
Dia bersyukur dengan klasifikasi kejuaraan masuk grade D. Dan, hal itu ditetapkan resmi oleh PB TI. Itu artinya, pengakuan atas kejuaraan taekwondo di Badung sudah dapat perhatian pengurus Taekwondo Pusat. Karena terus menggelar kejuaraan secara rutin tiap tahunnya.
Tak hanya dari Indonesia, satu negera luar yakni Malaysia sudah fix ikut kejuaraan. Itu artinya, negera luar juga memberikan perhatian. Terbukti mereka ikut ambil bagian.
Apalagi tuan rumah Bali, secara umum membebaskan atletnya bertanding mengusung nama dojangnya masing-masing. Itu merupakan kesempatan lebih bagi Taekwondoin Bali.
"Kami Badung tidak kirim atlet atas nama Pengcab TI Badung, tapi kami bebaskan membela dojang masing-masing. Silakan mereka berbakti kepada dojangnya untuk meraih prestasi," papar Tjhin Johanes. *dek
Dari 18 Provinsi itu, kata Tjhin Johanes, diantaranya Papua, NTB, Sulawesi, Jatim, Jabar, Jateng, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sumatera.
Kejuaraan mempertandingkan dua kategori umum, yakni pemula dan prestasi. Untuk pemula berdasarkan umur, berat badan, dan sabuk. Sedangkan kategori prestasi mulai dari Pra Kadet, Kadet dan Senior.
Menurut Tjhin Johanes, kejuaraan ini ditetapkan sebagai agenda kejurnasresmi PP PBTI. Itu artinya, level kejuaraan sudah memenuhi standar nasional.
"Makanya wasit yang menentukan juga dari PBTI, termasuk izin dan ketentuan standar lainnya," tandas Tjhin Johanes.
Sedangkan dari segi kualitas peserta tidak diragukan lagi. Sebab, wasitnya juga melibatkan semua peserta dari seluruh Provinsi yang ambil bagian. Karena waktu penyelenggaraan masih satu minggu, dia optimistis akan ada penambahan jumlah peserta. Baik dari peserta lokal Bali dan provinsi luar Bali. Sebab, animo atlet jika ikut kejuaraan di Pulau Dewata selalu tinggi.
Dia bersyukur dengan klasifikasi kejuaraan masuk grade D. Dan, hal itu ditetapkan resmi oleh PB TI. Itu artinya, pengakuan atas kejuaraan taekwondo di Badung sudah dapat perhatian pengurus Taekwondo Pusat. Karena terus menggelar kejuaraan secara rutin tiap tahunnya.
Tak hanya dari Indonesia, satu negera luar yakni Malaysia sudah fix ikut kejuaraan. Itu artinya, negera luar juga memberikan perhatian. Terbukti mereka ikut ambil bagian.
Apalagi tuan rumah Bali, secara umum membebaskan atletnya bertanding mengusung nama dojangnya masing-masing. Itu merupakan kesempatan lebih bagi Taekwondoin Bali.
"Kami Badung tidak kirim atlet atas nama Pengcab TI Badung, tapi kami bebaskan membela dojang masing-masing. Silakan mereka berbakti kepada dojangnya untuk meraih prestasi," papar Tjhin Johanes. *dek
1
Komentar