2018, Kendaraan Masuk Tol Bali Mandara Digenjot
Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara menaikkan target harian kendaraan masuk tol tahun 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Jika sebelumnya (2017) target rata-rata harian kendaraan masuk tol sebanyak 51.000 kendaraan, tahun 2018 ini dinaikkan sedikit menjadi 54.000 kendaraan, baik roda dua, roda empat dan selebihnya. Humas Jasamarga Bali Tol, Putu Gandhi Ginatra, Sabtu (10/2) mengungkapkan tahun 2017 dari target rata-rata harian 51.000 kendaraan masuk tol, realisasinya 50.135 kendaran per hari.
“Pada 2017 realisasi dari target awalnya tak tercapai. Ini terjadi akibat isu erupsi Gunung Agung. Sebelum ada isu erupsi Gunung Agung September 2017 rata-rata lalin per hari 57.000-59.000 kendaraan. Sejak Oktober hingga Desember terjadi penururnan yang sangat drastis. Target awal tahun ini kecil karena isu Gunung Agung masih belum benar-benar pulih,” ungkapnya.
Gandhi mengaku pada saat ini jumlah kendaraan yang melalui tol sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Komposisi kendaraan 55 persen mobil dan 45 persen roda dua. “Untuk target tak berbeda jauh dengan tahun lalu. Pencapaian jumlah lalin melalui tol saat ini sudah sesuai target,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Utama PT JBT, Akhmad Tito Karim di sela kunjungan Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Refly Harun mengaku pencapaian PT JBT 2017 cukup gemilang. Beberapa pencapaian di antaranya adalah penerapan elektronifikasi 100 persen transaksi non-tunai pertama di Indonesia, sertifikasi sistem manajemen terintegrasi (certificate of registration ISO 9001:2015, certificate of registration ISO 14001:2015, dan certificate of registration OHSAS 18001:2007), dan penyesuaian tarif tol berdasarkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Lebih lanjut, Tito menjelaskan program yang akan dilakukan oleh PT JBT ke depannya terhadap tol terapung sepanjang 12,7 km itu, yakni mengupayakan peningkatan volume lalu lintas, mengupayakan peningkatan pendapatan usaha lain, restrukturisasi utang, dan mewujudkan pembangunan rest area terapung dan pembangkit listrik tenaga surya. Mendapat pemaparan demikian, Refly mengapresiasi perkembangan kinerja PT JBT yang tetap positif kendati akhir tahun 2017 sempat terkendala oleh erupsi Gunung Agung. “Kami (Dewan Komisaris) merasa puas dengan perkembangan bisnis PT JBT seperti yang telah dipaparkan. Saya berharap, perkembangan bisnis ini bisa meningkat dari waktu ke waktu," kata Refly saat melakukan pemantauan di gerbang tol Ngurah Rai, kemarin. *p
“Pada 2017 realisasi dari target awalnya tak tercapai. Ini terjadi akibat isu erupsi Gunung Agung. Sebelum ada isu erupsi Gunung Agung September 2017 rata-rata lalin per hari 57.000-59.000 kendaraan. Sejak Oktober hingga Desember terjadi penururnan yang sangat drastis. Target awal tahun ini kecil karena isu Gunung Agung masih belum benar-benar pulih,” ungkapnya.
Gandhi mengaku pada saat ini jumlah kendaraan yang melalui tol sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Komposisi kendaraan 55 persen mobil dan 45 persen roda dua. “Untuk target tak berbeda jauh dengan tahun lalu. Pencapaian jumlah lalin melalui tol saat ini sudah sesuai target,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Utama PT JBT, Akhmad Tito Karim di sela kunjungan Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Refly Harun mengaku pencapaian PT JBT 2017 cukup gemilang. Beberapa pencapaian di antaranya adalah penerapan elektronifikasi 100 persen transaksi non-tunai pertama di Indonesia, sertifikasi sistem manajemen terintegrasi (certificate of registration ISO 9001:2015, certificate of registration ISO 14001:2015, dan certificate of registration OHSAS 18001:2007), dan penyesuaian tarif tol berdasarkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Lebih lanjut, Tito menjelaskan program yang akan dilakukan oleh PT JBT ke depannya terhadap tol terapung sepanjang 12,7 km itu, yakni mengupayakan peningkatan volume lalu lintas, mengupayakan peningkatan pendapatan usaha lain, restrukturisasi utang, dan mewujudkan pembangunan rest area terapung dan pembangkit listrik tenaga surya. Mendapat pemaparan demikian, Refly mengapresiasi perkembangan kinerja PT JBT yang tetap positif kendati akhir tahun 2017 sempat terkendala oleh erupsi Gunung Agung. “Kami (Dewan Komisaris) merasa puas dengan perkembangan bisnis PT JBT seperti yang telah dipaparkan. Saya berharap, perkembangan bisnis ini bisa meningkat dari waktu ke waktu," kata Refly saat melakukan pemantauan di gerbang tol Ngurah Rai, kemarin. *p
Komentar