Ogoh-ogoh Kembali Dilombakan, Bupati Artha Minta Tak Bernuansa Politik
Menyambut Hari Raya Nyepi Saka 1940 pada 17 Maret 2018, Pemkab Jembrana kembali melombakan ogoh-ogoh yang dibuat sekaa teruna (ST) se-Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Namun berkenaan dengan lomba yang berdekatan dengan momen Pilgub Bali 2018, Bupati Jembrana I Putu Artha meminta tidak ada nuansa politik dalam pembuatan ogoh-ogoh. “Karena tahun ini merupakan tahun politik, yang juga ditandai dengan Pilgub Bali, saya meminta pemuda tidak membuat ogoh-ogoh dengan identitas politik. Hal ini untuk mencegah adanya gesekan antar-masyarakat. Jangan sampai tradisi ikut ternodai,” kata Bupati Artha, didampingi Wabup I Made Kembang Hartawan, di acara sosialiasi teknis lomba ogoh-ogoh di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana, Sabtu (10/2).
Di hadapan ratusan perwakilan ST termasuk para perbekel/lurah, bendesa, camat, serta jajaran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), Bupati Artha mengatakan, kreativitas pemuda dalam membuat ogoh-ogoh bisa disalurkan dalam wujud lainnya, tanpa harus berbau politik. Dalam ketentuan lomba disyaratkan tema bhuta kala sebagai tema wajib ogoh-ogoh.
“Saya juga minta camat, lurah, kepala desa, begitu juga Majelis Madya, Majelis Alit, jero bendesa beserta jajaran di bawahnya agar mendukung lomba ogoh-ogoh tahun ini berjalan aman dan tertib,” ujarnya.
Wabup Kembang yang sekaligus Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, mengatakan, lomba ogoh-ogoh ini sudah rutin digelar dari tahun 2014. Untuk mendukung pembuatan ogoh-ogoh, Pemkab Jembrana memberikan bantuan kepada ST. Khusus tahun ini disiapkan anggaran untuk mendukung pembuatan ogoh-ogoh sebesar Rp 301.400.000. “Lomba kali ini akan diikuti 284 ST se-Jembrana. Kepada setiap peserta kami siapkan bantuan Rp 850.000.” ujarnya.
Sejumlah persyaratan umum lomba ogoh-ogoh hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain harus berbentuk bhuta kala, diwajibkan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, dan tinggi serta lebar ogoh-ogoh maksimal 3 meter. “Nanti akan diambil tiga ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan, dan diadu melalui parade ogoh-ogoh tingkat kabupaten saat Pangerupukan nanti. Yang maju ke parade akan diberikan uang tambahan masing-masing Rp 4 juta,” kata Wabup Kembang. *ode
Namun berkenaan dengan lomba yang berdekatan dengan momen Pilgub Bali 2018, Bupati Jembrana I Putu Artha meminta tidak ada nuansa politik dalam pembuatan ogoh-ogoh. “Karena tahun ini merupakan tahun politik, yang juga ditandai dengan Pilgub Bali, saya meminta pemuda tidak membuat ogoh-ogoh dengan identitas politik. Hal ini untuk mencegah adanya gesekan antar-masyarakat. Jangan sampai tradisi ikut ternodai,” kata Bupati Artha, didampingi Wabup I Made Kembang Hartawan, di acara sosialiasi teknis lomba ogoh-ogoh di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana, Sabtu (10/2).
Di hadapan ratusan perwakilan ST termasuk para perbekel/lurah, bendesa, camat, serta jajaran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), Bupati Artha mengatakan, kreativitas pemuda dalam membuat ogoh-ogoh bisa disalurkan dalam wujud lainnya, tanpa harus berbau politik. Dalam ketentuan lomba disyaratkan tema bhuta kala sebagai tema wajib ogoh-ogoh.
“Saya juga minta camat, lurah, kepala desa, begitu juga Majelis Madya, Majelis Alit, jero bendesa beserta jajaran di bawahnya agar mendukung lomba ogoh-ogoh tahun ini berjalan aman dan tertib,” ujarnya.
Wabup Kembang yang sekaligus Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, mengatakan, lomba ogoh-ogoh ini sudah rutin digelar dari tahun 2014. Untuk mendukung pembuatan ogoh-ogoh, Pemkab Jembrana memberikan bantuan kepada ST. Khusus tahun ini disiapkan anggaran untuk mendukung pembuatan ogoh-ogoh sebesar Rp 301.400.000. “Lomba kali ini akan diikuti 284 ST se-Jembrana. Kepada setiap peserta kami siapkan bantuan Rp 850.000.” ujarnya.
Sejumlah persyaratan umum lomba ogoh-ogoh hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain harus berbentuk bhuta kala, diwajibkan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, dan tinggi serta lebar ogoh-ogoh maksimal 3 meter. “Nanti akan diambil tiga ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan, dan diadu melalui parade ogoh-ogoh tingkat kabupaten saat Pangerupukan nanti. Yang maju ke parade akan diberikan uang tambahan masing-masing Rp 4 juta,” kata Wabup Kembang. *ode
Komentar