Kalap Setelah Nasehatnya Tak Didengar
Motif Kakak Bunuh Adiknya
DENPASAR, NusaBali
Penyidik dari Reskrim Polsek Kuta Utara masih mendalami keterangan tersangka, I Putu Adi Permana Jaya, 33, yang menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri, I Kadek Ari Permana Putra, 28, setelah cekcok usai pesta miras di rumah mereka di Perum Dalung Permai Blok C, No. 11, Banjar Lingga Bumi, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (12/2). Terungkap, alasan tersangka menghabisi adiknya sendiri lantaran emosi dan kalap setelah tidak mengindahkan larang agar rekannya, Dandi tidak menginap di rumah tersebut. Pasalnya, rekan korban tersebut dua kali muntah usai pesta miras.
Informasi yang berhasil dihimpun Senin malam, petugas saat ini masih mengintenskan penyelidikan terhadap tersangka di Mapolsek Kuta Utara, Badung. Hasil pemeriksaan itu, tersangka yang bekerja sebagai tukang cuci mobil ini mengaku kalap dan emosi setelah korban sempat menasihatinya agar tidak ribut prihal atas penolakan rekan korban yang muntah usai menegak minum keras itu. Sehingga, sempat terjadi percecokan mulut. Nah, setelah tidak diindahkan oleh sang adik, tersangka kemudian melaporkan masalah itu kepada orang tuannya, I Made Suardita, 57 dan Ni Ketut Maryani, 53. Nah, dari situ, kedua orang tua naik ke kamar milik korban lantai II untuk mendamaikan keduanya. “Kan sempat dilakukan mediasi atau mendamaikan oleh kedua orang tuanya. Nah, usai mendamaikan dan membujuk oleh orang tua, keduanya baikan lagi,” beber sumber di lingkup kepolisian, Senin (12/2) malam.
Rupanya mediasi yang dilakukan oleh kedua orang tuannya itu tidak menyurutkan amarah tersangka yang menggebu. Saat korban turun ke lantai I, tiba-tiba tersangka datang dari arah belakang dan menikam tepat pada bagian dada sebelah kiri. Pisau lipat itulah yang menembus jantung korban yang menyebabkan tewas. Korban seketika ambruk dalam tangga itu. Nah, keluarga yang panik melihat insiden itu pun melarikan korban ke RSUD Mangusada, Mengwi, Badung. Namun, nyawanya tidak terselamatkan, “Alasan tersangka ini memang kesal saja dengan rekan adiknya itu. Soalnya sudah muntah dua kali di kamar adiknnya yang berdekatan dengan kamar tersangka. Makanya dia ngotot suruh pulang. Tapi, karena masih emosi, orang tuanya keluar mendamaikan dulu untuk mencari jalan tengah. Ternyata, damai dengan berpelukan itu sebagai perpisahan. Tersangka mengikuti dari belakang dan menikam,” katanya.
Dikonfirmasi prihal adanya motif baru dalam insiden penusukan yang menyebabkan seorang tewas itu, Kapolsek Kuta Utara AKP Johannes H Widya Dharma Nainggolan dan Kanit Reskrim Iptu I Putu Ika Prabawa belum bisa dikonfirmasi melalui telefon mereka. Berkali-kali dihubungi, kedua nomor pemimpin di Polsek Kuta Utara ini tidak dapat tersambung sejak dua hari belakangan ini. Pun saat didatangi di Polsek Kuta Utara pada Senin siang, keduanya sedang menghadap Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhard Petrus Golose. Belum diketahui secara pasti tujuan mereka menghadap pimpinan nomor satu di Instritusi kepolisian daerah Bali ini. Pantauan di Mapolsek Kuta Utara, tidak ada pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik terhadap tersangka pembunuh adik itu, “Hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan. Kalau mau konfirmasi pada pimpinan saja, pak Kapolsek dan Kanit masih di Polda,” kilah seorang penyidik saat disambangi NusaBali.
Dikonfirmasi melalui whastaap, Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta juga masih irit bicara prihal penyelidikan kasus pembunuhan oleh anak anggota polri ini. Menurut dia, pihaknya akan mengeluarkan rilis resmi prihal kasus pembunuhan dalam keluarga serta kasus pemnbunuhan terhdap pentolan oramas yang terjadi sehari sebelumnya, “Tunggu rilis ya. Nanti akan kita informasikan lebih lanjut,” dalihnya singkat.
Sementara itu, Jenazah korban penusukan, Kadek Ari Permana yang terjadi di perumahan Dalung Permai, Kuta Utara, Badung, Minggu (11/2) lalu sekitar pukul 03.00 wita hingga saat ini masih dititipkan di RSUP Sanglah. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, Koordinator Administrasi dan Umum Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Henky mengatakan, pihaknya menemukan luka tusuk sepanjang 2,5 cm. "Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan luka terbuka di dada kiri sepanjang 2,5 centimeter. Selain itu juga ditemukan di punggung, jari tengah dan jari kelingking tangan kiri," jelasnya Senin (12/2) atas seizin Kasubbag Humas, Dewa Ketut Kresna. *Dar, in
Penyidik dari Reskrim Polsek Kuta Utara masih mendalami keterangan tersangka, I Putu Adi Permana Jaya, 33, yang menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri, I Kadek Ari Permana Putra, 28, setelah cekcok usai pesta miras di rumah mereka di Perum Dalung Permai Blok C, No. 11, Banjar Lingga Bumi, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (12/2). Terungkap, alasan tersangka menghabisi adiknya sendiri lantaran emosi dan kalap setelah tidak mengindahkan larang agar rekannya, Dandi tidak menginap di rumah tersebut. Pasalnya, rekan korban tersebut dua kali muntah usai pesta miras.
Informasi yang berhasil dihimpun Senin malam, petugas saat ini masih mengintenskan penyelidikan terhadap tersangka di Mapolsek Kuta Utara, Badung. Hasil pemeriksaan itu, tersangka yang bekerja sebagai tukang cuci mobil ini mengaku kalap dan emosi setelah korban sempat menasihatinya agar tidak ribut prihal atas penolakan rekan korban yang muntah usai menegak minum keras itu. Sehingga, sempat terjadi percecokan mulut. Nah, setelah tidak diindahkan oleh sang adik, tersangka kemudian melaporkan masalah itu kepada orang tuannya, I Made Suardita, 57 dan Ni Ketut Maryani, 53. Nah, dari situ, kedua orang tua naik ke kamar milik korban lantai II untuk mendamaikan keduanya. “Kan sempat dilakukan mediasi atau mendamaikan oleh kedua orang tuanya. Nah, usai mendamaikan dan membujuk oleh orang tua, keduanya baikan lagi,” beber sumber di lingkup kepolisian, Senin (12/2) malam.
Rupanya mediasi yang dilakukan oleh kedua orang tuannya itu tidak menyurutkan amarah tersangka yang menggebu. Saat korban turun ke lantai I, tiba-tiba tersangka datang dari arah belakang dan menikam tepat pada bagian dada sebelah kiri. Pisau lipat itulah yang menembus jantung korban yang menyebabkan tewas. Korban seketika ambruk dalam tangga itu. Nah, keluarga yang panik melihat insiden itu pun melarikan korban ke RSUD Mangusada, Mengwi, Badung. Namun, nyawanya tidak terselamatkan, “Alasan tersangka ini memang kesal saja dengan rekan adiknya itu. Soalnya sudah muntah dua kali di kamar adiknnya yang berdekatan dengan kamar tersangka. Makanya dia ngotot suruh pulang. Tapi, karena masih emosi, orang tuanya keluar mendamaikan dulu untuk mencari jalan tengah. Ternyata, damai dengan berpelukan itu sebagai perpisahan. Tersangka mengikuti dari belakang dan menikam,” katanya.
Dikonfirmasi prihal adanya motif baru dalam insiden penusukan yang menyebabkan seorang tewas itu, Kapolsek Kuta Utara AKP Johannes H Widya Dharma Nainggolan dan Kanit Reskrim Iptu I Putu Ika Prabawa belum bisa dikonfirmasi melalui telefon mereka. Berkali-kali dihubungi, kedua nomor pemimpin di Polsek Kuta Utara ini tidak dapat tersambung sejak dua hari belakangan ini. Pun saat didatangi di Polsek Kuta Utara pada Senin siang, keduanya sedang menghadap Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhard Petrus Golose. Belum diketahui secara pasti tujuan mereka menghadap pimpinan nomor satu di Instritusi kepolisian daerah Bali ini. Pantauan di Mapolsek Kuta Utara, tidak ada pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik terhadap tersangka pembunuh adik itu, “Hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan. Kalau mau konfirmasi pada pimpinan saja, pak Kapolsek dan Kanit masih di Polda,” kilah seorang penyidik saat disambangi NusaBali.
Dikonfirmasi melalui whastaap, Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta juga masih irit bicara prihal penyelidikan kasus pembunuhan oleh anak anggota polri ini. Menurut dia, pihaknya akan mengeluarkan rilis resmi prihal kasus pembunuhan dalam keluarga serta kasus pemnbunuhan terhdap pentolan oramas yang terjadi sehari sebelumnya, “Tunggu rilis ya. Nanti akan kita informasikan lebih lanjut,” dalihnya singkat.
Sementara itu, Jenazah korban penusukan, Kadek Ari Permana yang terjadi di perumahan Dalung Permai, Kuta Utara, Badung, Minggu (11/2) lalu sekitar pukul 03.00 wita hingga saat ini masih dititipkan di RSUP Sanglah. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, Koordinator Administrasi dan Umum Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Henky mengatakan, pihaknya menemukan luka tusuk sepanjang 2,5 cm. "Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan luka terbuka di dada kiri sepanjang 2,5 centimeter. Selain itu juga ditemukan di punggung, jari tengah dan jari kelingking tangan kiri," jelasnya Senin (12/2) atas seizin Kasubbag Humas, Dewa Ketut Kresna. *Dar, in
1
Komentar