Penyerang Gereja di Sleman adalah Teroris
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan, Suliono, pelaku penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Yogyakarta, adalah bagian dari jaringan teroris.
JAKARTA, NusaBali
"Dari hasil laporan aparat kepolisian, untuk (peristiwa penyerangan gereja) yang di Sleman, hasil penyelidikannya iya, dia teroris," ujar Wiranto di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (12/2) seperti dilansir kompas.
Namun, Wiranto belum dapat memastikan apakah Suliono bergerak sendiri atau bekerja berdasar jaringan kelompoknya. Polri tengah mendalami hal tersebut.
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Densus 88 Antiteror dan intelijen Polri tengah mendalami latar belakang Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2).
Dari hasil pendalaman sementara, Suliono pernah berada di kantong-kantong teroris, seperti Sulawesi Tengah, Poso, dan Magelang.
"Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini kena paham radikal yang prokekerasan," ujar Tito di kompleks Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).
Tito mengatakan, Suliono pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah. Namun, ia tidak berhasil berangkat ke sana. Akhirnya, Suliono melakukan aksi di Indonesia untuk menyerang kelompok tertentu. "Oleh karena itu, kita lihat yang bersangkutan sangat mendekati bahwa dia sosok yang radikal," kata Tito.
Saat ini, pihak intelijen tengah mengembangkan perkara ini dan mengajak intelijen TNI untuk membantu.
Polri, kata Tito, enggan terlalu dini berspekulasi mengenai motif pelaku menyerang jemaat Gereja Santa Lidwina.
Tito meminta masyarakat untuk tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Polri menjamin keamanan masyarakat dan berupaya kejadian serupa tak terulang.
Ia memerintahkan jajaran kepolisian untuk memperkuat pengamanan tempat ibadah. "Jangan mau juga isu ini dimanfaatkan untuk mengadu domba antarelemen masyarakat kita," kata Tito.
Suliono melakukan penyerangan dengan senjata tajam saat ibadah misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2) pagi. Akibatnya, tiga umat, satu orang Romo, dan seorang polisi mengalami luka akibat sabetan pedang.
Polisi kesulitan menangkap pelaku karena ia terus melawan. Akhirnya, Suliono berhasil dilumpuhkan setelah petugas menembakkan dua peluru ke kakinya. 7
Komentar