Gempa Taiwan, Apartemen 17 Lantai Runtuh
Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang Taiwan selatan pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 4 pagi waktu setempat. Gempa ini menyebabkan sebuah gedung apartemen 17 lantai runtuh. Hingga kini, jumlah korban tewas terus bertambah menjadi 7 orang.
Tujuh Orang tewas, ratusan orang luka-luka
JAKARTA, NusaBali
Empat gedung yang ada di kompleks apartemen bernama Weiguan Jinlong roboh saat gempa 6,4 SR melanda pada Sabtu (6/2). Dilaporkan terdapat sekitar 100 unit apartemen dengan sekitar 256 penghuni yang terdaftar resmi di kompleks tersebut.
Seperti dilaporkan media setempat, Focus Taiwan News Channel, Sabtu (6/2), jumlah korban tewas bertambah menjadi 7 orang setelah jasad seorang wanita berusia 40-an tahun ditemukan dari reruntuhan apartemen yang sama. Jasad satu korban tewas lainnya, yang menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, seorang pria berusia 40 tahun dievakuasi dari gedung yang roboh sebagian di distrik Gueiren, Tainan.
Dengan demikian sejauh ini, lima korban tewas berasal dari gedung apartemen Weiguan Jinlong di Distrik Yungkang, termasuk seorang bayi perempuan yang masih berusia 10 hari. Sedangkan satu korban tewas lagi merupakan seorang wanita berusia 56 tahun yang tertimpa menara air di distrik Gueiren ketika gempa terjadi.
Menteri Dalam Negeri Taiwan Chen Wei-zen menyatakan, penyelidikan akan diluncurkan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab atas robohnya empat gedung di kompleks apartemen Weiguan Jinlong tersebut.
Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan pada Kementerian Dalam Negeri Taiwan, Hsu Wun-long, kompleks apartemen itu selesai dibangun pada November 1994 lalu. Namun dua perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan kompleks apartemen itu telah berhenti beroperasi. Hanya tinggal perusahaan arsitektur apartemen itu saja yang masih beroperasi.
Hsu menyebut, tidak biasanya perusahaan konstruksi tutup setelah menyelesaikan proyek pembangunan. Pihak perusahaan arsitektur gedung itu akan dimintai keterangan terkait insiden ini.
Hingga pukul 14.56 waktu setempat, dilaporkan masih ada 8 orang yang terjebak di dalam gedung apartemen Weiguan Jinlong. Sedangkan total 422 orang mengalami luka-luka akibat insiden ini. Sementara lebih dari 220 orang berhasil diselamatkan dari sejumlah gedung yang ambruk akibat gempa bumi.
Survei Geologi AS, USGS memaparkan bahwa gempa ini berpusat 43 km sebelah tenggara Tainan, dan memiliki kedalaman 23 km. Sementara, Biro Pusat Cuaca Taiwan melaporkan sejumlah gempa susulan mengguncang Tainan setelah itu.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, telah berkomunikasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei untuk mencari tahu apakah ada warga negara Indonesia yang turut menjadi korban dalam gempa ini.
Iqbal memaparkan bahwa menurut data KDEI Taipei, jumlah WNI yang terdata di wilayah tersebut sebanyak 17.000 orang. Sebanyak 16.800 di antaranya merupakan TKI, sementara sisanya pelajar serta WNI lainnya.
"KDEI sudah mencoba melakukan kontak dengan simpul-simpul WNI di Tainan namun hingga saat ini belum bisa dihubungi," ujar Lalu dalam pesan yang diterima cnn, Sabtu (6/2).
Rumah sakit terdekat melaporkan terdapat 58 orang korban gempa yang mereka tangani, sebagian besar di antaranya menderita luka ringan.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, sebelum berangkat ke lokasi bencana, menyatakan pihak berwenang belum dapat memastikan besarnya bencana yang ditimbulkan oleh gempa ini.
"Situasi bencana belum jelas. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan dan mengamankan," kata Ma.
Perusahaan kereta api, Taiwan High Speen Rail Corp menangguhkan sejumlah jalur menuju selatan Taiwan dan tengah menyelidiki apakah terdapat kerusakan pada jalur kereta di sekitar wilayah itu. 7
1
Komentar