Atap Dua Gedung SD di Mendoyo Jebol
Jajaran Komisi A DPRD Jembrana melakukan sidak ke dua SD di Kecamatan Mendoyo, yakni SDN 7 Yehembang dan SDN 2 Tegal Cangkring, Selasa (13/2).
NEGARA, NusaBali
Kondisi gedung sekolah tersebut jebol bagian atap akibat kerapuhan kap baja. Di SDN 7 Yehembang di Banjar Baler Bale Agung, Desa Yehembang, atap gedung yang jebol digunakan untuk ruang kelas V dan VI. Gedung dibangun tahun 2008. Karena khawatir atap ambruk, pihak sekolah memindahkan siswa kelas V dan VI belajar di ruang UKS.
“Jebol pada 31 Januari 2018 kemarin. Kebetulan pas Purnama, dan anak-anak sedang sembahyang. Agar aman, sementara kami kosongkan bangunannya, dan keadaan ini sudah dilaporkan ke dinas,” ujar Kepala SDN 7 Yehembang Gusti Ayu Nilawati.
Kondisi serupa juga terjadi di SDN 2 Tegal Cangkring. Atap gedung sekolah yang jebol di SD di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, ini digunakan untuk kelas IV dan V, dan terdapat ruang kepala sekolah dan ruang guru. Jebolnya atap gedung sekolah yang diketahui pada Desember 2017 lalu itu, juga memaksa pihak sekolah memindahkan siswa dua kelas tersebut untuk belajar di ruang Kelompok Kerja Guru (KKG).
“Di sini sebenarnya sekolah inti, makanya ada ruangan KKG. Karena kondisi gedung rusak, terpaksa ruang KKG kami gunakan sementara, dan kegiatan KKG sementara dipindahkan ke SDN 5 Yehembang,” kata Kepala SDN 2 Tegal Cangkring Gusti Ngurah Suardana.
Sekretaris Komisi A DPRD Jembrana I Ketut Sadwi Darmawan, yang sidak bersama tiga orang anggota, Ni Made Artini, I Komang Adiyasa, dan Siti Ulfa, menyayangkan kerusakan SD tersebut.
Menurut Sadwi, selain penanganan cepat, melihat cukup banyak kasus atap gedung sekolah jebol akibat penggunaan kap baja, juga perlu dievaluasi. “Kalau tidak bertahan lama kan rugi. Kesannya hanya buat proyek saja. Sekarang seperti penggunaan kap baja, belum 6 atau 10 tahun sudah keropos. Ini perlu dipikirkan cocok apa tidak digunakan. Apa tidak lebih baik menggunakan kayu,” jelasnya.
Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama, mengaku sudah menerima laporan kerusakan atap di SDN 7 Yehembang dan SDN 2 Tegal Cangkring. Tetapi laporan kerusakan atap di dua SD itu, diterima setelah lewat pembahasan APBD Induk 2018, sehingga belum teranggarkan. Rencananya, perbaikan di dua SD itu akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2018. “Nanti juga akan dicek detail kerusakannya. Ke depan, khusus masalah atap gedung sekolah, kalau kap bajanya sudah keropos, kami rencana ganti pakai kayu. Begitu juga rencana untuk memperkuat atap, genteng-geteng biasa rencana kami ganti menggunakan genteng metal pasir,” ujarnya. *ode
Kondisi gedung sekolah tersebut jebol bagian atap akibat kerapuhan kap baja. Di SDN 7 Yehembang di Banjar Baler Bale Agung, Desa Yehembang, atap gedung yang jebol digunakan untuk ruang kelas V dan VI. Gedung dibangun tahun 2008. Karena khawatir atap ambruk, pihak sekolah memindahkan siswa kelas V dan VI belajar di ruang UKS.
“Jebol pada 31 Januari 2018 kemarin. Kebetulan pas Purnama, dan anak-anak sedang sembahyang. Agar aman, sementara kami kosongkan bangunannya, dan keadaan ini sudah dilaporkan ke dinas,” ujar Kepala SDN 7 Yehembang Gusti Ayu Nilawati.
Kondisi serupa juga terjadi di SDN 2 Tegal Cangkring. Atap gedung sekolah yang jebol di SD di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, ini digunakan untuk kelas IV dan V, dan terdapat ruang kepala sekolah dan ruang guru. Jebolnya atap gedung sekolah yang diketahui pada Desember 2017 lalu itu, juga memaksa pihak sekolah memindahkan siswa dua kelas tersebut untuk belajar di ruang Kelompok Kerja Guru (KKG).
“Di sini sebenarnya sekolah inti, makanya ada ruangan KKG. Karena kondisi gedung rusak, terpaksa ruang KKG kami gunakan sementara, dan kegiatan KKG sementara dipindahkan ke SDN 5 Yehembang,” kata Kepala SDN 2 Tegal Cangkring Gusti Ngurah Suardana.
Sekretaris Komisi A DPRD Jembrana I Ketut Sadwi Darmawan, yang sidak bersama tiga orang anggota, Ni Made Artini, I Komang Adiyasa, dan Siti Ulfa, menyayangkan kerusakan SD tersebut.
Menurut Sadwi, selain penanganan cepat, melihat cukup banyak kasus atap gedung sekolah jebol akibat penggunaan kap baja, juga perlu dievaluasi. “Kalau tidak bertahan lama kan rugi. Kesannya hanya buat proyek saja. Sekarang seperti penggunaan kap baja, belum 6 atau 10 tahun sudah keropos. Ini perlu dipikirkan cocok apa tidak digunakan. Apa tidak lebih baik menggunakan kayu,” jelasnya.
Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama, mengaku sudah menerima laporan kerusakan atap di SDN 7 Yehembang dan SDN 2 Tegal Cangkring. Tetapi laporan kerusakan atap di dua SD itu, diterima setelah lewat pembahasan APBD Induk 2018, sehingga belum teranggarkan. Rencananya, perbaikan di dua SD itu akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2018. “Nanti juga akan dicek detail kerusakannya. Ke depan, khusus masalah atap gedung sekolah, kalau kap bajanya sudah keropos, kami rencana ganti pakai kayu. Begitu juga rencana untuk memperkuat atap, genteng-geteng biasa rencana kami ganti menggunakan genteng metal pasir,” ujarnya. *ode
1
Komentar