Ritual Tolak Bala saat Imlek, Barongsai Sakral Ikut Diarak
Barongsai sakral di Vihara Dharmayana Kuta hanya dikeluarkan saat upacara besar, seperti Imlek. Bagi yang shio-nya chiong, bisa melakukan persembahyangan Ci-Suak pada 16-22 Februari.
Mengenai kirab Barongsai dan Naga pada Minggu sore ini, digelar sekitar pukul 17.00 Wita. Kirab dimulai dari Vihara Dharmayana melalui Jalan Blambangan, Jalan Kalianget, Jalan Raya Kuta, dan kembali ke Vihara Dharmayana Kuta di Jalan Blambangan.
Di setiap pertigaan dan perempatan iring-iringan Barongsai dan Naga akan melakukan atraksi. Hal itu merupakan sebuah ritual yang sudah diwariskan leluhur yang sampai sekarang terus dipertahankan. Selain kirab Barongsai dan Naga yang dibawa 45 anggota Barongsai Pusaka Tantra, warga Tionghoa khususnya di Banjar Dharma Semadhi yang berjumlah sekitar 149 kepala keluarga (KK) juga turut meramaikan.
Ketua Barongsai Pusaka Tantra Lima Sendiawan, menambahkan, seluruh anggotanya siap tampil maksimal dalam pelaksanaan kirab Barongsai dan Naga. Barongsai yang disakralkan akan dibawa oleh Oki Wiranata untuk bagian ekor dan Putu Wijaya untuk bagian kepalanya. Kedua pemuda ini asli dari Banjar Dharma Semadhi, Kelurahan Kuta.
Menurut Sendiawan, Barongsai sakral di Vihara Dharmayana itu hanya dikeluarkan bila ada upacara besar di Pura Desa. “Kan kalau ada upacara di Pura Desa, semua barong dari masing-masing banjar dikeluarkan. Di Banjar Dharma Semadhi begitu juga, Barongsai yang disakralkan di vihara dikeluarkan,” jelasnya.
Sendiawan menyebut, segala persiapan menyambut rangkaian Imlek 2567 dilakukan bahkan sejak dua bulan lalu. Latihan rutin tetap dilakukan, ditambah porsi latihan ekstra di hari lain selain yang sudah terjadwal.
“Tambahan latihan ada, yakni hari Sabtu dan Senin. Biasanya tambahan latihan, kami fokus menjaga kekompakan tim, atraksi-atraksi bagaimana dimatangkan agar bisa tampil maksimal,” katanya. Dia memastikan seluruh anggota telah siap menampilkan yang terbaik saat kirab Barongsai dan Naga.
Untuk Imlek 2567 ini warga Tionghoa percaya adalah tahun Kera Api. Dipercaya ada shio yang berbenturan dengan shio Kera Api. Di antaranya macan, ular, babi, dan kera. “Bagi shio yang tahun ini berbenturan (dalam tradiri Tionghoa disebut chiong, Red), maka sudah bisa melakukan persembahyangan Thian Kong tanggal 16-22 Februari. Istilahnya agar terhindar dari hal-hal negatif,” jelas Adi Dharmaja.
“Mereka yang shionya berbenturan, melakukan persembahyangan Ci-Suak namanya, yakni dengan membakar kertas persembahyangan yang ditulis namanya, shionya, dan tahun lahirnya. dengan harapan mereka terhindar dari hal-hal negatif pada tahun ini,” imbuhnya. Apa negatifnya kalau tidak melakukan persembahyangan? “Kalau itu dikembalikan kepada kepercayaan. Kami sudah diajarkan setiap tahun bila ada shio yang chiong agar melakukan persembahyangan. Tapi itu kembali ke person, kembali pada diri sendiri,” tandasnya. 7 asa
Rangkaian Perayaan Imlek 2567 di Vihara Dharmayana Kuta
* Minggu, 7 Februari 2016
Pukul 17.00 Wita sampai selesai dilakukan upaca tolak bala di pertigaan dan perempatan jalan raya, dengan prosesi Naga dan Barongsai melalui Jalan Blambangan, Jalan Kalianget, Jalan Raya Kuta, dan kembali ke Vihara Dharmayana Kuta di Jalan Blambangan.
* Senin, 8 Februari 2016
Pukul 00.00–24 24.00 Wita dilaksanakan persembahyangan kepada para Bodhisatva – Mahasatva/Konco yang dipuja di Vihara Dhamaryana Kuta, dan malam hari akan dipentaskan Barongsai di vihara.
* Minggu, 15 Februari 2016
Pukul 18.00 Wita merayakan HUT ke-36 Vihara Dharmayana. Kemudian dilanjutkan persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa pada pukul 24.00 Wita sampai selesai. Pukul 24.00 Wita dilanjutkan dengan sembahyang Thian Kong, bagi umat yang shionya chiong pada tahun ini sudah bisa mulai sembahyang Ci-Suak setelah sembahyang Thian Kong.
1
2
Komentar