Tenda Pengungsi di GOR Swecapura Dibongkar
Tenda-tenda posko pengungsian di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, akhirnya dibongkar oleh petugas, Rabu (14/2) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Pembongkaran ini dilakukan oleh puluhan petugas BPDB Klungkung dan PMI Klungkung. Mengingat semua pengungsi di GOR sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Pantauan NusaBali, sekitar pukul 08.00 Wita, 25 petugas BPBD dan 15 PMI nampak sibuk menurunkan tenda di GOR Swecapura, terutama yang berkukuran besar. Pasalnya tendan berukuran kecil sudah diturunkan Selasa (13/2). “Tenda besar yang kami bongkar 10 unit dan tenda kecil untuk ukuran satu keluarga sebanyak 10 unit,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada.
Lebih lanjut, Widiada menyebut pembongkaran tenda ini pasca pulangnya semua pengungsi di GOR Swecapura. Sejak diturunkannya status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga, pada Sabtu (10/2) pagi. Apabila aktivitas vulkanik meningkat pengungsi kembali datang, pihaknya siap untuk menerima. “Hal ini sudah menjadi instruksi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, kami siap untuk melayani,” katanya.
Sementara itu, peruntukkan GOR Swecapura sebagai tempat berolahraga bisa difungsikan seperti sediakala. Bahkan Rabu kemarin, puluhan siswa mulai berolahraga di areal GOR, sebelumnya tidak bisa dilakukan karena lokasi itu ditempati pengungsi. Kendati demikian sejumlah sarana olahraga memang ada yang rusak, seperti lapangan masih tersisa bekas lubang akibat tenda. Sehingga tidak rata, begitupula tempat bermain bola volly mengelami keretakan pada dasarnya dan lainnya.
Kata Widiada, maka perlu dilakukan proses pemulihan agar kondisi GOR bisa difungsikan maksimal sebagai tempat olahraga. Untuk pemulihannya tentu memerlukan anggaran yang tidak sedikit, setidaknya pada pembahasan anggaran berikutnya bisa dilakukan. Untuk dana sumbangan dari donatur yang masih terisisa akan masuk ke kas pemerintah. Rinciannya, saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung hingga 13 Februari 2018 sebesar Rp 422.292.049.
Ketua Umum KONI Klungkung Wayan Subamia mengatakan, pihaknya segera mengkaji dengan menggandeng konsultan untuk bisa menghitung berapa biaya diperlukan untuk merenovasi wahana olahraga tersebut. Untuk perkiraan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Banyak yang harus dibenahi," ujarnya.
Kendati demikian bukan berati dalam hal ini menyalahkan dijadikannya Pos penempatan pengungsi bencana Gunung Agung, namun pihaknya merasa bersukur karena bencana letusan Gunung Agung ini tidak sampai merenggut korban jiwa. Terlebih dalam hal ini mendapat kesempatan untuk melayani pengugsi. "Kalau situasi kembali harus menerima pengungsi kita tetap berusaha membantu," ujarnya. *wan
Lebih lanjut, Widiada menyebut pembongkaran tenda ini pasca pulangnya semua pengungsi di GOR Swecapura. Sejak diturunkannya status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga, pada Sabtu (10/2) pagi. Apabila aktivitas vulkanik meningkat pengungsi kembali datang, pihaknya siap untuk menerima. “Hal ini sudah menjadi instruksi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, kami siap untuk melayani,” katanya.
Sementara itu, peruntukkan GOR Swecapura sebagai tempat berolahraga bisa difungsikan seperti sediakala. Bahkan Rabu kemarin, puluhan siswa mulai berolahraga di areal GOR, sebelumnya tidak bisa dilakukan karena lokasi itu ditempati pengungsi. Kendati demikian sejumlah sarana olahraga memang ada yang rusak, seperti lapangan masih tersisa bekas lubang akibat tenda. Sehingga tidak rata, begitupula tempat bermain bola volly mengelami keretakan pada dasarnya dan lainnya.
Kata Widiada, maka perlu dilakukan proses pemulihan agar kondisi GOR bisa difungsikan maksimal sebagai tempat olahraga. Untuk pemulihannya tentu memerlukan anggaran yang tidak sedikit, setidaknya pada pembahasan anggaran berikutnya bisa dilakukan. Untuk dana sumbangan dari donatur yang masih terisisa akan masuk ke kas pemerintah. Rinciannya, saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung hingga 13 Februari 2018 sebesar Rp 422.292.049.
Ketua Umum KONI Klungkung Wayan Subamia mengatakan, pihaknya segera mengkaji dengan menggandeng konsultan untuk bisa menghitung berapa biaya diperlukan untuk merenovasi wahana olahraga tersebut. Untuk perkiraan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Banyak yang harus dibenahi," ujarnya.
Kendati demikian bukan berati dalam hal ini menyalahkan dijadikannya Pos penempatan pengungsi bencana Gunung Agung, namun pihaknya merasa bersukur karena bencana letusan Gunung Agung ini tidak sampai merenggut korban jiwa. Terlebih dalam hal ini mendapat kesempatan untuk melayani pengugsi. "Kalau situasi kembali harus menerima pengungsi kita tetap berusaha membantu," ujarnya. *wan
Komentar