WNA Taiwan Tewas Gantung Diri
Korban diduga sering cekcok dengan istrinya karena selalu menolak setiap diajak berhubungan badan.
NEGARA, NusaBali
Warga negara asing (WNA) asal Taiwan, Li Hsuang Su, 34, ditemukan tewas gantung diri di rumah tinggalnya, Perumahan Taman Pule, Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Minggu (7/2) sore. Pengusaha kue asal Taiwan itu diduga bunuh diri karena sering cekcok dengan istrinya. Korban dengan istrinya telah pisah ranjang karena hubungan mereka tidak harmonis.
Informasi di lapangan, korban ditemukan pertama kali oleh istrinya, Nurul Azizah, 27, yang masih tinggal serumah namun pisah ranjang. Ketika itu, sekitar pukul 16.00 Wita, Nurul Azizah keluar kamar usai menyusui anaknya. Perempuan asal Dusun Jajangan, RT 002/RW 002, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur itu pun terkejut saat melihat suaminya bunuh diri. Sontak ia berteriak minta tolong. Tetangga pun berdatangan untuk beri bantuan, termasuk melaporkan kasus itu ke Polsek Negara dan Polres Jembrana. Tak berselang lama, petugas kepolisian berdama petugas medis tiba di lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, hasil olah TKP tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban tewas murni karena gantung diri. Jenazah korban buat sementara dititipkan di ruang jenazah RSU Negara. Pihak keluarga dari Taiwan berencana jemput jenazah korban pada Senin (15/2) depan. Sesuai dengan pemeriksaan sementara, korban diduga nekat gantung diri karena masalah keluarga.
Korban diduga sering cekcok dengan istrinya. Penyebabnya, istri korban selalu menolak setiap diajak berhubungan badan karena menderita kista. Hubungan tak harmonis membuat pasutri beda negara ini pisah ranjang. “Sementara arahnya karena hubungan yang tidak harmonis,” duga AKP Sudarma Putra, Senin (8/2). Informasi lainnya, korban dikenal dekat bibi istrinya, Sofiah, 45.
Sofiah berdomisili di Jalan Jalak Putih Gang V, Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, tak jauh dari tempat tinggal korban. Kepada Sofiah, ayah satu anak ini sering mengeluhkan pertengkaran rumah tangganya. Sebelum tewas gantung diri, korban sempat curhat ke rumah Sofiah. Menurut Sofiah, korban meminta pertimbangan untuk berkonsultasi dengan orang pintar. Korban sering mengalami kejadian aneh seperti sering mendengar suara tangisan anak kecil, yang dipastikan bukan anaknya.
Korban juga sempat beberapakali mendapat bisikan agar gantung diri. Rumah yang ditempati korban dikenal angker karena berdekatan dengan Bendungan Pendem. Tetangga korban yang enggan namanya dikorankan juga mengakui rumah yang ditempati Li Hsuang Su memang angker. Menurutnya, rumah yang dibeli sejarga Rp 300 juta pada bulan Maret 2015 itu sudah tiga kali ganti pemilik.
Sempat rumah itu mau dibeli seorang pamangku (tokoh spiritual) dari Tabanan, namun urung, karena merasakan keganjilan. Selama gonta ganti pemilik, rumah berlantai dua itu juga belum pernah dibuatkan upacara pacaruan. Keangkeran rumah itu juga diakui Kepala Lingkungan Pendem, I Putu Wiradi. Dari dulu, warga sering mendengar tangisan anak-anak yang diperkirakan penunggu di sana. 7 ode
Komentar