Liang Kubur Setra Panek Hanyut Tergerus Banjir
Empat liang kubur setra Pakraman Panek di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem hanyut tergerus banjir sungai Bungbung.
AMLAPURA, NusaBali
Langkah antisipasi dilakukan dengan menormalisasi sungai dan membuat senderan sepanjang 200 meter. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem telah turunkan alat berat untuk memulai pekerjaan.
Perbekel Desa Ban, I Wayan Potag mengatakan, belakangan ini arus air di sungai Bungbung cukup deras. Debit air sungai yang berhulu di Gunung Agung ini semakin meningkat akibat curah hujan. Air yang penuh material juga menyebabkan pendangkalan sungai. Sehingga derasnya arus air mengikis tepi sungai hingga areal setra Desa Pakraman Panek tergerus. “Empat liang kubur telah hanyut,” ungkap Wayan Potag, Jumat (16/2).
Wayan Potag mengaku telah mengecek ke lokasi bersama Camat Kubu I Made Suartana setelah menerima laporan dari Bendesa Pakraman Panek, I Ketut Sudi. Setelah meninjau lokasi, Perbekel Desa Ban kemudian bersurat ke Dinas PUPR Karangasem untuk mohon bantuan alat berat dan penyenderan. Dikatakan, setra Desa Pakraman Panek dimanfaatkan 870 krama. “Alat berat sedang bekerja untuk menormalisasi sungai Bungbung. Jika kembali terjadi banjir dengan menormalisasi sungai setra tidak hanyut,” jelas Wayan Potag. Setelah menormalisasi sungai, dilanjutkan membangun senderan untuk membatasi antara sungai dengan setra.
Sementara Camat Kubu, I Made Suartana mengatakan, selain setra Desa Pakraman Panek yang tergerus, akibat hujan ruas jalan juga banyak hanyut. “Pengamanan setra Desa Pakraman Panek menjadi prioritas agar tidak hanyut,” kata Suartana. Terkait pembangunan senderan, krama Desa Pakraman Panek menggelar ngeruak dipuput Jro Mangku Nyoman Rubah. Sedangkan Kadis PUPR Karangasem, I Ketut Sedana Mertha mengaku telah mengirim alat berat untuk menyelamatkan setra Desa Pakraman Panek dan menormalisasi sungai Bungbung. “Alat berat mulai bekerja sejak tiga hari lalu,” jelas Sedana Mertha. 7 k16
1
Komentar