Ribuan Krama Ikuti Ruwatan Sapuh Leger
Krama memenuhi areal Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi, untuk mengikuti ruwatan Sapuh Leger, Minggu (18/2) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Tak hanya berasal dari Badung, krama juga datang dari sejumlah kabupaten, bahkan dari Singaraja, Kabupaten Buleleng.
Ruwatan Sapuh Leger massal dimulai pukul 16.00 Wita. Dipuput oleh dua Sulinggih yakni Ida Peranda Griya Angantaka dan Ida Peranda Griya Tegal Darmasaba serta seorang Dalang Sapuh Leger yakni Ida Bagus Alit Arga Patra dan dibantu 10 orang Dalang untuk meruwat.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta hadir didamping sejumlah kepala perangkat daerah. Bupati Giri Prasta mengatakan ruwatan Sapuh Leger ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Badung dalam meringankan beban krama. “Bukan ini saja yang kami lakukan, kegiatan adat apa pun itu saya akan bantu. Itu tugas pemerintah bagaimana meringankan beban dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta mengilustrasikan setiap kebijakan yang diambil bak peran masing-masing tokoh Panca Pandawa. Dimana ketika menjadi Bima, harus berani tegas, aturan jelas. Kalau menjadi Arjuna, tepat sasaran untuk membantu. “Nah, di sini yang perlu Sapuh Leger, Sapuh Leger kita bantu.
Yang perlu pendidikan, pendidikan kita bantu, begitu seterusnya,” tandasnya. Kemudian, peran Nakula lebih pada penampilan atau performance. Keempat, bagian dari Panca Pandawa adalah Sahadewa berarti intelektual atau kecerdasan. Yang paling penting kelima adalah Darma Wangsa, Yudistira bagaimana neraka itu biar bisa dijadikan surga. “Orang yang lagi bingung itu biar bisa dibantu,” tegas bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, itu.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung Ida Bagus Anom Bhasma, menjelaskan ruwatan Sapuh Leger se-Bali ini telah tiga kali dilakukan oleh Pemkab Badung. Dua kali pada era Bupati Badung AA Gde Agung, dan baru sekali era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
“Dinas Kebudayaan sudah tiga kali melaksanakan ini. Tiap lima tahun sekali. Kalau saya tidak salah pelaksanaan pertama tahun 2008, waktu itu diikuti sekitar 2.500 orang. Kemudian tahun 2013 kami adakan yang kedua kali dengan jumlah peserta sekitar 1.500 orang. Sementara yang sekarang pesertanya terdaftar sekitar 2.000 orang,” ungkap Anom Bhasma, kemarin.
Anom Bhasma mengatakan, krama tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti ruwatan Sapuh Leger alias gratis. Sebab seluruh biayanya ditanggung pemkab. “Biayanya dari APBD Badung tahun 2018, sekitar Rp 150 juta,” ungkapnya. Menurutnya, kegiatan ini juga bekerjasama dengan Listibiya Badung.
“Jadi ini adalah komitmen Bapak Bupati. Karena biaya yang diperlukan untuk melaksanakan ruwatan Sapuh Leger tidak murah, untuk itu Bapak Bupati memprakarsai diselenggarakannya ruwatan Sapuh Leger gratis se-Bali agar bisa meringankan beban masyarakat,” tegasnya. Peserta ruwatan cukup menyiapkan Daksina Pejati dua soroh serta pelengkapan persembahyangan.
Ketua Panitia Ruwatan Sapuh Leger I Gusti Ngurah Artawan yang juga Ketua Listibiya Badung, menyatakan latar belakang dilaksanakannya ruwatan Sapuh Leger semata-mata untuk membantu masyarakat. “Lantaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan ruwatan Sapuh Leger tidak murah, untuk itu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memprakarsai diselenggarakannya ruwatan Sapuh Leger,” katanya.
Dikatakannya, jumlah peserta ruwatan Sapuh Leger total mencapai 2.442 orang. “Paling banyak berasal dari Badung,” tandasnya. 7 asa
Komentar