Mesin Perahu Mati, Nelayan Terdampar
Mereka pun pasrah dan bertahan di atas perahu yang mereka tumpangi selama empat hari tiga malam.
SINGARAJA, NusaBali
Empat nelayan asal Situbondo, Jawa Timur terdampar di Laut Buleleng, pasca musibah mesin perahunya mati. Keempatnya selamat dari dari amukan gelombang pasang dan berhasil dievakuasi oleh nelayan di Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, Senin (19/2) malam sekitra pukul 22.00 Wita.
Keempat penumpang perahu itu yakni Ahmad Safei,37, warga Desa Juglangan, Kecematan Panji, Arsidi, 36, warga Desa Minbaan, Kecamatan Panji, Nirwadi,18, dan Junawi,50, warga Desa Arca, Kecamatan Kapongan, Sitobondo. Kasubag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika, Selasa (20/2), membenarkan adanya penyelamatan nelayan terbawa arus itu. Keempat nelayan yang dipimpin oleh Junawi disebut berangkat dari perairan Situbondo, Kamis (15/2) lalu.
Mereka berencana akan menangkap ikan di perairan Madura. Hanya saja belum sampai di lokasi penangkapan ikan, mesin perahu mereka mati di tengah laut. Keempatnya pun tidak dapat berbuat banyak karena saat tiba di tengah laut sudah larut. Mereka pun pasrah dan bertahan di atas perahu yang mereka tumpangi selama empat hari tiga malam. “Dengan bertahan diatas gelombang mereka akhirnya terbawa arus hingga ke perairan Buleleng tepatnya di Tejakula. Di tengah laut, mereka ditemukan oleh nelayan setempat,” ujar dia.
Mereka yang ditemukan pertama kali oleh Kadek Astika, sekitar tiga mil dari garis pantai. Keempat nelayan berikut dengan perahu mereka akhirnya ditolong nelayan Tejakula dengan cara menariknya ke pinggir laut dengan menggunakan tiga perahu nelayan.
Sampai saat ini keempat nelayan itu masih menumpang sementara di rumah Kadek Astika. Sampai keadaan mereka kembali pulih setelah bertahan tanpa makan dan minum selama empat hari di tengah laut. Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng, langsung turun memberikan bantuan kepada keempat nelayan yang terdampar tersebut.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengaku mendapatkan informasi dari warga Tejakula dan langsung memberikan bantuan sembako kepada mereka yang sedang tertimpa bencana. ‘’Ini wujud kepedulian Pemkab Buleleng kepada warga yang terkena musibah termasuk mereka ini yang berasal dari Jawa dan terdampar di Bali saat akan melaut,” kata dia. Pihaknya memberikan satu paket sembako dan kebutuhan pakaian kepada masing-masing korban untuk bisa bertahan sebelum kembali ke kampung halamannya. Mereka juga diberikan sembako dengan jaminan tujuh hari ke depan. *k23
Keempat penumpang perahu itu yakni Ahmad Safei,37, warga Desa Juglangan, Kecematan Panji, Arsidi, 36, warga Desa Minbaan, Kecamatan Panji, Nirwadi,18, dan Junawi,50, warga Desa Arca, Kecamatan Kapongan, Sitobondo. Kasubag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika, Selasa (20/2), membenarkan adanya penyelamatan nelayan terbawa arus itu. Keempat nelayan yang dipimpin oleh Junawi disebut berangkat dari perairan Situbondo, Kamis (15/2) lalu.
Mereka berencana akan menangkap ikan di perairan Madura. Hanya saja belum sampai di lokasi penangkapan ikan, mesin perahu mereka mati di tengah laut. Keempatnya pun tidak dapat berbuat banyak karena saat tiba di tengah laut sudah larut. Mereka pun pasrah dan bertahan di atas perahu yang mereka tumpangi selama empat hari tiga malam. “Dengan bertahan diatas gelombang mereka akhirnya terbawa arus hingga ke perairan Buleleng tepatnya di Tejakula. Di tengah laut, mereka ditemukan oleh nelayan setempat,” ujar dia.
Mereka yang ditemukan pertama kali oleh Kadek Astika, sekitar tiga mil dari garis pantai. Keempat nelayan berikut dengan perahu mereka akhirnya ditolong nelayan Tejakula dengan cara menariknya ke pinggir laut dengan menggunakan tiga perahu nelayan.
Sampai saat ini keempat nelayan itu masih menumpang sementara di rumah Kadek Astika. Sampai keadaan mereka kembali pulih setelah bertahan tanpa makan dan minum selama empat hari di tengah laut. Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng, langsung turun memberikan bantuan kepada keempat nelayan yang terdampar tersebut.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengaku mendapatkan informasi dari warga Tejakula dan langsung memberikan bantuan sembako kepada mereka yang sedang tertimpa bencana. ‘’Ini wujud kepedulian Pemkab Buleleng kepada warga yang terkena musibah termasuk mereka ini yang berasal dari Jawa dan terdampar di Bali saat akan melaut,” kata dia. Pihaknya memberikan satu paket sembako dan kebutuhan pakaian kepada masing-masing korban untuk bisa bertahan sebelum kembali ke kampung halamannya. Mereka juga diberikan sembako dengan jaminan tujuh hari ke depan. *k23
Komentar