Perpustakaan Bangli Segera Pindah Kantor
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangli pada awal Maret 2018 akan menempati bangunan lantai II eks SD Internasional, Kelurahan Kubu, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Perpustakaan Bangli akan memanfaatkan empat ruangan di bekas gedung sekolah dasar tersebut. Khusus depo arsip dibuat terpisah karena harus steril saat ada aktivitas perawatan arsip.
Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Persip) Bangli, I Nyoman Sumantra mengatakan, keempat ruangan yang akan ditempati sebelumnya sempat dihuni warga pengungsi bencana Gunung Agung. Setelah pengungsi pulang kampung dan ruangan kembali kosong, Dinas Persip mengajukan permohonan untuk dimanfaatkan perpustakaan. Ada dua ruangan besar dan dua ruangan kecil. Mengingat masih kekurangan ruangan, Dinas Persip menyisiati satu ruangan untuk dua bagian.
Dikatakan, sekretariat dan pembina perpustakaan digabung di satu ruangan. Begitu pula juga ruangan depo arsip, diperlukan ruangan yang lebih besar. “Khusus depo arsip ideal ruangannya mengkhusus karena ketika ada perawatan arsip, ruangan harus steril. Bahan perawatan beracun, sehingga saat dilakukan penyemprotan dipastikan ruangan tidak terbuka,” jelas Sumantra, Rabu (21/2). Apalagi ruangan yang ada menyatu dengan ruangan lainya hanya dibatasi pintu penyekat.
Menurut Sumantra, karena memanfatakan ruangan kelas maka untuk ruangan layanan juga kurang optimal. Ruangan pelayanan hanya mampu menampung 40 orang, idealnya 80 orang. Sumantra mengaku sudah melakukan koordinasi agar bisa memanfaatkan ruangan lantai 1, namun ruangan tersebut akan digunakan kembali untuk ruang belajar SDN 4 Kubu. “Sebelumnya ditempati warga pengungsi, karena sekarang sudah kosong maka diperuntukkan lagi untuk ruang belajar. Kami akan optimalkan ruang yang ada tanpa mengurangi kenyamanan dari pengunjung,” imbuhnya. *e
Perpustakaan Bangli akan memanfaatkan empat ruangan di bekas gedung sekolah dasar tersebut. Khusus depo arsip dibuat terpisah karena harus steril saat ada aktivitas perawatan arsip.
Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Persip) Bangli, I Nyoman Sumantra mengatakan, keempat ruangan yang akan ditempati sebelumnya sempat dihuni warga pengungsi bencana Gunung Agung. Setelah pengungsi pulang kampung dan ruangan kembali kosong, Dinas Persip mengajukan permohonan untuk dimanfaatkan perpustakaan. Ada dua ruangan besar dan dua ruangan kecil. Mengingat masih kekurangan ruangan, Dinas Persip menyisiati satu ruangan untuk dua bagian.
Dikatakan, sekretariat dan pembina perpustakaan digabung di satu ruangan. Begitu pula juga ruangan depo arsip, diperlukan ruangan yang lebih besar. “Khusus depo arsip ideal ruangannya mengkhusus karena ketika ada perawatan arsip, ruangan harus steril. Bahan perawatan beracun, sehingga saat dilakukan penyemprotan dipastikan ruangan tidak terbuka,” jelas Sumantra, Rabu (21/2). Apalagi ruangan yang ada menyatu dengan ruangan lainya hanya dibatasi pintu penyekat.
Menurut Sumantra, karena memanfatakan ruangan kelas maka untuk ruangan layanan juga kurang optimal. Ruangan pelayanan hanya mampu menampung 40 orang, idealnya 80 orang. Sumantra mengaku sudah melakukan koordinasi agar bisa memanfaatkan ruangan lantai 1, namun ruangan tersebut akan digunakan kembali untuk ruang belajar SDN 4 Kubu. “Sebelumnya ditempati warga pengungsi, karena sekarang sudah kosong maka diperuntukkan lagi untuk ruang belajar. Kami akan optimalkan ruang yang ada tanpa mengurangi kenyamanan dari pengunjung,” imbuhnya. *e
Komentar