Lima Nama Masuk Nominasi Penghargaan Wija Kusuma
Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng sudah kantongi 5 calon penerima Penghargaan Wija Kusuma tahun 2018.
SINGARAJA, NusaBali
Kelima calon penerima penghargaan itu atas usulan budayawan dan seniman yang terhimpun dalam wadah Listibya Kabupaten Buleleng. Kelima calon penerima penghargaan Wija Kusuma itu masing-masing, seniman tari I Ketut Artika asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, kemudian seniman bondres I Made Ngurah Sadika alias Susi, asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada, seniman tari Ni Made Sriwati asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, seniman Sastra I Made Selamat asal Kelurahan/Kecamatan Seririt, dan seniman Seni Rupa Gede Sujana asal Desa/Kecamatan Tejakula.
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng, I Wayan Sujana yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (22/2) mengatakan, sejatinya ada 9 nama yang diusulkan guna mendapatkan penghargaan Wija Kusuma di tahun 2018. Namun dari 9 nama itu, secara adminitrasi hanya 5 yang sudah penuhi persyaratan. Empat nama yang tidak penuhi persyaratan di antaranya nama seninam kendang yakni almarhuu Gede Mendra asal Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng, dan Putu Sumiasa asal Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu.
“Secara kriteria memang berhak mendapat penghargaan, tetapi administrasi belum terpenuhi, kita tunda sekarang, mungkin tahun depan bisa diberikan. Karena pihak keluarga belum mengusulkan, karena harus ada silsilah keluarga dan juga harus ada ahli waris yang berhak menerima, karena dua seniman itu sudah almarhum,” terang Sujana.
Dijelaskan, lima nama yang berhak menerima penghargaan Wija Kusuma itu karena telah memenuhi kriteria. I Ketut Ardika dianggap sebagai seniman tari yang sudah diakui secara nasional, bahkan ciptannya yakni Tari Sapi Gerumbungan sudah dikenal. Kemudian I Made Ngurah Sadika, dianggap mampu mengangkat kesenian bondres hingga bondres di Buleleng cukup dikenal dengan perannya sebagai Susi.
Seniman Ni Made Sriwati juga demikian, karena sudah banyak memiliki karya ciptaan tari yang dikenal, salah satunya Tari Kembang Deeng. Kemudian I Made Selamet seniman sastra yang sudah menasional, bahkan sebagai pendidik, banyak anak didiknya juga berhasil meraih prestasi. Dan terakhir adalah Gede Sujana, seniman seni rupa,karena ukirannya cukup dikenal dan juga terlibat dalam pelestarian Wayan Wong. “Kelima calon penerima ini, nanti kami usulkan kepada pak Bupati untuk ditetapkan melalui SK Bupati,” terang Sujana, yang juga seniman Bondres.
Piagam yang diterima dalam bentuk lencana Wija Kusuma dari emas senilai Rp 7,5 juta, kemudian uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dan piagam. Jika nanti sudah ditetapkan, rencananya penghargaan itu diserahkan pada saat pelaksanaan PKB ke 40 Kabupaten Buleleng, pada bulan Mei 2018. *k19
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng, I Wayan Sujana yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (22/2) mengatakan, sejatinya ada 9 nama yang diusulkan guna mendapatkan penghargaan Wija Kusuma di tahun 2018. Namun dari 9 nama itu, secara adminitrasi hanya 5 yang sudah penuhi persyaratan. Empat nama yang tidak penuhi persyaratan di antaranya nama seninam kendang yakni almarhuu Gede Mendra asal Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng, dan Putu Sumiasa asal Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu.
“Secara kriteria memang berhak mendapat penghargaan, tetapi administrasi belum terpenuhi, kita tunda sekarang, mungkin tahun depan bisa diberikan. Karena pihak keluarga belum mengusulkan, karena harus ada silsilah keluarga dan juga harus ada ahli waris yang berhak menerima, karena dua seniman itu sudah almarhum,” terang Sujana.
Dijelaskan, lima nama yang berhak menerima penghargaan Wija Kusuma itu karena telah memenuhi kriteria. I Ketut Ardika dianggap sebagai seniman tari yang sudah diakui secara nasional, bahkan ciptannya yakni Tari Sapi Gerumbungan sudah dikenal. Kemudian I Made Ngurah Sadika, dianggap mampu mengangkat kesenian bondres hingga bondres di Buleleng cukup dikenal dengan perannya sebagai Susi.
Seniman Ni Made Sriwati juga demikian, karena sudah banyak memiliki karya ciptaan tari yang dikenal, salah satunya Tari Kembang Deeng. Kemudian I Made Selamet seniman sastra yang sudah menasional, bahkan sebagai pendidik, banyak anak didiknya juga berhasil meraih prestasi. Dan terakhir adalah Gede Sujana, seniman seni rupa,karena ukirannya cukup dikenal dan juga terlibat dalam pelestarian Wayan Wong. “Kelima calon penerima ini, nanti kami usulkan kepada pak Bupati untuk ditetapkan melalui SK Bupati,” terang Sujana, yang juga seniman Bondres.
Piagam yang diterima dalam bentuk lencana Wija Kusuma dari emas senilai Rp 7,5 juta, kemudian uang pembinaan sebesar Rp 5 juta dan piagam. Jika nanti sudah ditetapkan, rencananya penghargaan itu diserahkan pada saat pelaksanaan PKB ke 40 Kabupaten Buleleng, pada bulan Mei 2018. *k19
1
Komentar