20 Ton Beras Tersisa di Posko
Pasca pulangnya seluruh pengungsi asal Karangasem di Klungkung pada Senin (12/2), sampai saat ini masih menyisakan sekitar 20 ton beras di posko induk pengungsian GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Selain itu juga ada logistik berupa air mineral, mie instan, dan lainnya. Pantauan NusaBali, Jumat (23/2) siang sekitar pukul 12.00 Wita, logistik tersebut disimpan menggunakan tenda di lapangan tenis GOR Swecapura. Kaerna belakangan ini turun hujan sehingga kondisinya cukup lembab maka berpotensi beras itu cepat rusak. Sehingga petugas dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Klungkung, melapisi beras itu dengan terpal agar suhu di dalam tidak terlalu lembab.
Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung I Wayan Sugata mengakui hal itu. Saat turun hujan, kata dia, otomatis cuaca agak lembab. “Beras itu disimpan di dalam tenda dan di dalamnnya ditutup terpal lagi, kami memang belum punya tempat penyimpanan khusus,” ujarnya.
Kata Sugata, logistik yang tersisa tersebut akan dibahas dalam rapat minggu depan, melibatkan pihak terkait termasuk BPBD. Sehingga nanti akan dibawa ke mana sisa logistik tersebut. Pasca pengungsi pulang setelah penurunan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga, pihaknya tidak lagi menerima sumbangan atau pun memberikan sumbangan kepada pengunssi. “Sudah tidak ada pengungsi sekarang, jadi logistiknya disimpan dan sudah ada sejumlah petugas yang berjaga pagi-sore,” katanya.
Sesuai data logistik pengungsi di Kabupaten Klungkung per-hari Kamis, 15 Februari 2018, yakni air mineral 602 dus, mie instan 1.724 dus, beras 21.156 Kg, minyak goreng 4.150 liter. Saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung Rp 422.292.049.*wan
Selain itu juga ada logistik berupa air mineral, mie instan, dan lainnya. Pantauan NusaBali, Jumat (23/2) siang sekitar pukul 12.00 Wita, logistik tersebut disimpan menggunakan tenda di lapangan tenis GOR Swecapura. Kaerna belakangan ini turun hujan sehingga kondisinya cukup lembab maka berpotensi beras itu cepat rusak. Sehingga petugas dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Klungkung, melapisi beras itu dengan terpal agar suhu di dalam tidak terlalu lembab.
Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung I Wayan Sugata mengakui hal itu. Saat turun hujan, kata dia, otomatis cuaca agak lembab. “Beras itu disimpan di dalam tenda dan di dalamnnya ditutup terpal lagi, kami memang belum punya tempat penyimpanan khusus,” ujarnya.
Kata Sugata, logistik yang tersisa tersebut akan dibahas dalam rapat minggu depan, melibatkan pihak terkait termasuk BPBD. Sehingga nanti akan dibawa ke mana sisa logistik tersebut. Pasca pengungsi pulang setelah penurunan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga, pihaknya tidak lagi menerima sumbangan atau pun memberikan sumbangan kepada pengunssi. “Sudah tidak ada pengungsi sekarang, jadi logistiknya disimpan dan sudah ada sejumlah petugas yang berjaga pagi-sore,” katanya.
Sesuai data logistik pengungsi di Kabupaten Klungkung per-hari Kamis, 15 Februari 2018, yakni air mineral 602 dus, mie instan 1.724 dus, beras 21.156 Kg, minyak goreng 4.150 liter. Saldo rekening Klungkung Peduli Bencana Gunung Agung Rp 422.292.049.*wan
1
Komentar