Wajib UNBK, 12 SMA/SMK/MA Numpang ke Sekolah Lain
Pada ujian nasional (UN) tahun ajaran 2017/2018, seluruh SMA dan sederajat wajib menggelar ujian nasional berbasis komputer.
NEGARA, NusaBali
Dari 28 SMA/SMK/MA se–Kabupaten Jembrana hanya 16 di antaranya yang dapat menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Sedangkan 12 lainnya harus numpang, karena belum memiliki komputer yang memadai.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA dan MA Kabupaten Jembrana I Putu Prapta Arya, mengatakan, dari 18 SMA/MA se-Kabupaten Jembrana, 12 di antaranya memastikan siap mengadakan UNBK secara mandiri. Sedangakan 6 SMA/MA lainnya, numpang ke sejumlah SMK dan SMA/MA yang sudah memiliki perangkat komputer.
“Yang pasti semua sudah bisa UNBK. Tetapi beberapa numpang ke sekolah lain, terutama SMK. Karena kebetulan UN tahun ini, jadwal UN SMK lebih dulu, tidak bersamaan dengan UN SMA/MA,” kata Prapta yang juga Kepala SMAN 1 Negara, Minggu (25/2).
Adapun 12 SMA/MA yang dapat menggelar UNBK secara mandiri itu, adalah SMAN 1 Negara, SMAN 2 Negara, SMAN 1 Pekutatan, SMA Firdaus, SMA Diponegoro, SMA Gilimandala, SMA Ngurah Rai, MAN 1 Jembrana, MAN 2 Jembrana, MA Manbaululum Negara, MA Hidayatulah di Cupel, dan MA Almubarok di Gilimanuk. Namun beberapa SMA/MA yang sudah siap mengelar UNBK secara mandiri, khususnya yang memiliki jumlah peserta UN cukup banyak, diakui masih ada yang meminjam perangkat di sekolah lain, termasuk dari SMP/MTs. “Seperti di sekolah kami, SMAN 1 Negara. Karena komputer kami jumlahnya juga terbatas, untuk memenuhinya digunakan komputer dari sekolah yang gabung ke sekolah kami, ada dari SMP dan SMK,” ujarnya,
Sementara Ketua MKKS SMK Kabupaten Jembrana I Putu Wardana, mengatakan dari 10 SMK se-Jembrana (5 negeri dan 5 swasta), hanya 4 SMK yang bisa menggelar UNBK secara mandiri. SMK yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri itu, yakni SMKN 1 Negara, SMKN 3 Negara, SMK Marsudirini Negara, dan SMK PGRI 2 Negara. “SMK juga banyak yang bergabung dengan SMA, dan sebaliknya SMA juga banyak bergabung ke SMK. Ini bisa diatur semua ikut UNBK, karena kebetulan jadwal ujian SMK dan SMA tidak bersamaan. SMK lebih dulu, 2–5 April, sedangkan SMA/MA belakangan pada 9–12 April. Kalau bersamaan, kemungkinan tidak bisa semua melaksanakan UNBK,” ujar Wardana yang Kepala SMKN 1 Negara. *ode
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA dan MA Kabupaten Jembrana I Putu Prapta Arya, mengatakan, dari 18 SMA/MA se-Kabupaten Jembrana, 12 di antaranya memastikan siap mengadakan UNBK secara mandiri. Sedangakan 6 SMA/MA lainnya, numpang ke sejumlah SMK dan SMA/MA yang sudah memiliki perangkat komputer.
“Yang pasti semua sudah bisa UNBK. Tetapi beberapa numpang ke sekolah lain, terutama SMK. Karena kebetulan UN tahun ini, jadwal UN SMK lebih dulu, tidak bersamaan dengan UN SMA/MA,” kata Prapta yang juga Kepala SMAN 1 Negara, Minggu (25/2).
Adapun 12 SMA/MA yang dapat menggelar UNBK secara mandiri itu, adalah SMAN 1 Negara, SMAN 2 Negara, SMAN 1 Pekutatan, SMA Firdaus, SMA Diponegoro, SMA Gilimandala, SMA Ngurah Rai, MAN 1 Jembrana, MAN 2 Jembrana, MA Manbaululum Negara, MA Hidayatulah di Cupel, dan MA Almubarok di Gilimanuk. Namun beberapa SMA/MA yang sudah siap mengelar UNBK secara mandiri, khususnya yang memiliki jumlah peserta UN cukup banyak, diakui masih ada yang meminjam perangkat di sekolah lain, termasuk dari SMP/MTs. “Seperti di sekolah kami, SMAN 1 Negara. Karena komputer kami jumlahnya juga terbatas, untuk memenuhinya digunakan komputer dari sekolah yang gabung ke sekolah kami, ada dari SMP dan SMK,” ujarnya,
Sementara Ketua MKKS SMK Kabupaten Jembrana I Putu Wardana, mengatakan dari 10 SMK se-Jembrana (5 negeri dan 5 swasta), hanya 4 SMK yang bisa menggelar UNBK secara mandiri. SMK yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri itu, yakni SMKN 1 Negara, SMKN 3 Negara, SMK Marsudirini Negara, dan SMK PGRI 2 Negara. “SMK juga banyak yang bergabung dengan SMA, dan sebaliknya SMA juga banyak bergabung ke SMK. Ini bisa diatur semua ikut UNBK, karena kebetulan jadwal ujian SMK dan SMA tidak bersamaan. SMK lebih dulu, 2–5 April, sedangkan SMA/MA belakangan pada 9–12 April. Kalau bersamaan, kemungkinan tidak bisa semua melaksanakan UNBK,” ujar Wardana yang Kepala SMKN 1 Negara. *ode
1
Komentar