Polda Bentuk Tiga Tim Anti Money Politics
Kapolda Ajak Media di Bali Wujudkan Pilkada Damai & Aman
DENPASAR, NusaBali
Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengajak seluruh media di Bali untuk bersama-sama ikut mewujudkan Pilkada 2018 yang aman dan damai. Polda Bali sendiri sudah membentuk tim anti money politics terkait pesta gong demokrasi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018.
Ajakan Kapolda Petrus Golose ini disampaikan di sela acara seminar ‘Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Aman & Damai’ di Aula Perkasa Raga Garwita Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Selasa (27/2), yang menghadirkan lima narasumber. "Kami mengundang para wartawan dan pemimpin redaksi media di Bali agar ikut menciptakan suasana Pilkada 2018 yang aman dan damai," tandas Petrus Golose.
Menurut Petrus Golose, hal ini juga sebagai langkah Polda Bali menjalankan perintah Kapolri agar melakukan cipta kondisi dalam pengamanan Pilkada serentak 2018 di seluruh daerah. Disebutkan, faktor penunjang terselenggaranya Pilkada yang damai, bersih, dan jujur tidak lepas dari peran insan pers. "Semua berita yang disampaikan itu positif atau negatif, sangat ditentukan peran penting media," katanya.
"Saya memohon kepada media agar ikut menciptakan suasana damai menjelang Pilkada 2018, sehingga di Pulau Bali yang penuh toleransi ini terus tercipta kedamaian. Suarakan juga kedua pasangan calon di Pilgub Bali 2018 ‘siap menang dan siap kalah’," lanjut perwira tinggi Polri yang bikin tiarap aksi premanisme di Pulau Dewata sejak menjabat Kapolda Bali ini.
Petrus Golose mengingatkan, jika Bali bisa melaksanakan Pilkada damai, maka akan mempengaruhi pelaksanaan Sidang Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Oktober mendatang. “Sebab, siapa pun yang menjadi Gubernur Bali nanti, dia akan menjadi host dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional tersebut."
Pihaknya meyakini dengan telah berlangsungnya deklarasi damai yang diucapkan kedua pasangan Cagub-Cawagub Bali, kandidat yang akan bertarung head to head dalam Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang, memegang teguh janjinya tersebut. "Kedua pasangan calon ini kan sudah menandatangani dan mengucapkan deklarasi Pilkada damai ini. Mudah-mudahan kedua pasangan calon ini tetap legowo menerima hasil ke depannya," katanya.
Ada pun dua pasangan Cagub-Cawagub yang akan tarung di Pilgub Bali 2018, pertama Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), paket calon nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP. Kedua, pasangan IB rai Dharmawijaya mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), paket calon nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PPP.
Menurut Petrus Golose, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan Bali saat perhelatan politik, sehingga suasaan tetap aman dan damai. Bahkan, Polda Bali sudah membentuk tim anti money politics, sebagai upaya preventif proaktif. Tim anti money politics ini terus bekerja dan memantau pergerakan indikasi politik uang.
“Dari lapisan bawah hingga ke atas kita melakukan monitoring. Kalau ada yang masih melanggar, kita tangkap dan memprosesnya sesuai hukum,” tegas Petrus Golose seraya mengatakan tim anti money politics tersebut langsung berada di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Bali.
Sementara, Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Drs Sang Made Mahendra Jaya, mengakui tim anti money politics sudah dibentuk sejak dideklarisikannya pasangan calon dalam Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018. Tim tersebut disebar untuk lakukan pengawasan terhadap praktek money politics.
Menurut Mahendra Jaya, tim anti money politics dibentuk karena fakta banyaknya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dalam hal ini, kepolisian harus andil dan melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi praktek money politics, yang ujungnya kelak kepala daerah terpilih melakukan korupsi.
“Tim anti money politics ini dibentuk atas perintah Mabes Polri. Khusus di Bali, ada tiga tim anti money politics yang kita bentuk. Semua tim sudah bekerja dan melakukan monitoring sejak deklarasi pasangan calon. Kita terus melakukan pemantauan terhadap pasangan calon dan juru kampanye,” jelas Mahendra Jaya.
Sementara itu, seminar ‘Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Aman & Damai’ yang digelar di Aula Perkasa Raga Garwita Mapolda Bali, Selasa kemarin sejak pagi pukul 08.30 wita hingga siang pukul 12.30 Wita diikuti 110 peserta dari unsur pimpinan media, jurnalis, dan jajaran Polda Bali. Seminar yang dipandu penyiar radio Paul Suwardi ini menampilkan 5 narasumber.
Pertama, Prof Dr Ketut Rai Setiabudi, akademisi dari Fakultas Hukum Unud, yang membawakan makalah bertajuk ‘Analisis Kerawanan Politik: Dampak Munculnya Gangguan Kamtibmas’. Kedua, Ketua PWI Bali IGM Dwikora Putra. Ketiga, Ir Ketut Sunadra, anggota Bawaslu Bali yang membawakan materi ‘Peran Bawaslu dalam Pengawasan Penyelenggaraanb Pilkada yang Luberdan Jurdil’. Ketiga, Kanit IV Subdit (Cyber Crime) Dit Reskrimsus Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra SkMSi, yang membawakan materi ‘Peran Polri dalam Upaya Terciptanya Pilkada yang Aman dan Damai’. Kelima, Dir Reskrimum Polda Bali Kombes drs Sang Made Mahendra Jaya, yang membawakan materi ‘Peran Polri dalam Upaya Terciptanya Pilkada Bali Aman dan Damai’. *dar
Ajakan Kapolda Petrus Golose ini disampaikan di sela acara seminar ‘Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Aman & Damai’ di Aula Perkasa Raga Garwita Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Selasa (27/2), yang menghadirkan lima narasumber. "Kami mengundang para wartawan dan pemimpin redaksi media di Bali agar ikut menciptakan suasana Pilkada 2018 yang aman dan damai," tandas Petrus Golose.
Menurut Petrus Golose, hal ini juga sebagai langkah Polda Bali menjalankan perintah Kapolri agar melakukan cipta kondisi dalam pengamanan Pilkada serentak 2018 di seluruh daerah. Disebutkan, faktor penunjang terselenggaranya Pilkada yang damai, bersih, dan jujur tidak lepas dari peran insan pers. "Semua berita yang disampaikan itu positif atau negatif, sangat ditentukan peran penting media," katanya.
"Saya memohon kepada media agar ikut menciptakan suasana damai menjelang Pilkada 2018, sehingga di Pulau Bali yang penuh toleransi ini terus tercipta kedamaian. Suarakan juga kedua pasangan calon di Pilgub Bali 2018 ‘siap menang dan siap kalah’," lanjut perwira tinggi Polri yang bikin tiarap aksi premanisme di Pulau Dewata sejak menjabat Kapolda Bali ini.
Petrus Golose mengingatkan, jika Bali bisa melaksanakan Pilkada damai, maka akan mempengaruhi pelaksanaan Sidang Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Oktober mendatang. “Sebab, siapa pun yang menjadi Gubernur Bali nanti, dia akan menjadi host dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional tersebut."
Pihaknya meyakini dengan telah berlangsungnya deklarasi damai yang diucapkan kedua pasangan Cagub-Cawagub Bali, kandidat yang akan bertarung head to head dalam Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang, memegang teguh janjinya tersebut. "Kedua pasangan calon ini kan sudah menandatangani dan mengucapkan deklarasi Pilkada damai ini. Mudah-mudahan kedua pasangan calon ini tetap legowo menerima hasil ke depannya," katanya.
Ada pun dua pasangan Cagub-Cawagub yang akan tarung di Pilgub Bali 2018, pertama Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), paket calon nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP. Kedua, pasangan IB rai Dharmawijaya mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), paket calon nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PPP.
Menurut Petrus Golose, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan Bali saat perhelatan politik, sehingga suasaan tetap aman dan damai. Bahkan, Polda Bali sudah membentuk tim anti money politics, sebagai upaya preventif proaktif. Tim anti money politics ini terus bekerja dan memantau pergerakan indikasi politik uang.
“Dari lapisan bawah hingga ke atas kita melakukan monitoring. Kalau ada yang masih melanggar, kita tangkap dan memprosesnya sesuai hukum,” tegas Petrus Golose seraya mengatakan tim anti money politics tersebut langsung berada di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Bali.
Sementara, Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Drs Sang Made Mahendra Jaya, mengakui tim anti money politics sudah dibentuk sejak dideklarisikannya pasangan calon dalam Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018. Tim tersebut disebar untuk lakukan pengawasan terhadap praktek money politics.
Menurut Mahendra Jaya, tim anti money politics dibentuk karena fakta banyaknya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dalam hal ini, kepolisian harus andil dan melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi praktek money politics, yang ujungnya kelak kepala daerah terpilih melakukan korupsi.
“Tim anti money politics ini dibentuk atas perintah Mabes Polri. Khusus di Bali, ada tiga tim anti money politics yang kita bentuk. Semua tim sudah bekerja dan melakukan monitoring sejak deklarasi pasangan calon. Kita terus melakukan pemantauan terhadap pasangan calon dan juru kampanye,” jelas Mahendra Jaya.
Sementara itu, seminar ‘Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Aman & Damai’ yang digelar di Aula Perkasa Raga Garwita Mapolda Bali, Selasa kemarin sejak pagi pukul 08.30 wita hingga siang pukul 12.30 Wita diikuti 110 peserta dari unsur pimpinan media, jurnalis, dan jajaran Polda Bali. Seminar yang dipandu penyiar radio Paul Suwardi ini menampilkan 5 narasumber.
Pertama, Prof Dr Ketut Rai Setiabudi, akademisi dari Fakultas Hukum Unud, yang membawakan makalah bertajuk ‘Analisis Kerawanan Politik: Dampak Munculnya Gangguan Kamtibmas’. Kedua, Ketua PWI Bali IGM Dwikora Putra. Ketiga, Ir Ketut Sunadra, anggota Bawaslu Bali yang membawakan materi ‘Peran Bawaslu dalam Pengawasan Penyelenggaraanb Pilkada yang Luberdan Jurdil’. Ketiga, Kanit IV Subdit (Cyber Crime) Dit Reskrimsus Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra SkMSi, yang membawakan materi ‘Peran Polri dalam Upaya Terciptanya Pilkada yang Aman dan Damai’. Kelima, Dir Reskrimum Polda Bali Kombes drs Sang Made Mahendra Jaya, yang membawakan materi ‘Peran Polri dalam Upaya Terciptanya Pilkada Bali Aman dan Damai’. *dar
Komentar