Semarapura Festival 2018 Diundur
Pelaksanaan Semarapura Festival ke-4, rencananya digelar pada April 2018, serangkaian peringatan HUT Puputan Klungkung dan HUT Kota Semarapura, diundur.
Karena Musim Kampanye Pilkada 2018
SEMARAPURA, NusaBali
Karena April masih dalam suasana kampanye pasangan calon (paslon) untuk Pilkada Klungkung, 27 Juni 2018. Karena itu, even tahunan ini digelar setelah Pilkada Klungkung. Seperti tahun sebelumnya, even ini melibatkan ratusan seniman, tokoh masyarakat, maupun pihak terkait lainnya. Karena kampanye Pilkada 2018, maka mereka diduga menjadi pendukung atau relawan masing-masing paslon.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, pihaknya sudah mengirim surat permakluman kepada OPD (organisasi perangkat daerah)
termasuk pihak swasta yang biasanya dilibatkan dalam even itu. Keputusan ini sudah diambil berdasarkan hasil rapat. “Kebetulan momen pada April masih dalam masa Pilkada, kami hanya ingin mengantisipasi timbul persoalan yang tidak diinginkan di kemudian hari,” katanya.
Karena dalam festival, lanjut dia, tentunya melibatkan banyak pihak dan komponen masyarakat. Maka tidak tertutup kemungkinan banyak pihak ikut mendukung paslon. Untuk baiknya, maka setelah Pilkada baru akan dibahas penetapan tanggal maupun bulan pelaksanaan Festival Semarapura ini. ‘’Kalau bercermin dari pelaksanaan Festival Semarapura tahun-tahun sebelumnya, memang serangkaian dengan HUT Puputan Klungkung dan HUT HUT Kota Semarapura pada April. Kalau momen HUT untuk teknisnya dihandle oleh OPD terkait (di luar Dispar),” katanya.
Kalau menurut Sukasta, perayaan HUT itu tidak bisa diundur karena hari peringatan sebuah momentum. Sedangkan festival sasarannya lebih banyak untuk pemberdayaan masyarakat dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) maupun promosi destinasi pariwisata maupuan city tour. Dalam festival ini nanti, tetap akan digelar tarian massal, namun tetap akan dibahas lebih lanjut. “Kalau tahun lalu dipentaskan 1.000 Tari Rejang Renteng massal, untuk tahun 2018 ini salah satu opsi yang muncul yakni pentas Tari Telek massal dalam jumlah ribuan,” kata Sukasta, didampingi Kabid Pemasaran Dispar Klungkung, I Ketut Wikan.
Sebelumnya, 1.000 penari Tari Rejang Renteng pentas di Catus Pata Kota Semarapura, Klungkung, Jumat, 28 April 2017, bertepatan dengan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 serta Festival Semarapura ke-3. Acara ini disaksikan ribuan penonton. Para penari ini dari kalangan ibu-ibu dari OPD Klungkung, guru dan masyarakat. Penari Rejang ini mengenakan kebaya putih dan kamen (kain) kuning dan bersanggul. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Karena April masih dalam suasana kampanye pasangan calon (paslon) untuk Pilkada Klungkung, 27 Juni 2018. Karena itu, even tahunan ini digelar setelah Pilkada Klungkung. Seperti tahun sebelumnya, even ini melibatkan ratusan seniman, tokoh masyarakat, maupun pihak terkait lainnya. Karena kampanye Pilkada 2018, maka mereka diduga menjadi pendukung atau relawan masing-masing paslon.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, pihaknya sudah mengirim surat permakluman kepada OPD (organisasi perangkat daerah)
termasuk pihak swasta yang biasanya dilibatkan dalam even itu. Keputusan ini sudah diambil berdasarkan hasil rapat. “Kebetulan momen pada April masih dalam masa Pilkada, kami hanya ingin mengantisipasi timbul persoalan yang tidak diinginkan di kemudian hari,” katanya.
Karena dalam festival, lanjut dia, tentunya melibatkan banyak pihak dan komponen masyarakat. Maka tidak tertutup kemungkinan banyak pihak ikut mendukung paslon. Untuk baiknya, maka setelah Pilkada baru akan dibahas penetapan tanggal maupun bulan pelaksanaan Festival Semarapura ini. ‘’Kalau bercermin dari pelaksanaan Festival Semarapura tahun-tahun sebelumnya, memang serangkaian dengan HUT Puputan Klungkung dan HUT HUT Kota Semarapura pada April. Kalau momen HUT untuk teknisnya dihandle oleh OPD terkait (di luar Dispar),” katanya.
Kalau menurut Sukasta, perayaan HUT itu tidak bisa diundur karena hari peringatan sebuah momentum. Sedangkan festival sasarannya lebih banyak untuk pemberdayaan masyarakat dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) maupun promosi destinasi pariwisata maupuan city tour. Dalam festival ini nanti, tetap akan digelar tarian massal, namun tetap akan dibahas lebih lanjut. “Kalau tahun lalu dipentaskan 1.000 Tari Rejang Renteng massal, untuk tahun 2018 ini salah satu opsi yang muncul yakni pentas Tari Telek massal dalam jumlah ribuan,” kata Sukasta, didampingi Kabid Pemasaran Dispar Klungkung, I Ketut Wikan.
Sebelumnya, 1.000 penari Tari Rejang Renteng pentas di Catus Pata Kota Semarapura, Klungkung, Jumat, 28 April 2017, bertepatan dengan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 serta Festival Semarapura ke-3. Acara ini disaksikan ribuan penonton. Para penari ini dari kalangan ibu-ibu dari OPD Klungkung, guru dan masyarakat. Penari Rejang ini mengenakan kebaya putih dan kamen (kain) kuning dan bersanggul. *wan
Komentar