Segmen I Proyek Tukad Teba Mulai Pemasangan Box Culvert
Segmen I pengerjaan proyek pelebaran Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Denpasar Barat, mulai dilakukan pemasangan box culvert.
MANGUPURA, NusaBali
Proyek yang dibangun di atas Tukad Teba sepanjang 2.250 meter itu dibuat untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada jalur arteri menuju objek pariwisata di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pejabata Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Dewa Ruci, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Ida Bagus Made Artamana, mengungkapkan kini perkembangan proyek berjalan positif dan cukup signifikan. Saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 12,9 persen. Persentasi ini mengalami peningkatan 1,7 persen dari rencana 11,18 persen.
“Mulai kemarin (Senin) kami sudah memasang box culvert pada 100 meter segmen pertama. Pemasangan itu merupakan percobaan sekitar tiga box culvert. Setelah percobaan itu direncanakan pemasangan dipercepat lagi hingga 3-5 box culvert seharinya,” tutur Artamana, Selasa (27/2).
Pemasangan itu dipercepat untuk mengejar target. Namun dirinya menegaskan dikebut bukan untuk kejar ‘tayang’. Waktu penyelesaian tetap sesuai dengan rencana awal, Desember 2018. Meski dipercepat tetapi tetap menggunakan metode yang baik. Sehingga hasil konstruksinya aman dan selamat.
Dirinya mengaku selain pengerjaan fisik proyek, juga dilakukan pencetakan box culvert. Hingga kini total sudah tercetak sebanyak 500 box culvert. Pencetakan box dipercepat agar ketika setiap segmen yang sudah siap untuk dipasang box culvert, semuanya sudah tercetak.
Dalam pengerjaan ini kendala yang dialami adalah pemindahan utilitas. Dua utilitas yang berada dalam tanah tempat proyek itu adalah PLN dan PDAM. Diakuinya pemindahan utilitas PLN bisa lebih cepat. Hal itu karena respons dari pihak PLN sangat cepat. Sementara untuk PDAM memiliki kendala dalam waktu pemindahan.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pemilik utilitas. Pemilik utilitas juga tak tahu persis letak utilitasnya. Pada saat kami melakukan galian, pihak PLN respons-nya cepat. Selain itu sudah dapat solusi yang pas sehingga tak ada gangguan bagi pelanggan. Sementara dengan PDAM belum ada solusi. PDAM pipanya kaku tak bisa dibengkok-bengkokkan. Kalau kabel fleksibel. Kini kami terus berdiskusi dengan PDAM agar dalam pengerjaan tak sampai mengganggu layanan air bersih bagi pelanggan, tetapi proyek bisa berjalan sesuai target,” tuturnya.
Sementara untuk penebangan pohon dilakukan sesuai progres proyek. Tak langsung menebang semua. Kini pohon yang sudah ditebang sebanyak 70 pohon. Di samping menebang juga diikuti penanaman untuk peremajaan sekitar 200 pohon. Dalam proyek ini pihaknya menanam 2.000-an pohon untuk menggantikan 225 pohon yang ditebang. Penanaman lebih banyak ini merupakan bagian dari upaya menjaga lingkungan agar Bali clean and green.
“Kami selalu menyarankan kepada masyarakat yang hendak ke bandara melalui Jalan Imam Bonjol untuk menyiapkan waktu lebih lama. Karena akibat pengerjaan proyek ini terjadi hambatan lalu lintas. Selain itu patuhi rambu pengalihan arus lalin yang sudah terpasang. Tapi kalau saya melihat lalin ke arah bandara kini agak lancar, namun arah sebaliknya yang padat. Pengaturan itu memang sengaja dilakukan agar masyarakat yang hendak ke bandara bisa lebih lancar lagi. Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat,” ujar Artamana. *p
Proyek yang dibangun di atas Tukad Teba sepanjang 2.250 meter itu dibuat untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada jalur arteri menuju objek pariwisata di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pejabata Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Dewa Ruci, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Ida Bagus Made Artamana, mengungkapkan kini perkembangan proyek berjalan positif dan cukup signifikan. Saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 12,9 persen. Persentasi ini mengalami peningkatan 1,7 persen dari rencana 11,18 persen.
“Mulai kemarin (Senin) kami sudah memasang box culvert pada 100 meter segmen pertama. Pemasangan itu merupakan percobaan sekitar tiga box culvert. Setelah percobaan itu direncanakan pemasangan dipercepat lagi hingga 3-5 box culvert seharinya,” tutur Artamana, Selasa (27/2).
Pemasangan itu dipercepat untuk mengejar target. Namun dirinya menegaskan dikebut bukan untuk kejar ‘tayang’. Waktu penyelesaian tetap sesuai dengan rencana awal, Desember 2018. Meski dipercepat tetapi tetap menggunakan metode yang baik. Sehingga hasil konstruksinya aman dan selamat.
Dirinya mengaku selain pengerjaan fisik proyek, juga dilakukan pencetakan box culvert. Hingga kini total sudah tercetak sebanyak 500 box culvert. Pencetakan box dipercepat agar ketika setiap segmen yang sudah siap untuk dipasang box culvert, semuanya sudah tercetak.
Dalam pengerjaan ini kendala yang dialami adalah pemindahan utilitas. Dua utilitas yang berada dalam tanah tempat proyek itu adalah PLN dan PDAM. Diakuinya pemindahan utilitas PLN bisa lebih cepat. Hal itu karena respons dari pihak PLN sangat cepat. Sementara untuk PDAM memiliki kendala dalam waktu pemindahan.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pemilik utilitas. Pemilik utilitas juga tak tahu persis letak utilitasnya. Pada saat kami melakukan galian, pihak PLN respons-nya cepat. Selain itu sudah dapat solusi yang pas sehingga tak ada gangguan bagi pelanggan. Sementara dengan PDAM belum ada solusi. PDAM pipanya kaku tak bisa dibengkok-bengkokkan. Kalau kabel fleksibel. Kini kami terus berdiskusi dengan PDAM agar dalam pengerjaan tak sampai mengganggu layanan air bersih bagi pelanggan, tetapi proyek bisa berjalan sesuai target,” tuturnya.
Sementara untuk penebangan pohon dilakukan sesuai progres proyek. Tak langsung menebang semua. Kini pohon yang sudah ditebang sebanyak 70 pohon. Di samping menebang juga diikuti penanaman untuk peremajaan sekitar 200 pohon. Dalam proyek ini pihaknya menanam 2.000-an pohon untuk menggantikan 225 pohon yang ditebang. Penanaman lebih banyak ini merupakan bagian dari upaya menjaga lingkungan agar Bali clean and green.
“Kami selalu menyarankan kepada masyarakat yang hendak ke bandara melalui Jalan Imam Bonjol untuk menyiapkan waktu lebih lama. Karena akibat pengerjaan proyek ini terjadi hambatan lalu lintas. Selain itu patuhi rambu pengalihan arus lalin yang sudah terpasang. Tapi kalau saya melihat lalin ke arah bandara kini agak lancar, namun arah sebaliknya yang padat. Pengaturan itu memang sengaja dilakukan agar masyarakat yang hendak ke bandara bisa lebih lancar lagi. Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat,” ujar Artamana. *p
1
Komentar