Siswa SMKN 1 Singaraja Disertifikasi Kemenpar
123 siswa jurusan Bidang Usaha Perjalanan Wisata, SMKN 1 Singaraja disertifikasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.
SINGARAJA, NusaBali
Dengan sertifikasi uji konpetensi tersebut, lulusan ini diharapkan dapat memiliki daya saing tinggi dalam dunia usaha. Kepala SMKN 1 Singaraja I Nengah Suteja, ditemui di sela-sela acara sertifikasi, Selasa (27/2), menjelaskan pihaknya pertama kali mendapatkan bantuan dari Kemenpar untuk mensertifikasi anak didiknya pada akhir proses pembelajaran. Bantuan sertifikasi ini ditujukan kepada sekolah-sekolah yang sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Kami berharap dengan sertifikasi ini, kemampuan anak-anak terukur dan dapat memotivasi untuk berkompetisi dengan lulusan sekolah pariwisata lainnya di Bali, yang saat ini persaingannya cukup tinggi,” kata dia.
Lanjut Suteja, dengan memegang sertifikat uji kompetensi itu, anak didiknya disiapkan mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Suteja mengaku telah membekali lulusannya dengan bahasa asing, baik bahasa Inggris dan Jepang. Tahun selanjutnya juga akan diterapkan pembelajaran bahasa Cina dan Mandarin.
Kasi Kurikulum dan Penilaian Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Gede Agus Rai, mengatakan pihaknya menyambut baik upaya SMKN 1 Singaraja yang sudah bekerjasama dengan Kemenpar dalam hal sertifikasi. Karena, menurutnya, dari jumlah sekolah pariwisata di Bali jurusan ini sangat diminati siswa.
Apalagi selama ini sebagian besar sekolah pariwisata di Bali sudah bekerjasama dengan dunia usaha untuk menyerap lulusannya. Peluang kerja yang sudah terjamin itu diharapkan dapat disikapi sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusannya. “Untuk jurusan pariwisata ini memang peminatnya sangat banyak, otomatis persaingannya juga semakin tinggi,” kata dia.
Kepala Sub Bidang Diklat SDM Aparatur, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan pariwisata, Kemenpar RI, Pairan SSos mengatakan, pariwisata yang dinyatakan sebagai salah satu sektor penyumbang devisa terbesar di Indonesia tidak dapat terlepas dari jasa layananan wisata yang tersedia.
Sehingga untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan pariwisata. “Yang membuat turis datang lagi ke Indonesia salah satunya karena layanan yang memberikan kesan positif, dan sertifikasi ini salah satu upaya kami untuk memenuhi tuntutan itu,” kata dia.*k23
Dengan sertifikasi uji konpetensi tersebut, lulusan ini diharapkan dapat memiliki daya saing tinggi dalam dunia usaha. Kepala SMKN 1 Singaraja I Nengah Suteja, ditemui di sela-sela acara sertifikasi, Selasa (27/2), menjelaskan pihaknya pertama kali mendapatkan bantuan dari Kemenpar untuk mensertifikasi anak didiknya pada akhir proses pembelajaran. Bantuan sertifikasi ini ditujukan kepada sekolah-sekolah yang sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Kami berharap dengan sertifikasi ini, kemampuan anak-anak terukur dan dapat memotivasi untuk berkompetisi dengan lulusan sekolah pariwisata lainnya di Bali, yang saat ini persaingannya cukup tinggi,” kata dia.
Lanjut Suteja, dengan memegang sertifikat uji kompetensi itu, anak didiknya disiapkan mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Suteja mengaku telah membekali lulusannya dengan bahasa asing, baik bahasa Inggris dan Jepang. Tahun selanjutnya juga akan diterapkan pembelajaran bahasa Cina dan Mandarin.
Kasi Kurikulum dan Penilaian Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Gede Agus Rai, mengatakan pihaknya menyambut baik upaya SMKN 1 Singaraja yang sudah bekerjasama dengan Kemenpar dalam hal sertifikasi. Karena, menurutnya, dari jumlah sekolah pariwisata di Bali jurusan ini sangat diminati siswa.
Apalagi selama ini sebagian besar sekolah pariwisata di Bali sudah bekerjasama dengan dunia usaha untuk menyerap lulusannya. Peluang kerja yang sudah terjamin itu diharapkan dapat disikapi sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusannya. “Untuk jurusan pariwisata ini memang peminatnya sangat banyak, otomatis persaingannya juga semakin tinggi,” kata dia.
Kepala Sub Bidang Diklat SDM Aparatur, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan pariwisata, Kemenpar RI, Pairan SSos mengatakan, pariwisata yang dinyatakan sebagai salah satu sektor penyumbang devisa terbesar di Indonesia tidak dapat terlepas dari jasa layananan wisata yang tersedia.
Sehingga untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan pariwisata. “Yang membuat turis datang lagi ke Indonesia salah satunya karena layanan yang memberikan kesan positif, dan sertifikasi ini salah satu upaya kami untuk memenuhi tuntutan itu,” kata dia.*k23
Komentar