Sopir dan Putrinya Masih Dirawat

TABANAN, NusaBali
Diantararanya Purwanto, 46, sopir Gran Max nopol P 1596 ZV dan putrinya Nursari, 17.  Untuk Purwanto masih dirawat diruang ICU karena kondisinya belum stabil. Sementara Rohana dan Aisah sudah diperbolehkan pulang. Hal ini disampaikan oleh Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSUD Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wiradana. Saat ini yang masih dirawat adalah Purwanto dan Nursari. "Nursari masih dirawat di ruangan dan Purwanto masih dirawat di ruang ICU kondisinya belum stabil," ungkapnya Selasa (27/2).

Sementara untuk istrinya Purwanto, Rohana dan putrinya Aisah sudah diperbolehkan pulang pada Senin (26/2) kemarin. Rohana pun sudah mengetahui anak kembarnya meninggal. "Mereka ini sudah pulang, Purwanto dan Nursari dijaga sama keluarganya. Dan untuk anaknya Purwanto, Muhamad Adam Sulkarnain yang dirawat di RS Sanglah kami tidak pantau perkembanganya," tuturnya.

Purwanto masih belum stabil karena ada perdarahan di bagian perut sehingga harus dilakukan perawatan diruang ICU. "Mudah-mudahan kondisinya cepat membaik," tegas Wiradana.

Seperti berita sebelumnya, tujuh orang sekeluarga tersebut mengalami kecelakaan di Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur pada Jumat (23/2) sekitar pukul 10.15 Wita.. Akibatnya dua anak kembarnya Hasan Abdulah dan Husen Abdula yang baru berusia 6 bulan meninggal setelah mendapatkan perawatan di BRSUD Tabanan. Mereka meninggal lantaran terjadi perdarahan di otak. Jenazahnya pun sudah dibawa pulang pada Sabtu (24/2). Kecelakaan terjadi diduga sopir Gran Max Purwanto mengantuk sehingga nabrak Truk Hino Tronton DK 9356 AX yang dikemudikan oleh I Nyoman Sutartawan, 28, yang tinggal di Denpasar. Mereka datang ke Bali pada Kamis (22/2) malam hendak menjemput putrinya, Nursari ke Denpasar yang sedang sakit, dan rencananya akan diajak pulang kampungnya di Banyuwangi, Jawa Timur. *d