Dimas Anggara Diduga Lakukan Penyekapan
Kelangsungan karier aktor Dimas Anggara di dunia hiburan tampaknya bakal terancam.
JAKARTA, NusaBali
Ini setelah konflik antara Dimas dengan rekan bisnisnya Fiqih Alamsyah berujung ke ranah hukum. Apalagi dari penuturan Fiqih terungkap aktor Love in Paris itu tak sekadar melakukan penganiayaan, tapi juga melakukan penyekapan dan ancaman pembunuhan terhadap Fiqih.
Kejadian tersebut dilakukan aktor Dimas di White House Kuliner, Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan, Jumat (23/2) malam. Menurut Fiqih Alamsyah, dirinya tak hanya dianiaya, tapi juga disekap selama empat jam oleh Dimas Anggara di dalam gudang. Selama disekap, kekasih Nadine Chandrawinata itu disebut melakukan interogasi kepadanya.
"Dari jam 10 malam sampai jam setengah dua dini hari. Enggak boleh keluar di gudang saja. Jadi ada saya sendiri, di depannya ada lima orang. Yang satu ngomong, yang satu ngomong, makanya saya bingung lebih baik diam saja," ujar Fiqih Alamsyah di Polsek Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (26/2) seperti dilansir liputan6.
Berjam-jam disekap di dalam gudang, Fiqih mengaku lelah. Ia akhirnya memberanikan diri untuk meminta dilepaskan oleh Dimas Anggara dan orang-orang yang menyekapnya. Hingga sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Fiqih dilepaskan.
"Sudah jam setengah dua lebih, terus saya bilang, 'Pak mohon maaf, saya capek saya mau istirahat. Nanti kita bisa lanjutkan lagi. Kalau belum selesai, persoalan bisa kita lanjutkan nanti'," jelas Fiqih Alamsyah.
Akhirnya Fiqih dilepaskan dan bisa pulang ke rumah. Namun rasa was-was terus menyelimuti hati Fiqih Alamsyah karena teringat ancaman Dimas Anggara yang akan membunuhnya.
"Dia bentak-bentar di ruangan saya. Nah, di ruangan itu si DA melintir tangan saya, terus dengan nada ancaman, 'Gue matiin lu! Gue matiin lu! Lu mau jadi jagoan di sini? Lu mau pakai hukum preman apa hukum rimba nih?'," cerita Fiqih
Fiqih Alamsyah pun memutuskan untuk melaporkan perbuatan Dimas Anggara ke Polsek Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2).
Menurut kuasa hukum Fiqih Alamsyah, Henry Indraguna, persoalan antara Fiqih dan Dimas sebenarnya dilatarbelakangi perihal bisnis. "Kejadian ini antara klien kami Fiqih dan artis DA (Dimas Anggara) ini sebenernya hanya permasalahan bisnis saja," sambung Henry dikutip dari bintang.
Sebagaimana disebutkan, pemain film Promise itu diketahui menyewa sebuah rumah toko milik Fiqih untuk dijadikan tempat usaha kulinernya. Namun, mereka justru terlibat perdebatan soal menu makanan hingga menimbulkan kesalahpahaman.
"Mereka (Dimas Anggara dan Fiqih) ada debat sedikit masalah menu saja. Menu itu, mas Fiqih mengatakan dengan jelas, batas terakhirnya itu tanggal 31 januari 2018 dan ternyata DA itu memberikan lagi menu baru. Nah karena itu terjadilah kesalahpahaman," tuturnya.
Saat ini Henry masih menyangka pelaku seni peran kelahiran Jakarta, 10 September 1988 ini dengan pasal penganiayaan. "Saat ini masih kami kenakan Pasal 351 (1) KUHP atas tindakan penganiayaan," kata Henry Indraguna. Sayang hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak Dimas Anggara maupun manajernya.*
Ini setelah konflik antara Dimas dengan rekan bisnisnya Fiqih Alamsyah berujung ke ranah hukum. Apalagi dari penuturan Fiqih terungkap aktor Love in Paris itu tak sekadar melakukan penganiayaan, tapi juga melakukan penyekapan dan ancaman pembunuhan terhadap Fiqih.
Kejadian tersebut dilakukan aktor Dimas di White House Kuliner, Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan, Jumat (23/2) malam. Menurut Fiqih Alamsyah, dirinya tak hanya dianiaya, tapi juga disekap selama empat jam oleh Dimas Anggara di dalam gudang. Selama disekap, kekasih Nadine Chandrawinata itu disebut melakukan interogasi kepadanya.
"Dari jam 10 malam sampai jam setengah dua dini hari. Enggak boleh keluar di gudang saja. Jadi ada saya sendiri, di depannya ada lima orang. Yang satu ngomong, yang satu ngomong, makanya saya bingung lebih baik diam saja," ujar Fiqih Alamsyah di Polsek Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (26/2) seperti dilansir liputan6.
Berjam-jam disekap di dalam gudang, Fiqih mengaku lelah. Ia akhirnya memberanikan diri untuk meminta dilepaskan oleh Dimas Anggara dan orang-orang yang menyekapnya. Hingga sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Fiqih dilepaskan.
"Sudah jam setengah dua lebih, terus saya bilang, 'Pak mohon maaf, saya capek saya mau istirahat. Nanti kita bisa lanjutkan lagi. Kalau belum selesai, persoalan bisa kita lanjutkan nanti'," jelas Fiqih Alamsyah.
Akhirnya Fiqih dilepaskan dan bisa pulang ke rumah. Namun rasa was-was terus menyelimuti hati Fiqih Alamsyah karena teringat ancaman Dimas Anggara yang akan membunuhnya.
"Dia bentak-bentar di ruangan saya. Nah, di ruangan itu si DA melintir tangan saya, terus dengan nada ancaman, 'Gue matiin lu! Gue matiin lu! Lu mau jadi jagoan di sini? Lu mau pakai hukum preman apa hukum rimba nih?'," cerita Fiqih
Fiqih Alamsyah pun memutuskan untuk melaporkan perbuatan Dimas Anggara ke Polsek Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2).
Menurut kuasa hukum Fiqih Alamsyah, Henry Indraguna, persoalan antara Fiqih dan Dimas sebenarnya dilatarbelakangi perihal bisnis. "Kejadian ini antara klien kami Fiqih dan artis DA (Dimas Anggara) ini sebenernya hanya permasalahan bisnis saja," sambung Henry dikutip dari bintang.
Sebagaimana disebutkan, pemain film Promise itu diketahui menyewa sebuah rumah toko milik Fiqih untuk dijadikan tempat usaha kulinernya. Namun, mereka justru terlibat perdebatan soal menu makanan hingga menimbulkan kesalahpahaman.
"Mereka (Dimas Anggara dan Fiqih) ada debat sedikit masalah menu saja. Menu itu, mas Fiqih mengatakan dengan jelas, batas terakhirnya itu tanggal 31 januari 2018 dan ternyata DA itu memberikan lagi menu baru. Nah karena itu terjadilah kesalahpahaman," tuturnya.
Saat ini Henry masih menyangka pelaku seni peran kelahiran Jakarta, 10 September 1988 ini dengan pasal penganiayaan. "Saat ini masih kami kenakan Pasal 351 (1) KUHP atas tindakan penganiayaan," kata Henry Indraguna. Sayang hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak Dimas Anggara maupun manajernya.*
1
Komentar