Buruh Tewas Kesetrum Listrik
Cermat dalam bekerja mutlak harus diterapkan. Sebab, salah sedikit bisa fatal akibatnya.
GIANYAR, NusaBali
Seperti yang dialami buruh harian lepas I Wayan Balik Wijaya, 35, saat bekerja memperbaiki instalasi listrik sebuah rumah di Banjar Gentong, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Selasa (27/2). Nyawanya menjadi taruhan ketika dia bekerja memperbaiki listrik di rumah AA Gede Parta. Wayan Balik diduga lengah ketika hendak memperbaiki cuk rol dalam kondisi masih dialiri listrik. Alhasil, tangannya langsung tersengat listrik hingga mengalir ke sekujur tubuhnya. Bahkan saat itu juga, Wayan Balik langsung roboh ke lantai. Korban sempat dilarikan ke RS Ari Canti, Desa Mas, Ubud, namun tidak tertolong.
Informasi yang dihimpun, awalnya korban bersama temannya I Made Sudana memasang instalasi listrik di rumah AA Gede Parta pada, Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wita. Kala itu Balik Wijaya yang beralamat di banjar setempat ini sedang memperbaiki cuk roll yang akan digunakan untuk menyalakan bor listrik.
“Tanpa diduga ternyata cuk tersebut masih menyala, akibatnya korban pun tersetrum aliran listrik yang bersumber dari cuk roll," jelas Kapolsek Payangan, AKP Nyoman Merta Kariana yang dikonfirmasi, Rabu (28/2) kemarin.
Setruman itu pun seketika membuat Balik Wijaya tidak sadarkan diri. Korban rebah dengan kabel listrik masih dipegang kedua tangannya. Istri dari AA Gede Parta, yakni AA Gede Wati yang melilhat kejadian inipun langsung menarik kabel yang dipegang korban. Warga setempat yang mengetahui kejadian ini lantas berupaya melarikan korban ke RS Ari Canti. Setelah mendapatkan tindakan medis, pukul 16.17 Wita korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Dikatakan berdasarkan rekam medis yang ditanda tangani oleh dr Gusti Ayu Cyntya dinyatakan bahwa saat korban sampai di RS Ari Canti, korban sudah tidak ada denyut nadi dan nafas. AKP Merta mengatakan setelah korban dinyatakan meninggal, istri korban, Ni Ketut Lati,35 sudah mengikhlaskan kepergian korban. Wanita ini pun menolak dilakukan otopsi kepada suaminya. "Istri korban menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah musibah bagi keluarganya, serta tidak akan menuntut siapapun akibat kejadian tersebut, bahkan sudah membuat surat pernyataan," tandasnya. *nvi
Informasi yang dihimpun, awalnya korban bersama temannya I Made Sudana memasang instalasi listrik di rumah AA Gede Parta pada, Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wita. Kala itu Balik Wijaya yang beralamat di banjar setempat ini sedang memperbaiki cuk roll yang akan digunakan untuk menyalakan bor listrik.
“Tanpa diduga ternyata cuk tersebut masih menyala, akibatnya korban pun tersetrum aliran listrik yang bersumber dari cuk roll," jelas Kapolsek Payangan, AKP Nyoman Merta Kariana yang dikonfirmasi, Rabu (28/2) kemarin.
Setruman itu pun seketika membuat Balik Wijaya tidak sadarkan diri. Korban rebah dengan kabel listrik masih dipegang kedua tangannya. Istri dari AA Gede Parta, yakni AA Gede Wati yang melilhat kejadian inipun langsung menarik kabel yang dipegang korban. Warga setempat yang mengetahui kejadian ini lantas berupaya melarikan korban ke RS Ari Canti. Setelah mendapatkan tindakan medis, pukul 16.17 Wita korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Dikatakan berdasarkan rekam medis yang ditanda tangani oleh dr Gusti Ayu Cyntya dinyatakan bahwa saat korban sampai di RS Ari Canti, korban sudah tidak ada denyut nadi dan nafas. AKP Merta mengatakan setelah korban dinyatakan meninggal, istri korban, Ni Ketut Lati,35 sudah mengikhlaskan kepergian korban. Wanita ini pun menolak dilakukan otopsi kepada suaminya. "Istri korban menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah musibah bagi keluarganya, serta tidak akan menuntut siapapun akibat kejadian tersebut, bahkan sudah membuat surat pernyataan," tandasnya. *nvi
1
Komentar