nusabali

Suyasa Segera Duduki Kursi Pimpinan Dewan

  • www.nusabali.com-suyasa-segera-duduki-kursi-pimpinan-dewan

Suyasa menggantikan Wakil Ketua DPRD Bali, Jro Gede Komang Swastika alias Mang Jangol yang kini berstatus terdakwa kasus narkoba dan kepemilikan senjata api, dan sedang berproses secara hukum.

Hujan PAW Terjadi di DPRD Bali


DENPASAR, NusaBali
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali I Nyoman Suyasa dipastikan bakal menduduki kursi pimpinan DPRD Bali (Wakil Ketua). Suyasa akan dilantik pada 13 Maret 2018 mendatang sebagai Wakil Ketua DPRD Bali dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Bali. Surat keputusan penetapan Suyasa sebagai Wakil Ketua DPRD Bali sudah masuk ke DPRD Bali.

Sekwan DPRD Bali I Wayan Suarjana, Kamis (1/3) siang kemarin mengatakan, SK Penetapan Suyasa sebagai Wakil Ketua DPRD Bali sudah diterima Pimpinan dan Sekretariat DPRD Bali. “Jadwal pelantikan 13 Maret 2018. Kami sudah terima SK untuk pelantikan Nyoman Suyasa sebagai pimpinan dewan,” kata Suarjana kepada NusaBali, kemarin.

Suarjana menegaskan, Suyasa menggantikan Wakil Ketua DPRD Bali, Jro Gede Komang Swastika alias Mang Jangol yang kini berstatus terdakwa kasus narkoba dan kepemilikan senjata api, dan sedang berproses secara hukum. Jro Swastika adalah politisi Partai Gerindra dapil Denpasar. Sementara Suyasa politisi asal Desa Pertima Kecamatan/Kabupaten Karangasem. Suyasa ditetapkan DPD Gerindra menjadi Wakil Ketua DPRD Bali setelah Jro Swastika terjerat kasus hukum dan dilengserkan partainya.

Saat ini ada satu jabatan Ketua DPRD Bali dan 3 kursi jabatan Wakil Ketua DPRD Bali. Yakni, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama merupakan politisi PDI Perjuangan asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, sementara Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry (Golkar),  I Gusti Bagus Alit Putra (Demokrat), dan Wakil Ketua DPRD Bali Jro Komang Swastika (Gerindra). Karena Jro Swastika terjerat kasus maka Suyasa akan menggantikannya.

Sekwan Suarjana menerangkan, selain bakal mengisi dan melantik jabatan Wakil Ketua DPRD Bali, proses PAW (Pergantian Antar Waktu) juga sedang berjalan atas nama Jro Swastika. “PAW untuk Jro Swastika menunggu proses dari partai. Saat ini baru pengisian kursi jabatan Wakil Ketua DPRD Bali saja,” ungkap mantan Kadispenda Provinsi Bali ini.

Selain masalah jabatan Wakil Ketua DPRD Bali, Sekretariat DPRD Bali saat ini juga sedang melakukan proses terhadap PAW Tjokorda Raka Kerthayasa oleh I Made Dauh Wijana. Kemudian PAW I Ketut Mandia oleh I Wayan Sutena. Tjok Ibah dan Mandia sama-sama di-PAW karena harus mundur dari keanggota DPRD Bali, karena maju sebagai Calon Kepala Daerah. Tjok Ibah maju ke Pilkada Gianyar 2018. Sedangkan Mandia maju ke Pilkada Klungkung 2018. “Kalau proses PAW atas nama Dauh Wijana dan PAW atas nama I Wayan Sutena masih proses. Pimpinan sedang mengajukan nama kandidat calon PAW masing-masing. Yang sudah pasti baru pengisian Wakil Ketua DPRD Bali saja,” tegas mantan Kabag Humas DPRD Bali ini.

Diungkapkan Suarjana,  PAW atas nama I Wayan Disel Astawa juga sudah berproses. Disel Astawa yang dipecat dari PDI Perjuangan akan digantikan oleh kandidat PAW I Nyoman Laka. Disel Astawa politisi asal Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan dipecat karena dituduh membelot saat Pilkada Badung 2015 silam. Nyoman Laka, politisi asal Abiansemal, Kabupaten Badung adalah anggota DPRD Bali periode 2009-2014 dipastikan menggantikan Disel Astawa, karena surat pengantar PAWnya sudah ditandatangani Gubernur Bali Made Mangku Pastika. “Surat pengantar untuk PAW Disel Astawa sudah ada. Penggantinya I Nyoman Laka. Sekarang prosesnya sedang berjalan,” ujar birokrat asal Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan ini.

Sementara Plh Ketua KPU Bali I Wayan Jondra dikonfirmasi NusaBali, mengatakan, KPU Bali sendiri sudah menjawab usulan PAW untuk anggota DPRD Bali atas nama I Wayan Disel Astawa, Jro Swastika, Tjok Raka Kerthayasa. “Disel Astawa digantikan Nyoman Laka, Tjok Raka Kerthayasa digantikan I Made Dauh Wijana, Jro Suwastika digantikan I Wayan Sudiara,” ujar Jondra. Sudah dulu kami ajukan. Terakhir itu senin 26 Pebruari 2018 kita plenokan atas nama Dauh Wijana,” tegas Jondra lagi.

Sementara untuk penggantian I Ketut Mandia belum diproses karena menunggu surat DPRD Bali untuk usulan PAW. “Karena belum kita terima surat dari DPRD Bali untuk PAW I Ketut Mandia. Kalau KPU sifatnya menunggu DPRD Bali saja. Kalau 3 nama lainnya sudah diplenokan, siapa calon PAW sudah kita kirimkan ke DPRD Bali,” kata Jondra. *nat

Komentar