Penilaian Lomba Ogoh-ogoh Dimulai Hari Ini
Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 tinggal menghitung hari. Dalam rangka menyambut Nyepi, di Kabupaten Badung diadakan lomba-lomba ogoh-ogoh antar–sekaa teruna (ST).
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung menjadwalkan tahapan penilaian lomba akan dimulai Jumat (2/3) hari ini. Proses penilaian ogoh-ogoh akan dilaksanakan dalam dua tahap. Penilaian tahap pertama dilaksanakan serentak mulai Jumat (2/3) hari ini hingga Selasa (6/3). Penilaian tahap kedua dilaksanakan mulai Rabu (7/3) hingga Kamis (8/3) mendatang.
Pada penilaian tahap pertama, menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung IB Anom Bhasma, akan dilakukan di seluruh kecamatan melalui tim di enam kecamatan yang terdiri empat orang dan tambahan personel dari Disbud. “Kami seleksi dulu di masing-masing kecamatan mana yang masuk nominasi, karena ada enam nominasi per kecamatan yang akan dipilih. Kemudian dilanjutkan pada penilaian tahap kedua,” jelasnya, Kamis (1/3).
“Memang kami harus kerja ekstra karena ada sebanyak 536 ogoh-ogoh yang akan kami nilai di enam kecamatan,” lanjut Anom Bhasma. Setelah dilakukan penilaian tahap pertama, pada Rabu (7/3) hingga Kamis (8/3) mendatang akan dilakukan penilaian tahap kedua. “Karena waktunya lebih pendek, jadi kami bagi pada 7 Maret itu dilaksanakan di Kecamatan Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan. Sedangkan pada 8 Maret penilaian di Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Ini juga sudah ada tim gabungan,” kata pejabat asal Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, itu.
Mengenai kriteria penilaian lomba, ogoh-ogoh harus berwujud bhuta kala, berbahan alami yang ramah lingkungan seperti bambu, kayu, kertas guwungan, rotan, bedeg, dan tanpa menggunakan styrofoam/spon/gabus. Kemudian tidak bermuatan politik, tidak mengandung unsur porno, dan tidak mengandung unsur SARA. “Paling penting harus memenuhi kriteria itu,” tegasnya.
Setelah proses penilaian selesai, Disbud akan secepatnya melakukan rapat untuk penentuan pemenang. Bila tidak ada perubahan jadwal, paling lambat 14 Maret 2018 sudah diumumkan pemenangnya.
Peserta lomba atau masing-masing ST sebelumnya telah mendapatkan bantuan dana kreativitas sebesar Rp 20 juta. Anom Bhasma menegaskan bantuan yang diberikan sema-mata bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan kreativitas terutamanya dalam pembuatan ogoh-ogoh, sebagai salah satu upaya pengembangan dan pelestarian seni budaya di Badung. *asa
Pada penilaian tahap pertama, menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung IB Anom Bhasma, akan dilakukan di seluruh kecamatan melalui tim di enam kecamatan yang terdiri empat orang dan tambahan personel dari Disbud. “Kami seleksi dulu di masing-masing kecamatan mana yang masuk nominasi, karena ada enam nominasi per kecamatan yang akan dipilih. Kemudian dilanjutkan pada penilaian tahap kedua,” jelasnya, Kamis (1/3).
“Memang kami harus kerja ekstra karena ada sebanyak 536 ogoh-ogoh yang akan kami nilai di enam kecamatan,” lanjut Anom Bhasma. Setelah dilakukan penilaian tahap pertama, pada Rabu (7/3) hingga Kamis (8/3) mendatang akan dilakukan penilaian tahap kedua. “Karena waktunya lebih pendek, jadi kami bagi pada 7 Maret itu dilaksanakan di Kecamatan Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan. Sedangkan pada 8 Maret penilaian di Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Ini juga sudah ada tim gabungan,” kata pejabat asal Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, itu.
Mengenai kriteria penilaian lomba, ogoh-ogoh harus berwujud bhuta kala, berbahan alami yang ramah lingkungan seperti bambu, kayu, kertas guwungan, rotan, bedeg, dan tanpa menggunakan styrofoam/spon/gabus. Kemudian tidak bermuatan politik, tidak mengandung unsur porno, dan tidak mengandung unsur SARA. “Paling penting harus memenuhi kriteria itu,” tegasnya.
Setelah proses penilaian selesai, Disbud akan secepatnya melakukan rapat untuk penentuan pemenang. Bila tidak ada perubahan jadwal, paling lambat 14 Maret 2018 sudah diumumkan pemenangnya.
Peserta lomba atau masing-masing ST sebelumnya telah mendapatkan bantuan dana kreativitas sebesar Rp 20 juta. Anom Bhasma menegaskan bantuan yang diberikan sema-mata bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan kreativitas terutamanya dalam pembuatan ogoh-ogoh, sebagai salah satu upaya pengembangan dan pelestarian seni budaya di Badung. *asa
1
Komentar