Polisi Tunggu Kondisi Tersangka Pulih
Pasca ditetapkan tersangka, Polres Gianyar masih menunggu perkembangan kondisi Ni Luh Putu Septiyani Parmadani, 33.
Ibu yang Racuni Tiga Anaknya
GIANYAR, NusaBali
Diperlukan waktu sedikitnya selama 2 minggu untuk memastikan Septyani bisa memberikan keterangan. Sementara kini guru SD ini masih dirawat di RS Sanglah Denpasar. Keterangan dari Ibu kandung yang tega membunuh 3 anaknya ini akan menjadi kunci untuk mengorek motif termasuk pemicu pembunuhan itu. “Kami masih memantau perkembangan Septiyani,” ujar Kapolres Gianyar, AKBP Djoni Widodo, Kamis (1/3).
Semenjak ditetapkan sebagai tersangka, Septiyani akan menjalani observasi yang akan berlangsung kurang lebih dua minggu. Selama ini, baru 12 saksi yang diperiksa polisi terkait aksi pembunuhan terhadap tiga anak. Mereka yang dimintai keterangan mulai pihak keluarga, baik orang tua Septiyani di Banjar Palak, tempat kejadian perkara. Juga dari pihak keluarga suami. Polisi juga memeriksa teman dekat Septiyani yang menjadi pedagang di kantin sekolahnya di Kecamatan Petang Badung.
Tidak itu saja, polisi juga sudah memeriksa sang suami, Putu Moh Diana sebanyak dua kali. “Kami mohon waktu, karena (suaminya) masih proses pemeriksaan,” ujar AKBP Djoni.
Dari hasil pemeriksaan terhadap suaminya, sebelum kejadian tragis itu, Putu Moh Diana ternyata sudah dua kali mendatangi lokasi kejadian di Banjar Palak, Desa Suakawati. Putu Moh Diana mendatangi kediaman mertuanya yang merupakan rumah bajang Septiyani pada tanggal 20 Februari. “Suaminya sempat datang ke TKP (Tempat Kejadian Perkara, red). Di sana ribut,” jelasnya. Putu Moh Diana ini datang seiring kedatangan Septiyani bersama tiga anaknya menggunakan sepeda motor Honda Vario.
Saat itu suaminya meminta Septiyani pulang. “Sempat ada keributan kecil,” ujarnya. Tak berselang lama, Putu Moh Diana kembali mendatangi lokasi kejadian. Usai keributan itu, pada 21 Februari, barulah Septiyani ini berbuat nekat.
Berdasarkan pengakuan Septiyani, tiga anaknya ini dibekap dalam keadaan tidur menggunakan boneka warna kuning. Pembekapan dilakukan mulai dari anak pertama, hingga anak terkecil. Namun polisi tetap akan mencocokkan dengan hasil otopsi apakah benar hanya dibekap atau tiga anaknya ini diracun menggunakan Baygon.*nvi
Komentar