Menpora Siapkan Dua Opsi MotoGP di Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menetapkan dua opsi terkait penyelenggaraan kejuaraan balap motor MotoGP 2017 yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah.
JAKARTA, NusaBali
"Pertama, kami menunggu pihak-pihak yang sedang merencanakan pembangunan sirkuit baru di beberapa daerah seperti di Jakarta, Palembang, Surabaya, Bali, dan Jawa Barat. Jadwal penyelesaian pembangunan itu harus ketat. Jika sampai Juni tidak ada laporan perkembangannya, kami tidak mungkin mengandalkan sirkuit baru," ujar Menpora Imam Nahrawi selepas bermain futsal bersama dua pembalap Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Jakarta, Sabtu (13/2).
Opsi kedua, menurut Menpora Imam, adalah penggunaan sirkuit yang sudah ada di Indonesia meskipun tanpa dukungan dari APBN untuk penyempurnaan infrastrukturnya. "Kami menggugah pihak-pihak swasta untuk ikut terlibat. Kami mendapat toleransi sampai April nanti terkait keputusan apakah akan menggunakan sirkuit baru atau yang sudah ada," ujar Menpora.
Kelayakan dan optimisme Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP 2017, menurut Menpora, dapat dilihat dari kunjungan Marquez dan Pedrosa pada Februari ini. "Saya sampaikan kepada tim Honda, kami akan menjadi tuan rumah MotoGP. Tolong Anda datang kembali dan berpartisipasi. Kami juga meminta mereka untuk memberikan motivasi kepada pebalap-pebalap Indonesia," kata Menpora.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan Direktur Pelaksana Dorna Sports selaku promotor MotoGP, Javier Alonso, juga memberikan kemurahan hati bagi Indonesia untuk menggelar MotoGP. "Alonso bahkan akan memberikan kesempatan langsung dan tanpa proses penawaran kepada Indonesia untuk menggelar MotoGP 2018 seandainya gagal menyelenggarakan MotoGP 2017. Kedatangan Tim Honda itu juga memanfaatkan momentum karena Indonesia sedang dilirik oleh Federasi Balap Motor Dunia (FIM) maupuan oleh Federasi Otomotif Internasional," kata Gatot.
Sebelumnya, Dorna selaku promotor MotoGP menunggu persiapan Indonesia menghadapi salah satu seri kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia yaitu MotoGP 2017 hingga Juni 2016. "Setelah kami melakukan komunikasi dengan Dorna, akhirnya batas waktunya diperpanjang hingga Juni. Bukan bulan Februari ini," kata Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat (12/2).
Pertemuan antara pihak Dorna dengan Kemenpora telah dilakukan awal bulan ini. Dalam pertemuan tersebut diputuskan jika Indonesia tetap diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri termasuk dalam menyiapkan persyaratan yang harus dipenuhi.
Sementara itu Ikatan Motor Indonesia (IMI) menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terkait kepastian penyelenggaraan MotoGP 2017 di Indonesia. "Kalau pemerintah sudah menunjuk bagaimana maunya maka IMI siap memberikan pertimbangan dan rekomendasi," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IMI Sadikin Aksa di sela Rakernas dan Munaslub IMI di Surabaya, Jumat (12/2) malam.
Pada posisi ini, kata dia, IMI sebagai regulator dan bukan penyelenggara karena semua ditangani oleh pemerintah beserta Dorna sebagai promotor.
"Even seperti ini sebenarnya sama dengan Asean Games yang menitikberatkan pada komersil. Sebagai dukungan, kami bekerja sama dengan federasi balap motor dunia (FIM) menjelaskan bagaimana secara teknis dijalankan di Tanah Air," ucapnya.
Tidak itu saja, IMI juga tidak bisa ikut mencampuri penentuan lokasi sirkuit sebagai arena balapan karena semua ada di tangan pemerintah, seperti membuat sirkuit baru atau pembenehan sirkuit Sentul. "IMI tidak dalam posisi ikut menentukan, tapi jika pemerintah telah sepakat dan ada keputusan maka sudah kewajiban bagi kami untuk membantu menyukseskan MotoGP 2017," katanya.7ant
Komentar