Istri Koster Temui Keluarga Pandji Tisna
Dukungan Ni Putu Putri Suastini terhadap suaminya, I Wayan Koster, yang maju tarung Pilgub Bali 2018 sebagai Calon Gubernur (Cagub), tidak pernah surut.
DENPASAR, NusaBali
Setelah roadshow di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Gianyar dengan balutan kegiatan seni budaya, Jumat (2/3) siang Putri Suastini kembali bertemu keluarga besar sastrawan angkatan Pujangga Baru, Anak Agung Pandji Tisna.
Pertemuan Putri Suastini dengan keluarga almarhum AA Pandji Tisna berlangsung di The Little Museum Anak Agung Pandji Tisna di kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Putri Suastini didampingi Ketua Bidang Penggalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Hadir juga dalam pertemuan itu adalah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng tiga kali periode, I Ketut Kariyasa Adnyana.
Putri Suastini dan rombongan diterima langsung cuci almatrhum AA Pandji Tisna, Anak Agung Brawida, yang notabana adik kandung tokoh Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ugrasena. Kedatangan Puti Suastini merupakan bagian upaya menggalang dukungan bagi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan kemarin, Putri Suastini tahu betul sosok AA Pandji Tisna, satrawan besar yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan pendiri Perguruan Pendidikan Bhaktiyasa Singaraja. Karenanya, pembicaraan Putri Suastini begitu nyambung dengan keluarga AA Pandji Tisna.
“Beliau (Pandji Tisna) bukan hanya dikenang oleh keluarga, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Beliau tokoh Bali, sosok sastrawan milik bangsa Indonesia. Karena itu, pemerintah harus hadir melestarikan dan membumikan karya sastra Anak Agung Pandji Tisna,” ujar Putri Suastini, dramawati asal Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat yang mantan aktivis GMNI ini.
Sementara itu, Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan Buleleng sangat bangga dengan keberadaan sosok AA Pandji Tisna. “Beliau adalah tokoh nasional, aset bangsa, keturunan Raja Buleleng. Ketika program ‘Satu Jalur’ bisa dilaksanakan oleh KBS-Ace nanti, akan memudahkan membangkitkan pembangunan pariwisata di Bali, khususnya Buleleng. Demikian juga pembangunan seni budaya di Bali akan lebih difokuskan. Termasuk membangun pariwisata Lovina yang jadi ikon Buleleng, akan lebih mantap,” ujar politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Kariyasa mengatakan, The Little Museum yang sudah berbentuk Yayasan nantinya akan diperjuangkan anggarannya di APBD Perubahan Provinsi Bali Tahun 2018. “Paling lambat, di APBD Induk 2019,” ujar Kariyasa yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali dan selama ini menjadi langganan Ketua Pansus APBD Bali.
Sedangkan Ketua Bidang Penggalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, Dewa Ayu Sri Wigunawati, mengatakan dengan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang memiliki tujuan mengembalikan Taksu Bali, maka KBS-Ace akan mengembalikan taksu Lovina sebagai tempat keheningan seperti rintisan almarhum AA Pandji Tisna. Lovina merupakan makna dari ‘Love Ina’ yang berarti cinta Indonesia (ibu, pertiwi).
“KBS-Ace dengan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang sudah dibumikan di Provinsi Bali, akan mengembalikan taksu Lovina. Kata Lovina yang diciptakan AA Pandji Tisna tahun 1950-an, harus terus digelorakan untuk mengenang sosok almarhum,” ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini. *nat
Pertemuan Putri Suastini dengan keluarga almarhum AA Pandji Tisna berlangsung di The Little Museum Anak Agung Pandji Tisna di kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Putri Suastini didampingi Ketua Bidang Penggalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Hadir juga dalam pertemuan itu adalah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng tiga kali periode, I Ketut Kariyasa Adnyana.
Putri Suastini dan rombongan diterima langsung cuci almatrhum AA Pandji Tisna, Anak Agung Brawida, yang notabana adik kandung tokoh Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ugrasena. Kedatangan Puti Suastini merupakan bagian upaya menggalang dukungan bagi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan kemarin, Putri Suastini tahu betul sosok AA Pandji Tisna, satrawan besar yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan pendiri Perguruan Pendidikan Bhaktiyasa Singaraja. Karenanya, pembicaraan Putri Suastini begitu nyambung dengan keluarga AA Pandji Tisna.
“Beliau (Pandji Tisna) bukan hanya dikenang oleh keluarga, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Beliau tokoh Bali, sosok sastrawan milik bangsa Indonesia. Karena itu, pemerintah harus hadir melestarikan dan membumikan karya sastra Anak Agung Pandji Tisna,” ujar Putri Suastini, dramawati asal Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat yang mantan aktivis GMNI ini.
Sementara itu, Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan Buleleng sangat bangga dengan keberadaan sosok AA Pandji Tisna. “Beliau adalah tokoh nasional, aset bangsa, keturunan Raja Buleleng. Ketika program ‘Satu Jalur’ bisa dilaksanakan oleh KBS-Ace nanti, akan memudahkan membangkitkan pembangunan pariwisata di Bali, khususnya Buleleng. Demikian juga pembangunan seni budaya di Bali akan lebih difokuskan. Termasuk membangun pariwisata Lovina yang jadi ikon Buleleng, akan lebih mantap,” ujar politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Kariyasa mengatakan, The Little Museum yang sudah berbentuk Yayasan nantinya akan diperjuangkan anggarannya di APBD Perubahan Provinsi Bali Tahun 2018. “Paling lambat, di APBD Induk 2019,” ujar Kariyasa yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali dan selama ini menjadi langganan Ketua Pansus APBD Bali.
Sedangkan Ketua Bidang Penggalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, Dewa Ayu Sri Wigunawati, mengatakan dengan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang memiliki tujuan mengembalikan Taksu Bali, maka KBS-Ace akan mengembalikan taksu Lovina sebagai tempat keheningan seperti rintisan almarhum AA Pandji Tisna. Lovina merupakan makna dari ‘Love Ina’ yang berarti cinta Indonesia (ibu, pertiwi).
“KBS-Ace dengan visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang sudah dibumikan di Provinsi Bali, akan mengembalikan taksu Lovina. Kata Lovina yang diciptakan AA Pandji Tisna tahun 1950-an, harus terus digelorakan untuk mengenang sosok almarhum,” ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini. *nat
Komentar