Vaksin JE Bidik Ratusan Ribu Anak
Jumlah anak yang menjadi sasaran imunisasi massal Japanese Encephalitis (JE) di Buleleng tercatat sebanyak 167.545 orang.
SINGARAJA, NusaBali
Imunisasi massal ini berlangsung selama dua bulan, mulai Maret hingga April 2018. Dinas Kesehatan (Dinkes) pun telah siapkan tim di masing-masing Puskesmas. Imunisasi massal ini berlangsung serentak di Bali dengan sasaran anak-anak usia mulai 9 tahun hingga 15 tahun. Imunisasi JE diberikan sebagai upaya antisipasi munculnya kasus radang otak, karena terinfeksi virus JE yang disebabkan oleh gigitan nyamuk culex.
Dinas Kesehatan Buleleng sudah menyiiapkan strategi dalam melayani imunisasi tersebut. Tahap pertama, siswa PAUD, TK, SD hingga SMP disasar hingga akhir bulan Maret. “Setelah itu baru kita menyasar anak-anak yang belum bersekolah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Gede Maha Pramana, Jumat (2/3).
Maha Pramana mengaku telah membentuk tim di masing-masing Puskesmas yang ada seluruh kecamatan. Masing-masing tim di setiap Puskesmas bertanggungjawab pelaksanaan imunisasi JE terhadap anak-anak di wilayahnya. “Artinya anak-anak di PAUD, TK, SD dan SMP di wilayahnya menjadi tanggungjawab tim Puskesmas yang bersangkutan,” jelasnya.
Menurut Maha Pramana, sejak imunisasi digelar 1 Maret, jumlah anak yang sudah diimunisasi JE di seluruh kecamatan yang ada sebanyak 4.112 orang. Pihaknya nyakin, hingga akhir Maret seluruh anak di seluruh PAUD, TK, SD dan SMP sudah mendapat imunisasi JE. Selanjutnya terhadap anak-anak yang belum bersekolah, pelayanan imunisasi JE akan dilakukan melalui Posyandu termasuk di Puskesmas selama bulan April. “Jumlah vaksin sudah siap, berapapun kebutuhan nanti, kita akan siapkan,” ujarnya.
Dijelaskan, virus JE disebarkan oleh nyamuk Culex yang umumnya berasal dari babi dan hewan ternak lainnya. Nyamuk Culex menyebarkan virus JE melalui gigitan. Jika manusia terkena gigitan nyamuk Culex pembawa virus JE, dapat timbulkan gangguan sistem motorik, gangguan perilaku hingga gangguan fungsi neurologi. “Tapi paling fatal bisa mengakibatkan kematian. Jika selamat biasanya mengakibatkan tremor bagian tangan. Karena sistem saraf yang diserang. Masa inkubasinya tergantung kekebalan tubuh setiap orang,” imbuhnya.
Untuk menghindari penyebaran virus JE, Kadiskes Maha Pramana mengajak seluruh masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, terutama kandang babi dan hewan lainnya. Karena perkembangan nyamuk akibat lingkungan yang kurang bersih. *k19
Imunisasi massal ini berlangsung selama dua bulan, mulai Maret hingga April 2018. Dinas Kesehatan (Dinkes) pun telah siapkan tim di masing-masing Puskesmas. Imunisasi massal ini berlangsung serentak di Bali dengan sasaran anak-anak usia mulai 9 tahun hingga 15 tahun. Imunisasi JE diberikan sebagai upaya antisipasi munculnya kasus radang otak, karena terinfeksi virus JE yang disebabkan oleh gigitan nyamuk culex.
Dinas Kesehatan Buleleng sudah menyiiapkan strategi dalam melayani imunisasi tersebut. Tahap pertama, siswa PAUD, TK, SD hingga SMP disasar hingga akhir bulan Maret. “Setelah itu baru kita menyasar anak-anak yang belum bersekolah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Gede Maha Pramana, Jumat (2/3).
Maha Pramana mengaku telah membentuk tim di masing-masing Puskesmas yang ada seluruh kecamatan. Masing-masing tim di setiap Puskesmas bertanggungjawab pelaksanaan imunisasi JE terhadap anak-anak di wilayahnya. “Artinya anak-anak di PAUD, TK, SD dan SMP di wilayahnya menjadi tanggungjawab tim Puskesmas yang bersangkutan,” jelasnya.
Menurut Maha Pramana, sejak imunisasi digelar 1 Maret, jumlah anak yang sudah diimunisasi JE di seluruh kecamatan yang ada sebanyak 4.112 orang. Pihaknya nyakin, hingga akhir Maret seluruh anak di seluruh PAUD, TK, SD dan SMP sudah mendapat imunisasi JE. Selanjutnya terhadap anak-anak yang belum bersekolah, pelayanan imunisasi JE akan dilakukan melalui Posyandu termasuk di Puskesmas selama bulan April. “Jumlah vaksin sudah siap, berapapun kebutuhan nanti, kita akan siapkan,” ujarnya.
Dijelaskan, virus JE disebarkan oleh nyamuk Culex yang umumnya berasal dari babi dan hewan ternak lainnya. Nyamuk Culex menyebarkan virus JE melalui gigitan. Jika manusia terkena gigitan nyamuk Culex pembawa virus JE, dapat timbulkan gangguan sistem motorik, gangguan perilaku hingga gangguan fungsi neurologi. “Tapi paling fatal bisa mengakibatkan kematian. Jika selamat biasanya mengakibatkan tremor bagian tangan. Karena sistem saraf yang diserang. Masa inkubasinya tergantung kekebalan tubuh setiap orang,” imbuhnya.
Untuk menghindari penyebaran virus JE, Kadiskes Maha Pramana mengajak seluruh masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, terutama kandang babi dan hewan lainnya. Karena perkembangan nyamuk akibat lingkungan yang kurang bersih. *k19
1
Komentar