nusabali

Ogoh-Ogoh Mini Laris Manis

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-mini-laris-manis

Penjualan ogoh-ogoh mini jelang hari suci Nyepi semakin laris manis. Ukurannya yang kecil dengan harga terjangkau, membuat ogoh-ogoh mini ini menjadi daya tarik tersendiri.

GIANYAR, NusaBali

Terutama menarik minat anak-anak usia 2 - 10 tahun, agar mereka bisa ikut mengarak ogoh-ogoh keliling kampung saat malam Pangrupukan Jumat (16/3) mendatang.

Keberadaan pedagang ogoh-ogoh mini pun mulai menjamur di kawasan bumi seni Gianyar. Salah satunya, di jalan raya Kemenuh-Blahbatuh sebelah barat Vihara Amurva Bhumi. Adalah Wayan Putra, 29, pengantin baru yang sejak 9 tahun terakhir menggeluti profesi ini. Wayan Putra asal Banjar Pokas, Desa/Kecamatan Blahbatuh ini termasuk pedagang musiman. Dia hanya jualan sekitar dua bulan sebelum Nyepi. Kesehariannya, Wayan Putra bekerja di salah satu hotel di kawasan Ubud.

Menurutnya, permintaan ogoh-ogoh mini sudah mulai ramai. Dalam sehari, ogoh-ogoh buatannya bisa laku antara 5 - 15 ogoh-ogoh. “Harga tergantung ukuran. Mulai Rp 50.000 - Rp 350.000,” jelasnya. Dominan, para pembelinya adalah orangtua yang punya anak-anak masih balita. “Selain warga lokal, bule yang kebetulan lewat juga tertarik membeli untuk sekadar hiasan,” ujarnya.

Wayan Putra membuat sendiri ogoh-ogoh mini ini. Sembari menjaga toko, dia sibuk mempersiapkan properti ogoh-ogoh seperti senjata, taring, rambut, dan lainnya. Sama halnya seperti ogoh-ogoh mini lainnya, buatan Putra juga berbahan spon ringan. Untuk kerangka digunakan kayu dan tambahan kawat untuk pengikat. Meski mini, ogoh-ogoh raksasa buatannya tetap tampak seram. Namun, bagi anak-anak yang takut dengan karakter seram, dia menyediakan ogoh-ogoh karakter dewa-raksasa.

Penjualan ogoh-ogoh yang cukup potensial ini membuatnya harus cuti selama dua bulan dari pekerjaannya. “Biasanya saya kerja di hotel. Setiap dua bulan jelang Nyepi, ajukan libur dan diizinkan. Saya sudah jualan ini sejak sembilan tahun lalu,” jelasnya.*nvi

Komentar