Satu Jalur, Cara Cepat Majukan Pembangunan Klungkung
Melalui pola Satu Jalur, Calon Gubernur (Cagub) I Wayan Koster telah menyiapkan rumusan perencanaan percepatan pembangunan di Kabupaten Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Hal itu diungkapkanya saat kegiatan Konsolidasi Partai Pengusung dan Pendukung Pasangan Cagub-Cawagub Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (KBS-Ace) serta Cabup-Cawabup Klungkung Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia) di Banjar Puri Akah, Kota Semarapura, Klungkung, Jumat (2/3).
Nampak pula hadir pimpinan partai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa serta anggota fraksi dari PAN, Hanura, PKPI, PKB dan PPP. Pada kesempatan itu, Koster menjelaskan jika konsolidasi ini digelar agar partai pengusung dan pendukung mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa satu arah dan satu langkah dalam menjalankan strategi pilkada dengan pola satu jalur.
Terkait kondisi di Kabupaten Klungkung, Ketua DPD PDIP Bali ini mengungkapkan, pendapatan asli daerah (PAD) yang tergolong sangat kecil menjadi salah satu penyebab pembangunan di Klungkung berjalan sangat lambat. Selain itu hanya 26 persen alokasi APBD yang terserap untuk pembangunan seperti infrastruktur. "Sedangkan sisanya untuk belanja rutin pemerintah. Sehingga sulit diharapkan terjadi perubahan," kata Koster yang akrab disapa Koster Bali Satu (KBS) ini.
Dikatakannya, PAD Klungkung saat ini hanya sebesar sekitar Rp 154 miliar dengan rancangan APBD mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. "Jadi diperlukan pemetaan guna menggali lagi potensi-potensi untuk sumber PAD," ujarnya. Karena mengingat PAD yang masih kecil, sangat dibutuhkan sekali bantuan anggaran dari unsur pemerintah vertikal atau di atasnya. Baik itu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Maka pola Satu Jalur adalah solusi tepatnya. Karena Gubernurnya KBS-Ace, terus Bupatinya Bagia dan Presidennya Pak Jokowi. Ini akan memudahkan bagi Klungkung untuk mendapatkan bantuan program dari pemerintah di atasnya," sebutnya. Pihaknya apabila terpilih sebagai gubernur melalui Satu Jalur bersama Bagia di Klungkung, akan senantiasa duduk bersama menyamakan persepsi dalam perumusan perencanaan pembangunan di Klungkung.
"Nantinya sebagai Gubernur, saya akan bantu melalui pembuatan regulasi. Kemudian, karena saya punya pengalaman di Badan Anggaran di DPR. Nanti saya kasih tahu sumber-sumber anggaran dari Pusat yang bisa digunakan untuk pembangunan di Klungkung. Apalagi Presidennya juga sudah Satu Jalur," ungkapnya. Selain itu, pihaknya melalui pola Satu Jalur juga bisa meminta Kabupaten Badung memperbesar porsi perimbangan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) bagi sejumlah kabupaten di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung.
Dikatakannya, inilah salah pola Satu Jalur yang dimaksud dirinya. Di mana pembangunan di daerah Bali sebagai satu kesatuan wilayah dalam satu tata kelola pembangunannya yang terintegrasi dalam segala aspek. "Baru dengan begitu pembangunan di Klungkung akan bisa berjalan progresif (cepat) yang muaranya kesejahteraan masyarakatnya juga ikut meningkat pesat," demikian Koster. *
Hal itu diungkapkanya saat kegiatan Konsolidasi Partai Pengusung dan Pendukung Pasangan Cagub-Cawagub Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (KBS-Ace) serta Cabup-Cawabup Klungkung Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia) di Banjar Puri Akah, Kota Semarapura, Klungkung, Jumat (2/3).
Nampak pula hadir pimpinan partai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa serta anggota fraksi dari PAN, Hanura, PKPI, PKB dan PPP. Pada kesempatan itu, Koster menjelaskan jika konsolidasi ini digelar agar partai pengusung dan pendukung mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa satu arah dan satu langkah dalam menjalankan strategi pilkada dengan pola satu jalur.
Terkait kondisi di Kabupaten Klungkung, Ketua DPD PDIP Bali ini mengungkapkan, pendapatan asli daerah (PAD) yang tergolong sangat kecil menjadi salah satu penyebab pembangunan di Klungkung berjalan sangat lambat. Selain itu hanya 26 persen alokasi APBD yang terserap untuk pembangunan seperti infrastruktur. "Sedangkan sisanya untuk belanja rutin pemerintah. Sehingga sulit diharapkan terjadi perubahan," kata Koster yang akrab disapa Koster Bali Satu (KBS) ini.
Dikatakannya, PAD Klungkung saat ini hanya sebesar sekitar Rp 154 miliar dengan rancangan APBD mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. "Jadi diperlukan pemetaan guna menggali lagi potensi-potensi untuk sumber PAD," ujarnya. Karena mengingat PAD yang masih kecil, sangat dibutuhkan sekali bantuan anggaran dari unsur pemerintah vertikal atau di atasnya. Baik itu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Maka pola Satu Jalur adalah solusi tepatnya. Karena Gubernurnya KBS-Ace, terus Bupatinya Bagia dan Presidennya Pak Jokowi. Ini akan memudahkan bagi Klungkung untuk mendapatkan bantuan program dari pemerintah di atasnya," sebutnya. Pihaknya apabila terpilih sebagai gubernur melalui Satu Jalur bersama Bagia di Klungkung, akan senantiasa duduk bersama menyamakan persepsi dalam perumusan perencanaan pembangunan di Klungkung.
"Nantinya sebagai Gubernur, saya akan bantu melalui pembuatan regulasi. Kemudian, karena saya punya pengalaman di Badan Anggaran di DPR. Nanti saya kasih tahu sumber-sumber anggaran dari Pusat yang bisa digunakan untuk pembangunan di Klungkung. Apalagi Presidennya juga sudah Satu Jalur," ungkapnya. Selain itu, pihaknya melalui pola Satu Jalur juga bisa meminta Kabupaten Badung memperbesar porsi perimbangan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) bagi sejumlah kabupaten di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung.
Dikatakannya, inilah salah pola Satu Jalur yang dimaksud dirinya. Di mana pembangunan di daerah Bali sebagai satu kesatuan wilayah dalam satu tata kelola pembangunannya yang terintegrasi dalam segala aspek. "Baru dengan begitu pembangunan di Klungkung akan bisa berjalan progresif (cepat) yang muaranya kesejahteraan masyarakatnya juga ikut meningkat pesat," demikian Koster. *
Komentar