Mandikan Kerbau, Temukan Mayat Bocah
Seorang bocah kelas VI SD, I Gede Eka Wibawa, 12, dari Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ditemukan tewas mengambang di Sungai Penyarikan, Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegal Cangkring, Sabtu (3/3) sore.
Korban Mengidap Epilepsi, Pamit Mancing ke Sungai
NEGARA, NusaBali
Korban yang pergi dari rumah pamit mancing tersebut, diduga sempat mandi di sungai, dan tenggelam akibat penyakit epilepsinya kambuh. Informasinya, korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia tersebut pertama kali ditemukan Made Putra Sentana, 34, dari Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Sabtu kemarin sekitar pukul 16.20 Wita. Penemuan mayat korban itu bermula ketika saksi Putra Sentana turun ke sungai untuk memandikan kerbau pada sekitar pukul 16.00 Wita. Ketika turun ke sungai, saksi Putra Sentana melihat ada pakaian berikut sandal jepit di sisi sungai setempat. Namun saat itu, saksi berpikir kalau pakaian tersebut merupakan milik orang yang sedang buang air besar.
Nah berselang 20 menit, seusai memandikan kerbaunya, dan baru naik ke tepi sungai, saksi Putra Sentana kaget melihat sesosok mayat mengambang dengan posisi tengkurap di sungai tersebut. Melihat hal itu, saksi Putra Sentana langsung bergegas meminta bantuan warga sekitar. Sesaat kemudian, beberapa warga berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP), untuk kemudian mengevakuasi mayat yang dalam keadaan telanjang bulat itu. Kejadian penemuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke aparat Polsek Mendoyo, dan menyusul datang ke TKP.
Dari hasil pemeriksaan fisik luar mayat korban oleh tim dokter dari Puskesmas Mendoyo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya ditemukan luka lecet pada lutut kiri, hidung mengeluarkan busa, dan dari dubur keluar kotoran. Sesuai keterangan pihak keluarga maupun warga sekitar yang datang ke TKP, dijelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. Penyakit ini diduga menjadi penyebab korban tenggelam ketika mandi di sungai tersebut.
Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Komang Sukasa, Sabtu kemarin, membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya, korban yang pelajar kelas VI SD itu, diduga tenggelam karena penyakit epilepsi yang sudah lama dideritanya. Karena merasa tidak ada hal yang ganjil, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
“Memang punya penyakit epilepsi. Dari keterangan keluarga dan tetangganya, korban sempat pergi dari rumah siang sekitar pukul 13.30 Wita, dan sempat ditanya, katanya mau mancing ke sungai. Tetapi kemungkinan waktu ke sungai itu korban mandi, karena seluruh pakaian termasuk sandalnya yang ditemukan di pinggir sungai di TKP. Pas mandi itu, kemungkinan penyakit epilepsinya kambuh, sehingga tenggelam dan meninggal dunia,” ujar Kompol Sukasa. *ode
NEGARA, NusaBali
Korban yang pergi dari rumah pamit mancing tersebut, diduga sempat mandi di sungai, dan tenggelam akibat penyakit epilepsinya kambuh. Informasinya, korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia tersebut pertama kali ditemukan Made Putra Sentana, 34, dari Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, Sabtu kemarin sekitar pukul 16.20 Wita. Penemuan mayat korban itu bermula ketika saksi Putra Sentana turun ke sungai untuk memandikan kerbau pada sekitar pukul 16.00 Wita. Ketika turun ke sungai, saksi Putra Sentana melihat ada pakaian berikut sandal jepit di sisi sungai setempat. Namun saat itu, saksi berpikir kalau pakaian tersebut merupakan milik orang yang sedang buang air besar.
Nah berselang 20 menit, seusai memandikan kerbaunya, dan baru naik ke tepi sungai, saksi Putra Sentana kaget melihat sesosok mayat mengambang dengan posisi tengkurap di sungai tersebut. Melihat hal itu, saksi Putra Sentana langsung bergegas meminta bantuan warga sekitar. Sesaat kemudian, beberapa warga berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP), untuk kemudian mengevakuasi mayat yang dalam keadaan telanjang bulat itu. Kejadian penemuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke aparat Polsek Mendoyo, dan menyusul datang ke TKP.
Dari hasil pemeriksaan fisik luar mayat korban oleh tim dokter dari Puskesmas Mendoyo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya ditemukan luka lecet pada lutut kiri, hidung mengeluarkan busa, dan dari dubur keluar kotoran. Sesuai keterangan pihak keluarga maupun warga sekitar yang datang ke TKP, dijelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. Penyakit ini diduga menjadi penyebab korban tenggelam ketika mandi di sungai tersebut.
Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Komang Sukasa, Sabtu kemarin, membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya, korban yang pelajar kelas VI SD itu, diduga tenggelam karena penyakit epilepsi yang sudah lama dideritanya. Karena merasa tidak ada hal yang ganjil, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
“Memang punya penyakit epilepsi. Dari keterangan keluarga dan tetangganya, korban sempat pergi dari rumah siang sekitar pukul 13.30 Wita, dan sempat ditanya, katanya mau mancing ke sungai. Tetapi kemungkinan waktu ke sungai itu korban mandi, karena seluruh pakaian termasuk sandalnya yang ditemukan di pinggir sungai di TKP. Pas mandi itu, kemungkinan penyakit epilepsinya kambuh, sehingga tenggelam dan meninggal dunia,” ujar Kompol Sukasa. *ode
Komentar