Warga Keluhkan Sampah di Lapangan Umum
Upaya menata sejumlah lapangan umum di Kabupaten Jembrana dengan melengkapi jogging track maupun tanaman hias, belum diimbangi dengan kesadaran pemeliharan terhadap kebersihan.
NEGARA, NusaBali
Sampah-sampah yang dibuang sembarang masih banyak ditemui di lapangan umum. Seperti di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. Kebersihan lapangan dekat Kantor Camat Mendoyo ini tidak jarang dikeluhkan warga yang berolahraga. Hampir setiap pagi, banyak ditemukan sampah sisa kemasan makanan dan minuman berserakandi areal lapangan tersebut.
“Kemungkinan dibuang sembarangan oleh anak-anak muda yang biasa nongkrong malam harinya. Apalagi setelah malam Minggu, lebih banyak sampahnya,” ujar salah seorang warga, Putu Aryana, Minggu (4/3).
Menurut Aryana yang hampir setiap pagi olaharga di Lapangan Pergung, sampah-sampah plastik tersebut paling banyak berserakan di sisi utara lapangan. Hal itu karena di sisi utara lapangan tersebut paling sering dijadikan tempat nongkrong. Meskipun sudah disediakan tempat sampah di timur, namun tetap saja banyak yang membuang sampah sembarangan. “Kalau di barat, ada pedagang. Jadi kebersihannya, mereka yang jaga,” ujar pensiunan guru, ini.
Sebenarnya, ada petugas yang disiagakan untuk menjaga kebersihan di areal lapangan. Namun kenyataannya, hampir setiap dikunjungi, lapangan kotor. Juga banyak ditemui sampah yang sudah lama. “Intinya, ya kesadaran. Tetapi kalau tetap dibiarkan kotor, bisa-bisa terus tambah kotor. Seperti perlu ada ketegasan untuk masalah sampah, paling tidak di tempat-tempat umum yang memang sudah disediakan tempat sampah,” imbuh warga lainnya.
Sementara Camat Mendoyo I Gede Sujana, Minggu kemarin, menyatakan areal Lapangan Pergung yang menjadi salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Mendoyo memang sering kotor. Diakuinya, memang ada petugas khusus untuk bersih-bersih di areal tersebut, tetapi bukan dari kecamatan. Meski demikian, dia bersama jajaran kecamatan kerap gotong-royong membersihkan areal Lapangan Pergung. “Seperti Jumat (2/3) kemarin, ya kami sengaja bersih-bersih di lapangan, termasuk memangkas rumput-rumput yang sudah tinggi,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain Lapangan Pergung, areal Lapangan Dauhwaru di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, juga sering tampak kotor. Sampah sering berserakan di sekitar areal lapangan yang juga dekat Kantor Camat Jembrana. Bahkan sempat ditemui pecahan botol kaca.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, mengatakan soal kebersihan di lapangan umum, ada petugas khusus masing-masing dua orang. Bahkan kadang saking banyaknya sampah, petugas sampai kewalahan.
“Sebenarnya kembali pada kesadaran masyarakat. Jangankan di lapangan, di seputaran kota, sudah disediakan tempat/bak sampah, tetapi masih banyak yang buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Sejatinya, untuk menangani sampah, pihaknya telah merancang sistem pengelolaan sampah di masing-masing desa. Dengan menyerahkannya ke desa, pihak desa melalui desa pakraman bisa membuat penegasan untuk menindak oknum warga yang membuang sampah sembarangan.
“Rencana itu sudah mulai kami sosialisasikan, dan kami siapkan sistemnya. Sementara kami masih menunggu respons desa-desa yang mau serius menangani sampah, untuk kami beri reward termasuk bantuan perlengkapan. Pengolahan sampah dari desa itu a kami program untuk mengurangi beban sampah di TPA Peh,” ungkap mantan Camat Negara, itu. *ode
“Kemungkinan dibuang sembarangan oleh anak-anak muda yang biasa nongkrong malam harinya. Apalagi setelah malam Minggu, lebih banyak sampahnya,” ujar salah seorang warga, Putu Aryana, Minggu (4/3).
Menurut Aryana yang hampir setiap pagi olaharga di Lapangan Pergung, sampah-sampah plastik tersebut paling banyak berserakan di sisi utara lapangan. Hal itu karena di sisi utara lapangan tersebut paling sering dijadikan tempat nongkrong. Meskipun sudah disediakan tempat sampah di timur, namun tetap saja banyak yang membuang sampah sembarangan. “Kalau di barat, ada pedagang. Jadi kebersihannya, mereka yang jaga,” ujar pensiunan guru, ini.
Sebenarnya, ada petugas yang disiagakan untuk menjaga kebersihan di areal lapangan. Namun kenyataannya, hampir setiap dikunjungi, lapangan kotor. Juga banyak ditemui sampah yang sudah lama. “Intinya, ya kesadaran. Tetapi kalau tetap dibiarkan kotor, bisa-bisa terus tambah kotor. Seperti perlu ada ketegasan untuk masalah sampah, paling tidak di tempat-tempat umum yang memang sudah disediakan tempat sampah,” imbuh warga lainnya.
Sementara Camat Mendoyo I Gede Sujana, Minggu kemarin, menyatakan areal Lapangan Pergung yang menjadi salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Mendoyo memang sering kotor. Diakuinya, memang ada petugas khusus untuk bersih-bersih di areal tersebut, tetapi bukan dari kecamatan. Meski demikian, dia bersama jajaran kecamatan kerap gotong-royong membersihkan areal Lapangan Pergung. “Seperti Jumat (2/3) kemarin, ya kami sengaja bersih-bersih di lapangan, termasuk memangkas rumput-rumput yang sudah tinggi,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain Lapangan Pergung, areal Lapangan Dauhwaru di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, juga sering tampak kotor. Sampah sering berserakan di sekitar areal lapangan yang juga dekat Kantor Camat Jembrana. Bahkan sempat ditemui pecahan botol kaca.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, mengatakan soal kebersihan di lapangan umum, ada petugas khusus masing-masing dua orang. Bahkan kadang saking banyaknya sampah, petugas sampai kewalahan.
“Sebenarnya kembali pada kesadaran masyarakat. Jangankan di lapangan, di seputaran kota, sudah disediakan tempat/bak sampah, tetapi masih banyak yang buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Sejatinya, untuk menangani sampah, pihaknya telah merancang sistem pengelolaan sampah di masing-masing desa. Dengan menyerahkannya ke desa, pihak desa melalui desa pakraman bisa membuat penegasan untuk menindak oknum warga yang membuang sampah sembarangan.
“Rencana itu sudah mulai kami sosialisasikan, dan kami siapkan sistemnya. Sementara kami masih menunggu respons desa-desa yang mau serius menangani sampah, untuk kami beri reward termasuk bantuan perlengkapan. Pengolahan sampah dari desa itu a kami program untuk mengurangi beban sampah di TPA Peh,” ungkap mantan Camat Negara, itu. *ode
1
Komentar