Jelang Usaba Dalem, Ramai-ramai Buat Dodol
Krama Desa Pakraman Duda, Kecamatan Selat, Karangasem dan sekitarnya tengah sibuk membuat adonan jajan dodol untuk upacara Usaba Dalem atau Usaba Dodol pada Buda Pon Watugunung, Rabu (14/3).
AMLAPURA, NusaBali
Warga ramai-ramai buat dodol menggunakan wajan besar dan dimasak selama 9 jam. Guna mendapatkan dodol yang benar-benar matang, selama memasak setidaknya melibatkan empat orang, terutama saat mengaduk dodol tidak pernah henti secara bergantian.
Proses buat dodol diawali dengan menyiapkan tepung beras putih (ketan) sebanyak 3 kilogram, 12 butir kelapa yang isinya diparut untuk santan, dan gula merah sebanyak 3 butir. Terlebih dahulu santan dituangkan ke wajan, dipanaskan dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Tahapan berikutnya dengan menuangkan tepung campur gula disusul mengaduk dodol terus menerus tidak pernah henti agar bagian bawahnya tidak mengeras. Dodol dinyatakan matang setelah dimasak selama sembilan jam sejak pukul 06.00 Wita hingga 15.00 Wita.
Setelah dodol diyakini matang maka dituangkan ke dalam tempayan (cobek) terus ditunggu agar dingin selama 12 jam. Keesokan harinya, dodol mulai dibungkus sesuai ukuran yang dibutuhkan. Krama dari Banjar Pegubugan, Desa Pakraman Duda, Kecamatan Selat, Ni Nengah Kantun, mengatakan berdasarkan pengalaman membuat dodol, minimal memerlukan waktu 9 jam. “Agar dapat dodol yang benar-benar matang dan tahan lama,” kata Nengah Kantun.
Rata-rata krama membuat dodol mulai pukul 06.00 Wita, ada juga yang membuat dodol mulai pukul 04.00 Wita, sehingga berakhir di siang hari. “Kami buat dodol pukul 04.00 Wita, berakhir pukul 13.00 Wita,” ujar krama Banjar Pegubugan, I Komang Karya. Sebenarnya bukan saat membuat dodol yang sulit. Kesulitannya justru saat membungkusnya. Sebab, dodol dibungkus mencapai ratusan biji karena ukurannya berbeda-beda mulai paling kecil hingga besar. “Saat mengemas dodol ini, yang terasa ruwet karena bungkusan dibuat cukup banyak,” jelas Ni Kadek Dwi.
Berbeda dengan Perbekel Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, I Nengah Kompiyang, mengaku tidak membuat dodol. “Kami cukup membeli di pasar, biar praktis,” kata Kompiyang. Sementara Bendesa Pakraman Duda, I Komang Sujana, mengatakan di puncak perayaan usaba Dodol berlangsung mulai pagi hingga di sore. Nantinya yang melaksanakan upacara Usaba Dodol di Kecamatan Selat yakni Desa Pakraman Duda, Geriana Kauh, Geriana Kangin, Perangsari, dan Putung. Ditambah Desa Pakraman Sibetan, Kecamatan Bebandem. *k16
Proses buat dodol diawali dengan menyiapkan tepung beras putih (ketan) sebanyak 3 kilogram, 12 butir kelapa yang isinya diparut untuk santan, dan gula merah sebanyak 3 butir. Terlebih dahulu santan dituangkan ke wajan, dipanaskan dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Tahapan berikutnya dengan menuangkan tepung campur gula disusul mengaduk dodol terus menerus tidak pernah henti agar bagian bawahnya tidak mengeras. Dodol dinyatakan matang setelah dimasak selama sembilan jam sejak pukul 06.00 Wita hingga 15.00 Wita.
Setelah dodol diyakini matang maka dituangkan ke dalam tempayan (cobek) terus ditunggu agar dingin selama 12 jam. Keesokan harinya, dodol mulai dibungkus sesuai ukuran yang dibutuhkan. Krama dari Banjar Pegubugan, Desa Pakraman Duda, Kecamatan Selat, Ni Nengah Kantun, mengatakan berdasarkan pengalaman membuat dodol, minimal memerlukan waktu 9 jam. “Agar dapat dodol yang benar-benar matang dan tahan lama,” kata Nengah Kantun.
Rata-rata krama membuat dodol mulai pukul 06.00 Wita, ada juga yang membuat dodol mulai pukul 04.00 Wita, sehingga berakhir di siang hari. “Kami buat dodol pukul 04.00 Wita, berakhir pukul 13.00 Wita,” ujar krama Banjar Pegubugan, I Komang Karya. Sebenarnya bukan saat membuat dodol yang sulit. Kesulitannya justru saat membungkusnya. Sebab, dodol dibungkus mencapai ratusan biji karena ukurannya berbeda-beda mulai paling kecil hingga besar. “Saat mengemas dodol ini, yang terasa ruwet karena bungkusan dibuat cukup banyak,” jelas Ni Kadek Dwi.
Berbeda dengan Perbekel Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, I Nengah Kompiyang, mengaku tidak membuat dodol. “Kami cukup membeli di pasar, biar praktis,” kata Kompiyang. Sementara Bendesa Pakraman Duda, I Komang Sujana, mengatakan di puncak perayaan usaba Dodol berlangsung mulai pagi hingga di sore. Nantinya yang melaksanakan upacara Usaba Dodol di Kecamatan Selat yakni Desa Pakraman Duda, Geriana Kauh, Geriana Kangin, Perangsari, dan Putung. Ditambah Desa Pakraman Sibetan, Kecamatan Bebandem. *k16
1
Komentar