Rp 7 M untuk Rampungkan Terminal Negara
Di Terminal Negara yang baru akan disediakan tempat khusus menginapkan kendaraan, terutama truk-truk yang biasa parkir di bahu jalan karena terminal kargo penuh.
NEGARA, NusaBali
Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana kembali memasang anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk melanjutkan pembangunan Terminal Negara di sisi Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, yang ditargetkan rampung pada akhir 2018. Terminal Negara yang akan menjadi tempat relokasi terminal lama di belakang Pasar Umum Negara (PUN) di Jalan Pahlawan, Kelurahan Pendem, Kecamatan Negara, tersebut direncanakan beroperasi mulai 2019.
Kepala Dinas PKP Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan untuk pengerjaan lanjutan Terminal Negara tahun ini sementara masih menunggu analisis dampak lingkungan (Amdal) dari Komisi Penilai Amdal Kota Denpasar. Sedangkan untuk kajian lainnya, seperti detail engineering design (DED), feasibility study (FS), dan lain sebagainya, dipastikan sudah siap.
“Tinggal menunggu Amdal saja. Nanti sudah lengkap, langsung kami ajukan untuk tender pembangunnya, dan kami target seluruh pembangunan selesai Desember 2018, sehingga sudah beroperasi tahun 2019,” kata Dwi Maharimbawa, Senin (5/3).
Menurutnya, relokasi Terminal Negara tersebut berkaitan dengan penataan kota Negara. Terkait lokasi Terminal Negara yang baru itu, dipastikan telah mendapat sambutan positif kalangan sopir angkutan umum. Pasalnya, dari sisi tempat dinilai lebih strategis, yakni di sisi Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk. Sementara lokasi Terminal Negara saat ini ada di Jalan Pahlawan yang notabene merupakan jalan satu arah, dan dinilai kurang menguntungkan.
“Relokasi itu juga berkenaan penataan areal parkir Pasar Umum Negara dan areal pertokoan sekitar. Jadi nanti bekas Terminal Negara yang lama itu akan dijadikan central parkir. Kendaraan-kendaraan yang parkir di badan jalan seputaran pasar ataupun pertokoan sekitar, kami arahkan parkir di central parkir,” ujarnya.
Nantinya, sambung Dwi Maharimbawa, selain tempat mangkal ataupun transit angkutan umum, di Terminal Negara yang baru itu akan disediakan tempat khusus untuk menginapkan kendaraan. Terutama truk-truk yang biasa parkir menggunakan bahu jalan seputaran kota Negara, karena Terminal Kargo Negara sering penuh. “Jadi nanti kalau sudah disediakan tempatnya, tidak ada alasan truk parkir di jalan,” tandas Dwi Maharimbawa. *ode
Kepala Dinas PKP Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan untuk pengerjaan lanjutan Terminal Negara tahun ini sementara masih menunggu analisis dampak lingkungan (Amdal) dari Komisi Penilai Amdal Kota Denpasar. Sedangkan untuk kajian lainnya, seperti detail engineering design (DED), feasibility study (FS), dan lain sebagainya, dipastikan sudah siap.
“Tinggal menunggu Amdal saja. Nanti sudah lengkap, langsung kami ajukan untuk tender pembangunnya, dan kami target seluruh pembangunan selesai Desember 2018, sehingga sudah beroperasi tahun 2019,” kata Dwi Maharimbawa, Senin (5/3).
Menurutnya, relokasi Terminal Negara tersebut berkaitan dengan penataan kota Negara. Terkait lokasi Terminal Negara yang baru itu, dipastikan telah mendapat sambutan positif kalangan sopir angkutan umum. Pasalnya, dari sisi tempat dinilai lebih strategis, yakni di sisi Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk. Sementara lokasi Terminal Negara saat ini ada di Jalan Pahlawan yang notabene merupakan jalan satu arah, dan dinilai kurang menguntungkan.
“Relokasi itu juga berkenaan penataan areal parkir Pasar Umum Negara dan areal pertokoan sekitar. Jadi nanti bekas Terminal Negara yang lama itu akan dijadikan central parkir. Kendaraan-kendaraan yang parkir di badan jalan seputaran pasar ataupun pertokoan sekitar, kami arahkan parkir di central parkir,” ujarnya.
Nantinya, sambung Dwi Maharimbawa, selain tempat mangkal ataupun transit angkutan umum, di Terminal Negara yang baru itu akan disediakan tempat khusus untuk menginapkan kendaraan. Terutama truk-truk yang biasa parkir menggunakan bahu jalan seputaran kota Negara, karena Terminal Kargo Negara sering penuh. “Jadi nanti kalau sudah disediakan tempatnya, tidak ada alasan truk parkir di jalan,” tandas Dwi Maharimbawa. *ode
Komentar