Imunisasi JE di Karangasem Sasar 105.174 Anak
Sasaran imunisasi JE (Japanese Encephalitis) di Karangasem mencapai 105.174 anak usia di bawah 15 tahun.
AMLAPURA, NusaBali
Targetnya, pada tahun 2018 ini imunisasi JE tercapai 95 persen. Selanjutnya tinggal memutahirkan imunisasi secara berkala. JE yang disebabkan virus sangat penting diantisipasi karena belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit itu.
Sekda Karangasem, I Gede Adnya Muliadi, membuka imunisasi JE di Gedung UKM Center Amlapura, Senin (5/3). Saat itu Sekda Adnya Muliadi didampingi staf Ahli dr Priagung Duarsa, Kepala Dinas Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama, 12 Kepala Puskesmas, dan sejumlah undangan lainnya. Sebenarnya, imunisasi JE telah dilakukan du 12 Puskesmas se-Karangasem sejak Kamis (1/3).
Imunisasi terbagi dua tahap. Tahap I selama Maret menyasar siswa di 118 TK, 150 kelompok bermain (KB), 12 satuan PAUD sejenis. Juga menyasar siswa di 358 SD, 5 Madrasah Ibtidaiyah, 37 SMP, 5 MTs, 11 SMP Satu Atap, 5 SMP Terbuka, dan 1 SMP Negeri Luar Biasa Karangasem. Sedangkan selama April, sasarannya adalah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Poliklinik, dan rumah sakit. “Diupayakan mampu menjangkau seluruh anak di Karangasem. Jika ada yang belum dapat imunisasi dilakukan penyisiran,” jelas Adnya Muliadi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra, menerangkan anak di bawah 15 tahun jadi sasaran imunisasi JE karena dari di Indonesia 89 persen kasus JE menyerang anak-anak di bawah 15 tahun. “Kami telah sosialisasikan ke sekolah-sekolah, posyandu, dan puskesmas, pentingnya mengikutkan anak imunisasi JE,” ungkap Gusti Bagus Putra. Ditambahkan, Dinas Kesehatan telah menyediakan vaksin sebanyak anak yang jadi sasaran. Setiap anak disuntikkan 0,5 mililiter.
Usai diimunisasi diberikan vitamin. “Seusai diimunisasi, ditunggu reaksinya 30 menit. Jika setelah itu kondisinya normal, berarti tidak ada masalah,” jelas Gusti Bagus Putra. Dijelaskan, biasanya pengaruh imunisasi, anak menderita panas. “Itu tidak apa-apa, guna menguatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit JE,” tambahnya. *k16
Sekda Karangasem, I Gede Adnya Muliadi, membuka imunisasi JE di Gedung UKM Center Amlapura, Senin (5/3). Saat itu Sekda Adnya Muliadi didampingi staf Ahli dr Priagung Duarsa, Kepala Dinas Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama, 12 Kepala Puskesmas, dan sejumlah undangan lainnya. Sebenarnya, imunisasi JE telah dilakukan du 12 Puskesmas se-Karangasem sejak Kamis (1/3).
Imunisasi terbagi dua tahap. Tahap I selama Maret menyasar siswa di 118 TK, 150 kelompok bermain (KB), 12 satuan PAUD sejenis. Juga menyasar siswa di 358 SD, 5 Madrasah Ibtidaiyah, 37 SMP, 5 MTs, 11 SMP Satu Atap, 5 SMP Terbuka, dan 1 SMP Negeri Luar Biasa Karangasem. Sedangkan selama April, sasarannya adalah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Poliklinik, dan rumah sakit. “Diupayakan mampu menjangkau seluruh anak di Karangasem. Jika ada yang belum dapat imunisasi dilakukan penyisiran,” jelas Adnya Muliadi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra, menerangkan anak di bawah 15 tahun jadi sasaran imunisasi JE karena dari di Indonesia 89 persen kasus JE menyerang anak-anak di bawah 15 tahun. “Kami telah sosialisasikan ke sekolah-sekolah, posyandu, dan puskesmas, pentingnya mengikutkan anak imunisasi JE,” ungkap Gusti Bagus Putra. Ditambahkan, Dinas Kesehatan telah menyediakan vaksin sebanyak anak yang jadi sasaran. Setiap anak disuntikkan 0,5 mililiter.
Usai diimunisasi diberikan vitamin. “Seusai diimunisasi, ditunggu reaksinya 30 menit. Jika setelah itu kondisinya normal, berarti tidak ada masalah,” jelas Gusti Bagus Putra. Dijelaskan, biasanya pengaruh imunisasi, anak menderita panas. “Itu tidak apa-apa, guna menguatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit JE,” tambahnya. *k16
1
Komentar