Pendangkalan Tukad Unda 5 Meter
Beberapa warga masih nekat melintas di atas tanggul yang menghubungkan ke seberang timur Tukad Unda. Padahal kondisi itu sangat berisiko.
SEMARAPURA, NusaBali
Ratusan warga Desa Tangkas, Klungkung di sisi timur Tukad Unda, terkena dampak banjir lumpur erupsi Gunung Agung, beberapa waktu lalu. Sebuah akses jalan di atas tanggul sungai yang biasa dilalui warga, kini sulit dilintasi. Karena terjadi pendakalan sungai karena tumpukan pasir sekitar 5 meter.
Akibatnya, air sungai meluap ke atas tanggul. Beberapa warga masih nekat melintas di atas tanggul yang menghubungkan warga di seberang timur Tukad Unda tersebut. Padahal kondisi itu sangat berisiko, terutama warga bisa terseret arus sungai. Jalan alternati satu-satunya yakni melintasi sebuah jembatan kecil di Desa Tangkas.
“Jika ingin mencari aman harus melewati jembatan kecil yang jaraknya cukup jauh,” ujar seorang warga sekitar, I Nyoman Lanus, Senin (5/3). Kata dia, warga yang melintas tanggul ini harus berhati-hati lewat alur sungai tersebut. Selain airnya pekat juga sangat membahayakan pejalan kaki dan kendaraan.
Warga yang tinggal di Desa Tangkas sisi timur Tukad Unda sekitar 100 kepala keluarga (KK). Demi aman, sebagian besar warga menyeberang lewat jembatan tersebut. Warga berharap agar Tukad Unda segera dinormalisasi, karena pendangkalan sudah mencapai 5 meter.
Perbekel Desa Tangkas I Wayan Tilem mengatakan pendangkalan Tukad Unda akibat banyaknya material pasir dari erupsi Gunung Agung. Hal ini menyebabkan kerusakan pada tanggul-tanggul sungai dan bisa membahayakan perumahan di pinggir sungai. Selain itu, ada usaha pengolahan sampah desa yang tidak lagi bisa beroperasi karena kendaraan sampah tidak bisa melintasi sungai sejak pendangkalan ini.
Pihak desa sudah memohon kepada petugas Balai Wilayah Sungai Bali-Penida untuk pembuatan tanggul. Selain itu, desa juga minta ada pengerukan sungai di jalur yang sering dilintasi warga tersebut.*wan
Akibatnya, air sungai meluap ke atas tanggul. Beberapa warga masih nekat melintas di atas tanggul yang menghubungkan warga di seberang timur Tukad Unda tersebut. Padahal kondisi itu sangat berisiko, terutama warga bisa terseret arus sungai. Jalan alternati satu-satunya yakni melintasi sebuah jembatan kecil di Desa Tangkas.
“Jika ingin mencari aman harus melewati jembatan kecil yang jaraknya cukup jauh,” ujar seorang warga sekitar, I Nyoman Lanus, Senin (5/3). Kata dia, warga yang melintas tanggul ini harus berhati-hati lewat alur sungai tersebut. Selain airnya pekat juga sangat membahayakan pejalan kaki dan kendaraan.
Warga yang tinggal di Desa Tangkas sisi timur Tukad Unda sekitar 100 kepala keluarga (KK). Demi aman, sebagian besar warga menyeberang lewat jembatan tersebut. Warga berharap agar Tukad Unda segera dinormalisasi, karena pendangkalan sudah mencapai 5 meter.
Perbekel Desa Tangkas I Wayan Tilem mengatakan pendangkalan Tukad Unda akibat banyaknya material pasir dari erupsi Gunung Agung. Hal ini menyebabkan kerusakan pada tanggul-tanggul sungai dan bisa membahayakan perumahan di pinggir sungai. Selain itu, ada usaha pengolahan sampah desa yang tidak lagi bisa beroperasi karena kendaraan sampah tidak bisa melintasi sungai sejak pendangkalan ini.
Pihak desa sudah memohon kepada petugas Balai Wilayah Sungai Bali-Penida untuk pembuatan tanggul. Selain itu, desa juga minta ada pengerukan sungai di jalur yang sering dilintasi warga tersebut.*wan
Komentar