Imunisasi JE Sasar Siswa di Klungkung
Suasana SD Negeri 1 dan SMP Satap (satu atap) Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, berbeda dari biasanya.
SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah siswa terlihat cemas dan berpegangan satu sama lain dan bahkan ada yang bersembunyi akibat kehadiran para puluhan petugas kesehatan berseragam ungu yang akan melakukan suntik imunisasi Japanes Encephalitis (JE), Selasa (6/3).
Sekolah ini menjadi lokasi Pencanangan Kampanye Imunisasi Japanes Encephalitis (JE) untuk wilayah Kecamatan Banjarangkan. Peresmian ditandai pemukulan gong oleh Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada, disaksikan anggota DPRD Wayan Widiana, Sekda Klungkung Gede Putu Winastra, Camat, Kepala OPD terkait, Kepala Puskesmas se-Kecamatan Banjarangkan serta perbekel.
Dalam laporan, Kepala Dinas Kesehatan yang dibacakan dr Jaya mengatakan, tujuan kampanye imunisasi JE adalah untuk memutus rantai penularan penyakit JE di Provinsi Bali pada umumnya, Klungkung khususnya. Di Klungkung, jumlah kasus JE dalam tiga tahun terakhir empat orang. “Sasaran pada pelaksanaan kampanye imunisasi JE di Klungkung 38.936 anak pada usia 9 hingga kurang dari 15 tahun, dengan target cakupan kampanye minimal 95 persen,” ujarnya.
Ditambahkan, pelaksanaan akan dilakukan dua tahap, pada Maret pemberian imunisasi JE di seluruh sekolah, sedangkan pada April untuk anak-anak di luar sekolah. Pemberian imunisasi dilaksakan pada pos-pos pelayanan kesehatan. Selanjutnya imunisasi ini akan menjadi salah satu imunisasi dasar per Mei 2018 dengan menyasar anak umur 10 bulan.
Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada dalam sambutannya mengatakan, JE merupakan penyakit radang otak disebabkan virus yang berkembang dalam tubuh hewan terutama babi. Penularan ke manusia lewat gigitan nyamuk culex yang merupakan nyamuk rumahan. Penyakit ini dapat menimbulkan kelumpuhan, cacat, ratardasi mental sampai kematian.
Ditambahkan, kejadian penyakit JE sangat berhubungan dengan keadaan lingkungan seperti kedekatan kandang hewan dengan pemukiman, banyaknya tempat berkembang biak nyamuk dan tingginya tingkat kepadatan populasi nyamuk culec. Di Provinsi Bali dan Klungkung pada khususnya dimana perternakan babi cukup banyak membuat Bali sebagai daerah endemis JE. Untuk itu dirinya mengimbau seluruh undangan yang hadir untuk melakukan langkah langkah optimal dalam rangka pengendalian, supaya lingkungan tetap bersih dan sehat. Contohnya, melakukan gotong royong dan pemberantasan sarang nyamuk serta meningkatkan perilaku hidup sehat.
“Dengan semangat gotong royong yang telah menjadi tatanan masyarakat kabupaten klungkung, tentunya akan dapat mendorong masyarakat menjadi sehat menuju Klungkung yang unggul dan sejahtera,” ujar Pjs Bupati Sugiada.*wan
Sekolah ini menjadi lokasi Pencanangan Kampanye Imunisasi Japanes Encephalitis (JE) untuk wilayah Kecamatan Banjarangkan. Peresmian ditandai pemukulan gong oleh Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada, disaksikan anggota DPRD Wayan Widiana, Sekda Klungkung Gede Putu Winastra, Camat, Kepala OPD terkait, Kepala Puskesmas se-Kecamatan Banjarangkan serta perbekel.
Dalam laporan, Kepala Dinas Kesehatan yang dibacakan dr Jaya mengatakan, tujuan kampanye imunisasi JE adalah untuk memutus rantai penularan penyakit JE di Provinsi Bali pada umumnya, Klungkung khususnya. Di Klungkung, jumlah kasus JE dalam tiga tahun terakhir empat orang. “Sasaran pada pelaksanaan kampanye imunisasi JE di Klungkung 38.936 anak pada usia 9 hingga kurang dari 15 tahun, dengan target cakupan kampanye minimal 95 persen,” ujarnya.
Ditambahkan, pelaksanaan akan dilakukan dua tahap, pada Maret pemberian imunisasi JE di seluruh sekolah, sedangkan pada April untuk anak-anak di luar sekolah. Pemberian imunisasi dilaksakan pada pos-pos pelayanan kesehatan. Selanjutnya imunisasi ini akan menjadi salah satu imunisasi dasar per Mei 2018 dengan menyasar anak umur 10 bulan.
Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada dalam sambutannya mengatakan, JE merupakan penyakit radang otak disebabkan virus yang berkembang dalam tubuh hewan terutama babi. Penularan ke manusia lewat gigitan nyamuk culex yang merupakan nyamuk rumahan. Penyakit ini dapat menimbulkan kelumpuhan, cacat, ratardasi mental sampai kematian.
Ditambahkan, kejadian penyakit JE sangat berhubungan dengan keadaan lingkungan seperti kedekatan kandang hewan dengan pemukiman, banyaknya tempat berkembang biak nyamuk dan tingginya tingkat kepadatan populasi nyamuk culec. Di Provinsi Bali dan Klungkung pada khususnya dimana perternakan babi cukup banyak membuat Bali sebagai daerah endemis JE. Untuk itu dirinya mengimbau seluruh undangan yang hadir untuk melakukan langkah langkah optimal dalam rangka pengendalian, supaya lingkungan tetap bersih dan sehat. Contohnya, melakukan gotong royong dan pemberantasan sarang nyamuk serta meningkatkan perilaku hidup sehat.
“Dengan semangat gotong royong yang telah menjadi tatanan masyarakat kabupaten klungkung, tentunya akan dapat mendorong masyarakat menjadi sehat menuju Klungkung yang unggul dan sejahtera,” ujar Pjs Bupati Sugiada.*wan
1
Komentar