Sunarko Kajari Badung Pertama
Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung resmi terbentuk, di mana Sunarko dilantik sebagai Kajari (Kepala Kejari) pertama.
Nur Elina Sari Dilantik Jadi Kajari Jembrana
DENPASAR, NusaBali
Pelantikan Sunarko sebagai Kajari Badung pertama telah dilakukan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Jaya Kesuma, di Kantor Kejati Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (7/3). Sunarko yang dilantik sebagai Kajari Badung pertama, sebelumnya menjabat Kajari Sawahlunto, Sumatra Barat. Sunarko dialihkan sebagai Kajari Badung melalui Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia tertanggal 19 Februari 2018. Nantinya, Sunarko akan memimpin Kejari Badung dan akan menempati gedung mewah yang baru saja diresmikan Jaksa Agung, M Prasetyo, Kamis (15/2) lalu.
“Secara de facto, Bapak Sunarko sudah resmi menjabat Kajari Badung,” tegas Kasi Penkum dan Humas Kejati Bali, Edwin Beslar, Rabu kemarin. Dijelaskan, setelah dilantik sebagai Kajari Badung, Sunarko tinggal menunggu SK Jaksa Agung untuk penempatan personel di Kejari Badung. Nantinya, personel yang ditugaskan akan menempati jabatan struktural di Kejari Badung.
Sedangkan wilayah hukum Kejari Badung akan mengikuti wilayah hukum Polres Badung. “Dalam waktu dekat sekitar dua atau tiga minggu kemungkinan Kejari Badung akan segera beroperasi,” jelas Edwin Beslar.
Gedung Kejari Badung yang baru diresmikan Jaksa Agung M Prastyo, 15 Februari 2018 lalu, berlokasi hanya beberapa meter dari Terminal Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung. Gedung Kejari Badung yang berasitektur Bali dibangun di atas lahan seluas 1 hektare, dengan anggaran mencapai Rp 29 miliar bersumber dari APBD Badung.
Prasetyo sendiri mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat serta Bupati Badung atas bantuan Gedung Kejari Badung. Bangunan ini akan mempermudah dan mempercepat berjalannya pelayanan proses hukum terhadap masyarakat di Kabupaten Badung.
“Mudah-mudahan, dengan berdirinya Kejari Badung, dapat memberikan pelayanan dan proses hukum yang berkeadilan terhadap masyarakat Kabupaten Badung. Terus pelihara hubungan baik dengan segenap instansi di wilayah Badung,” pesan Prasetyo kala itu. Sekadar dicatat, selama ini proses hukum terhadap masyarakat Kabupaten Badung dilakukan di Kejari Denpasar.
Sementara itu, selain pelantikan Kejari Badung, Rabu kemarin Kejati Bali juga melakukan rotasi besar-besaran terhadap beberapa pejabatnya. Termasuk yang dirotasi adalag Wakajati Bali, Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati Bali, dan Asisten Bidang Pembinaan Kejati Bali. Selain itu, Kajari Jembrana juga mengalami pergantian.
Jabatan Wakajati Bali dialihkan dari IB Wiswantanu SH MH kepada Yudi Handono SH MH, yang sebelumnya menjabat sebagai Koordinator pada Jaksa Agung Muda (JAM) Intelijen. Sedangkan jabatan Aspidum Kejari Bali beralih dari tangan Nurni Parayanti SH MH ke Hasan Kurnia HS SH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Dompu, NTB.
Sementara Asisten Bidang Pembinaan Kejati Bali beralih dari Rahman Dwi Saputra SH MH ke Anton Delianto SH MH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Jembrana. Sebaliknya, Kajari Jembrana beralih dari Anton Delianto ke Nur Elina Sari SH MH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kejati DKI Jakarta. Sedangkan jabatan Asisten Pengawasan Kejati Bali yang kosong, diisi oleh Rahman Dwi Saputra, yang sebelumnya Asisten Bidang Pembinaan Kejati Bali.
Kajati Bali, Jaya Kesuma, mengatakan promosi dan mutasi ini merupakan bagian dari tuntutan organisasi. Ini sebuah proses transformasi yang harus dilaksanakan secara terus menerus, guna meningkatkan kemampuan, memperluas pengalaman dan wawasan dalam melaksanakan tugas penegakan hukum dan tugas lain. ”Bagi para pejabat baru yang dilantik, saya ucapkan selamat bertugas dan terima kasih atas dedikasinya selama ini,” tandas Jaya Kesuma. *rez
Komentar