Spaso Akan Melukat
Striker naturalisasi Bali United, Ilija Spasojevic sedang kehilangan ketajamannya akhir-akhir ini.
MANGUPURA, NusaBali
Bahkan ia tidak mencetak gol, saat Serdadu Tridatu menang 3-1 atas klub Vietnam FLC Thanh Hoa pada laga ketiga grup G Piala AFC, di Stadion Wayan Dipta, Rabu (7/3) sore.
Karena itu, Spaso pun menginginkan akan melakukan ritual ala adat Bali yang disebut 'Melukat'. Prosesi ritual itu tujuannya untuk membersihkan pikiran dan jiwa manusia. Setelah itu, ketajaman pemain naturalisasi tersebut diharapkan bisa kembali.
"Saya sangat setuju kalau saya melukat. Ini adalah budaya Bali dan saya harus mengikutinya," ucap Spaso, dikutip JPNN.
Melaksanakan Melukat bukan pertama kalinya bagi Spaso. Ketika bermain di Bali Devata, pemain asal Montenegro itu juga pernah melakukannya. “Tahun 2011 bersama Bali Devata, saya sempat melakukannya. Kapan saja saya bisa," jelasnya.
“Lima pertandingan saya selalu mencetak gol, tapi setelah itu saya di tujuh pertandingan tidak cetak gol. Namun, setelah saya disarankan melukat sama pemain dan pelatih saat itu, saya selalu cetak gol,"kata Spaso mengenang.
Spaso sejatinya pemain mematikan di depan gawang sepanjang Liga 1 musim lalu bersama Bhayangkara FC. Ia sukses mengantarkan timnya tersebut menjadi juara.
Namun setelah gabung Bali United, ketajaman Spaso merosot tajam. Bahkan ketika mendapat kepercayaan menendang penalti saat menghadapi Global Cebu di Piala AFC 2018, Spaso gagal mengkonversi jadi gol. Akibatnya, Bali United gagal menang dan bermain imbang 1-1
Jelang Liga 1 bergulir, ketumpulan seperti ini tak boleh berlanjut. Karena itulah Spaso akan mengikuti ritual Melukat. *
Karena itu, Spaso pun menginginkan akan melakukan ritual ala adat Bali yang disebut 'Melukat'. Prosesi ritual itu tujuannya untuk membersihkan pikiran dan jiwa manusia. Setelah itu, ketajaman pemain naturalisasi tersebut diharapkan bisa kembali.
"Saya sangat setuju kalau saya melukat. Ini adalah budaya Bali dan saya harus mengikutinya," ucap Spaso, dikutip JPNN.
Melaksanakan Melukat bukan pertama kalinya bagi Spaso. Ketika bermain di Bali Devata, pemain asal Montenegro itu juga pernah melakukannya. “Tahun 2011 bersama Bali Devata, saya sempat melakukannya. Kapan saja saya bisa," jelasnya.
“Lima pertandingan saya selalu mencetak gol, tapi setelah itu saya di tujuh pertandingan tidak cetak gol. Namun, setelah saya disarankan melukat sama pemain dan pelatih saat itu, saya selalu cetak gol,"kata Spaso mengenang.
Spaso sejatinya pemain mematikan di depan gawang sepanjang Liga 1 musim lalu bersama Bhayangkara FC. Ia sukses mengantarkan timnya tersebut menjadi juara.
Namun setelah gabung Bali United, ketajaman Spaso merosot tajam. Bahkan ketika mendapat kepercayaan menendang penalti saat menghadapi Global Cebu di Piala AFC 2018, Spaso gagal mengkonversi jadi gol. Akibatnya, Bali United gagal menang dan bermain imbang 1-1
Jelang Liga 1 bergulir, ketumpulan seperti ini tak boleh berlanjut. Karena itulah Spaso akan mengikuti ritual Melukat. *
1
Komentar