Bupati Giri Prasta Sesalkan Kasus Pemukulan Dokter RSUD Mangusada
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta akhirnya angkat bicara terkait kasus pemukulan seorang dokter di RSUD Mangusada yang menyeret Perbekel Pelaga I Gusti Lanang Umbara. Bupati menyayangkan kasus pemukulan tersebut terjadi.
MANGUPURA, NusaBali
Bupati kini menyerahkan proses hukum kasus ini kepada aparat penegak hukum. “Sikap saya tentu menyayangkan insiden ini,” kata bupati usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Badung, Rabu (7/3), didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa dan pimpinan DPRD Badung.
Menurutnya, kasus yang melibatkan Perbekel Pelaga, Kecamatan Petang, itu murni kasus pribadi. Jadi tidak ada kaitannya secara kelembagaan atau kedinasan. Tentu saja, tegas bupati, akan berbeda bila terjadi permasalahan saat dalam menjalankan tugas.
Bupati Giri Prasta pun sempat menyontohkan dirinya sendiri. Bila dalam perjalanan ada permasalahan dengan keluarga, bukan bupatinya yang kena masalah tapi Giri Prasta secara pribadi.
“Kita harus memilah mana pribadi mana kelembagaan kedinasan. Besok kalau saya dengan keluarga ada masalah, itu masak Bupati Badung-nya, ya Giri-nya sendiri. Kalau saya diperintahakan oleh Pak Presiden atas dasar sebagai bupati berangkat ke Jakarta, kalau terjadi insiden itu baru tugas pemerintah, negara,” tuturnya.
Disinggung keberlangsungan pelayanan di Desa Pelaga, akibat pucuk pimpinan tertinggi sedang terkena kasus hukum, Bupati Giri Prasta memastikan tetap berjalan seperti biasa. “Ada Sekdes penggantinya,” sebut Bupati Giri Prasta.
Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian dari Polres Badung menetapkan status tersangka kepada I Gusti Lanang Umbara, karena diduga telah melakukan pemukulan terhadap salah seorang dokter di RSUD Mangusada, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, I Gusti Lanang Umbara langsung ditahan.
Kasus ini berasal dari insiden pemukulan terhadap dr Grace Juniaty yang saat itu tengah piket, Minggu (25/2) dini hari. Aksi pemukulan menggunakan dokumen rekam medis kepada seorang dokter ini viral di media sosial.
Kejadiannya berawal saat keluarga diminta mengurus kamar untuk rawat inap dan mengambil obat ke apotek. Saat itu lah terjadi kesalahpahaman antara pelaku dan korban yang berujung aksi pemukulan. *asa
Menurutnya, kasus yang melibatkan Perbekel Pelaga, Kecamatan Petang, itu murni kasus pribadi. Jadi tidak ada kaitannya secara kelembagaan atau kedinasan. Tentu saja, tegas bupati, akan berbeda bila terjadi permasalahan saat dalam menjalankan tugas.
Bupati Giri Prasta pun sempat menyontohkan dirinya sendiri. Bila dalam perjalanan ada permasalahan dengan keluarga, bukan bupatinya yang kena masalah tapi Giri Prasta secara pribadi.
“Kita harus memilah mana pribadi mana kelembagaan kedinasan. Besok kalau saya dengan keluarga ada masalah, itu masak Bupati Badung-nya, ya Giri-nya sendiri. Kalau saya diperintahakan oleh Pak Presiden atas dasar sebagai bupati berangkat ke Jakarta, kalau terjadi insiden itu baru tugas pemerintah, negara,” tuturnya.
Disinggung keberlangsungan pelayanan di Desa Pelaga, akibat pucuk pimpinan tertinggi sedang terkena kasus hukum, Bupati Giri Prasta memastikan tetap berjalan seperti biasa. “Ada Sekdes penggantinya,” sebut Bupati Giri Prasta.
Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian dari Polres Badung menetapkan status tersangka kepada I Gusti Lanang Umbara, karena diduga telah melakukan pemukulan terhadap salah seorang dokter di RSUD Mangusada, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, I Gusti Lanang Umbara langsung ditahan.
Kasus ini berasal dari insiden pemukulan terhadap dr Grace Juniaty yang saat itu tengah piket, Minggu (25/2) dini hari. Aksi pemukulan menggunakan dokumen rekam medis kepada seorang dokter ini viral di media sosial.
Kejadiannya berawal saat keluarga diminta mengurus kamar untuk rawat inap dan mengambil obat ke apotek. Saat itu lah terjadi kesalahpahaman antara pelaku dan korban yang berujung aksi pemukulan. *asa
Komentar