Harga Beras Masih Tinggi, Koperindag Rencana Kembali Gelar Pasar Murah
Meski harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Kabupaten Jembrana mulai turun, namun harga beras kualitas medium di sejumlah pasar seputaran Kabupaten Jembrana masih berkisar Rp 11.000 per kilogram (kg).
NEGARA, NusaBali
Berkenaan hal tersebut dan menjelang Hari Raya Nyepi, Dinas Koperindag Jembrana berencana kembali menggelar pasar murah. Kadis Koperindag Jembrana Made Gede Budhiarta, mengatakan pemantaun terhadap harga kebutuhan pokok rutin dilaksanakan. Dari pemantauan terakhir, diketahui harga beras kualitas medium yang naik sejak Januari lalu, tetap tinggi hingga menjelang pertengahan Maret ini. “Masih tetap kisaran Rp 11.000 per kg. Kalau kebutuhan pokok lainnya, masih normal. Hanya harga beras saja yang masih tinggi,” katanya, Rabu (7/3).
Sebelumnya, pasar murah yang sempat digelar di masing-masing kecamatan se-Jembrana pada Februari lalu, juga tidak memberikan dampak terlalu signifikan. “Dalam pasar murah, beras yang disediakan terbatas. Sedangkan kebutuhan beras sangat tinggi,” imbuh Budhiarta.
Menurut dia, pasar murah tersebut paling tidak bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga normal. Karenanya, jika harga beras masih tinggi menjelang Nyepi nanti, pihaknya memastikan akan menggelar pasar murah. “Untuk pasar murah nanti itu masih kami siapkan rancangan, dan waktu dekat ini kami koordinasikan ke Bulog,” ucapnya.
Selain merencanakan pasar murah, pihaknya dalam waktu dekat akan menyambangi sejumlah pabrik penyosohan beras di Jembrana. Hal itu karena sebelumnya beberapa pengusaha sempat mengaku kesulitan melakukan produksi, lantaran kesulitan mendapat gabah kering panen yang juga dijual tinggi di tingkat petani. Sedangkan belakangan ini, telah masa panen raya, dan harga gabah kering panen diakui sudah mulai turun. *ode
Sebelumnya, pasar murah yang sempat digelar di masing-masing kecamatan se-Jembrana pada Februari lalu, juga tidak memberikan dampak terlalu signifikan. “Dalam pasar murah, beras yang disediakan terbatas. Sedangkan kebutuhan beras sangat tinggi,” imbuh Budhiarta.
Menurut dia, pasar murah tersebut paling tidak bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga normal. Karenanya, jika harga beras masih tinggi menjelang Nyepi nanti, pihaknya memastikan akan menggelar pasar murah. “Untuk pasar murah nanti itu masih kami siapkan rancangan, dan waktu dekat ini kami koordinasikan ke Bulog,” ucapnya.
Selain merencanakan pasar murah, pihaknya dalam waktu dekat akan menyambangi sejumlah pabrik penyosohan beras di Jembrana. Hal itu karena sebelumnya beberapa pengusaha sempat mengaku kesulitan melakukan produksi, lantaran kesulitan mendapat gabah kering panen yang juga dijual tinggi di tingkat petani. Sedangkan belakangan ini, telah masa panen raya, dan harga gabah kering panen diakui sudah mulai turun. *ode
1
Komentar