Pastika Didapuk Nyalon Ketum Golkar
Berbekal pengalaman 7 tahun jabat Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham percaya diri maju ke Munas 2016 untuk berebut kursi ketua umum.
Kemarin Hadiri Pelantikan Pengurus DPD I Golkar Bali
DENPASAR, NusaBali
Kader Beringin usulkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika maju sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar 2016-2021 melalui Musyawarah Nasional (Munas), Maret 2016 depan. Usulan spontan ini muncul saat acara pelantikan pengurus DPD I Golkar Bali 2016-2021 hasil Musda 2015, Minggu (14/2). Kebetulan, Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Demokrat hadir dalam acara pelantikan sekaligus Rakerda Golkar Bali tersebut.
Dalam acara pelantikan pengurus DPD I Golkar Bali dan Rakerda Golkar Bali di Fave Hotel Tohpati, Denpasar Timur, Minggu kemarin, Mangku Pastika diundang selaku Gubernur Bali. Pastika duduk di deretan kursi terdepan berdampingan dengan Ketua Umum DPP Golkar Aburial Bakrie alias Ical dan Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta---yang juga Wakil Gubernur Bali.
Usulan agar Pastika dicalonkan sebagai kandidat Ketua Umumn DPP Golkar tiba-tiba terdengar saat Ical memberikan arahan tentang Munas Golkar dan menyebut sederet kandidat yang sudah masuk bursa. Adalah sesepuh Golkar, Ida Tjokorda Pemecutan XI, yang tiba-tiba berdiri saat itu sambil mengusulkan kepada Ical supaya Pastika dicalonkan dari Bali sebagai kandidat Ketua Umum DPP Golkar.
“Pak Ical, untuk calon Ketua Umum DPP Golkar, Bapak Made Mangku Pastika juga dicalonkan,” ujar Tjok Pemecutan sembari menunjuk Pastika yang duduk di sebelahnya. Ical pun langsung merespons usulan Tjok Pemecutan, sesepuh partai asal Puri Pemecutan, Denpasar yang pernah menjabat Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru.
Setelah Tjok Pemecutan bicara, Ical langsung menyatakan pihaknya membuka pintu bagi Pastika untuk maju berlaga sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar. “Kalau Pak Made Mangku Pastika mau dan bersedia, kita siap menerima. Kita mempersilakan untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar,” ujar Ical disambut tepuk tangan kader-kader Golkar.
Menurut Ical, Golkar punya banyak kader mumpuni. Dari daerah-daerah juga banyak kader yang sudah menyatakan kesiapan maju ke Munas untuk berebut kursi Ketua Umum DPP Golkar 2016-2021. Salah satunya, Idrus Marham, kader asal Sulawesi yang kini Sekjen DPP Golkar. “Idrus Marham saya persilakan dan beliau sudah siap,” ujar Ical sambil menunjuk Idrus Marham yang juga hadir bersama Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Tjitjip Syarif Soetarjo.
Sebaliknya, Pastika hanya tersenyum begitu namanya diusulkan Tjok Pemecutan sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar dan direspons oleh Ical. “Kasih kader-kader Golkar saja. Golkar punya banyak kader yang layak menjadi ketua umum,” ujar Pastika menjawab NusaBali seusai hadiri acara pelantikan pengurus DPD I Golkar Bali dan Rakerda Golkar Bali, Minggu kemarin.
Selaku Gubernur Bali, Pastika mengapresiasi dan menyambut gembira terbentuknya struktur kepengurusan DPD I Golkar melalui Musda, 10 Desember 2015. Pastika melihat proses kaderisasi dan dinamika internal DPD I Golkar Bali berjalan cukup baik, di tengah ujian yang sangat berat yakni konflik internal. Dengan kepengurusan yang baru di bawah kepemimpinan duet Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali)-Nyoman Sugawa Korry (Sekretaris DPD I Golkar Bali) tersebut, Pastika berharap perselisihan internal selesai.
“Saudara-saudara sekalian, semakin berat ujian yang dialami, berarti akan naik kelas lebih hebat lagi. Kalau ujiannya ringan, naik kelasnya sedikit. Kalau ujiannya berat, naik kelasnya hebat. Percayalah itu. Semoga Partai Golkar bisa menyelesaikan perselisihan internal yang terjadi dan kembali menunjukan eksistensinya,” tegas Pastika saat bicara di hadapan kader Golkar.
Sementara itu, Idrus Marham menegaskan dirinya siap maju sebagai Calon Ketua Umum DPP Golkar melalui Munas 2016. Kepada NusaBali, Idrus mengaku dirinya akan tarung dengan berbekal pengalaman selama 7 tahun menjadi Sekjen DPP Golkar sejak Munas Riau 2009. Dengan bekal pengalaman itu, Idrus yakin bisa memprediksi arah dukungan DPD I Golkar Provinsi dan DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Indonesia.
“Saya komunikasi dengan para Ketua DPD I Golkar dan DPD II Golkar selama 7 tahun menjadi Sekjen DPP Golkar. Kita selalu komunikasikan masalah-masalah yang ada. Mereka bisa melihat mana calon yang memang layak. Berdasarkan pengalaman dan keyakinan itu, saya akan maju berebut kursi Ketua Umum DPP Golkar,” tegas Idrus yang ditemui seusai acara pelantikan pengurus DPD I Golkar dan Rakerda Golkar Balui, Minggu kemarin.
Idrus menyatakan yakin Munas Golkar 2016 nanti akan menjadi ajang mencari pemimpin yang kuat bagi Partai Beringin. “Pemimpin di Golkar nanti harus yang kuat dan bisa merangkul semuanya, sehingga Golkar bisa bangkit menjadi partai utama di replublik ini,” ujar mantan Ketua Pansus Bank Century DPR RI 2009-2014 ini.
Ditambahkan Idrus, Munas Golkar 2016 juga akan membuka demokrasi dan persaingan yang sehat. Tidak ada lagi perpecahan di tubuh Golkar. ”Seperti disampaikan Ketua Umum Golkar Pak Ical, sudah saatnya membangun partai ini lebih kuat. Kita akan laksanakan proses Munaslub dengan demokratis. Kunci dalam politik adalah didukung kader. Tidak ada yang sukses dengan diri sendiri,” katanya.
Secara terpisah, poliisi Golkar Agun Gunandjar menyatakan salah satu syarat bagi calon Ketua Umum DPP Golkar harus melalui uji publik dan debat kandidat. "Sebelum proses pencalonan (syarat dukungan) dan pemilihan calon ketua umum, diadakan uji publik melalui debat kandidat di hadapan peserta dengan melibatkan publik/pengamat," ujar Agun Gunandjar kepada detikcom di Jakarta, Minggu kemarin.
Menurut Agun, para kandidat juga harus mengantongi dukungan 30 persen melalui pemungutan suara, bukan lewat surat dukungan tertulis. "Bakal calon ketua umum harus lulus verifikasi Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak tercela (PDLT) sebagaimana diatur dalam AD/ART melalui formatur yang lebih awal pembentukannya," tandas Agun.
Agun juga mengatakan pembentukan tim formatur haruslah mencerminkan kekuatan riil partai, baik struktur maupun ormas yang mendirikan dan didirikan Golkar. Selain itu, struktur DPP Golkar sebaiknya dibentuk oleh Munas, oleh ketua umum terpilih bersama-sama formatur.
"Masing-masing calon ketua umum tidak melakukan politik uang selama perhelatan Munas Golkar berlangsung, serta harus siap kalah dan siap menang," kata Agun sembari berharap Munas Golkar 2016 jadi momentum bagi partainya untuk bangkit. "Kepesertaan Munas dari DPD Riau sebelum konflik terjadi, terkecuali yang bermasalah melalui Musda lebih awal." 7 nat
1
Komentar