Istri Koster Temui Alit Yudha
Hadiah Durian Dibalas dengan Puisi Kumbakarna
DENPASAR, NusaBali
Dramawati Ni Putu Putri Suastini tetap gencar galang dukungan untuk suaminya, Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu), yang maju tarung Pilgub Bali 2018 sebagai Calon Gubernur (Cagub). Sepekan setelah menemui keluarga besar sastrawan angkatan Pujangga Baru, Anak Agung Pandji Tisna, Kamis (8/3) pagi Putri Suastini kembali bertemu tokoh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha di Banjar Antap, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung.
Saat menemui IGN Alit Yudha di pesangrahannya, Kamis pagi sekitar pukul 10.00 Wita, Putri Suastini didampingi Ketua Bidang Pengalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Provinsi Bali, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Perlu dicatat, Sri Wigunawati yang kini Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali, dulunya menjabat sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali ketika IGN Alit Yudha jadi Ketua DPD I Golkar Bali.
Sedangkan IGN Alit Yudha, sesepuh Beringin yang mantan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Bali, kemarin didampingi putrinya, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha yang merupakan kader Golkar. Selain banyak bicara soal Pilgub Bali 2018 antara Putri Suastini dan Alit Yudha, pertemuan kemarin juga jadi ajang curhat Sri Wigunawati dan Alit Yudha, tak ubahnya anak dengan orangtuanya.
Alit Yudha selaku tuan rumah kemarin menghadiahi rombongan Putri Suastini-Sri Wigunawati buah durian runtuh. Konon, durian runtuh itu merupakan panen pertama dari pohonnya musim ini. Sebaliknya, Putri Suastini mempersembahkan puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’ yang dibacakan untuk Alit Yudha.
Kumbakarna adalah salah satu tokoh dalam ephos Ramayana. Kumbakarna ini adik dari Raja Alengkapura, Rahwana, yang berkomitmen membela negara, meskipun tidak suka dengan perbuatan jahat kakaknya. Kumbakarna secara ksatria berperang melawan Sri Rama, karena pembelaan terhadap negara adalah harga mati. Jadi, dia bukan membela Raja.
Kunjungan Putri Suastini ke pesangrrahan Alit Yudhga sepertinya menjadi pertemuan balasan atas manuver IB Rai Dharmawijaya Mantra (Cagub Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB) yang sebelumnya bertandang ke Puri Carangsari, kediaman sesepuh Golkar itu, sepekan lalu. Kedatangan Rai Mantra yang diantar fungsionaris DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer kala itu, juga dalam rangka mencari dukungan Alit Yudha. Kala itu, Alit Yudha didampingi putranya, I Gusti Agung Danil Yunandha Yudha, mantan politisi Golkar yang kini pengurus NasDem Bali.
Tapi sebelumnya, sebulan lalu, Wayan Koster alias KBS (Cagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) juga sudah lebih dulu sempat menemui Alit Yudha di Puri Carangsari. Kala itu, Alit Yudha yang notabene putra dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, juga didampingi IGA Ayu Inda Trimafo Yudha.
Sementara itu, Sri Wigunawati mengatakan pertemuan antara Alit Yudha dan Putri Suastini, Kamis kemarin, merupakan pertemuan senior-junior. “Ya, kan beliau berdua sama-sama kader KNPI. Pak Alit Yudha adalah senior Putri Suastini di KNPI Bali. Jadi, ini senior bertemu junior,” ujar Sri Wigunawati saat dikonfirmasi NusaBali.
Sri Wigunawati mengatakan, banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan selama 2 jam dengan Alit Yudha. Bahasannya, mulai persoalan seni dan budaya, politik, sampai sejarah lama ketika sama-sama di Golkar dan KNPI. “Pertemuan ini menjadi pertemuan kekeluargaan. Banyak yang dibahas, soal seni-budaya, politik termasuk Pilgub Bali 2018,” ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 ini.
Sementara itu, IGA Ayu Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda mengatakan pertemuan kemarin adalah simakrama sesama kader KNPI. “Ajung (ayah) saya dan Mbok Putri Suastini sama-sama pentolan KNPI. Saya sendiri dengan Ajung dan Mbok Sri Wigunati sama-sama kader Golkar. Ya, kangen-kangenan saja. Banyak cerita dah, pokoknya kita bicarakan. Kami juga makan duren dan ngopi,” ujar mantan Ketua HIPMI Bali ini saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah kemarin.
Gek Inda menegaskan, siapa pun yang datang menemui ayahnya, pasti diterima. “Apalagi yang datang Sri Wigunawati dan Putri Suastini. Sri Wigunawati adalah senior saya. Ini politik, jangan ditafsirkan. Kalau Pilgub Bali, kan Ajung saya suaranya cuma satu. Kalau suara masyarakat, tergantung calonnya. Kalau calonnya kebangetan nggak akomodir rakyat, ya nggak akan dapat suara,” terang adik kandung dari Gung Danil ini.
Sebelumnya, Putri Suastini juga sempat menemui keluarga almarhum AA Pandji Tisna di The Little Museum Anak Agung Pandji Tisna kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Jumat (2/3) lalu. Kala itu, Putri Suastini yang juuga didampingi Sri Wigunawati, diterima cucu almatrhum AA Pandji Tisna, Anak Agung Brawida, yang notabana adik kandung tokoh Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ugrasena. *nat
Saat menemui IGN Alit Yudha di pesangrahannya, Kamis pagi sekitar pukul 10.00 Wita, Putri Suastini didampingi Ketua Bidang Pengalangan Suara Perempuan Tim Pemenangan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Provinsi Bali, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Perlu dicatat, Sri Wigunawati yang kini Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali, dulunya menjabat sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali ketika IGN Alit Yudha jadi Ketua DPD I Golkar Bali.
Sedangkan IGN Alit Yudha, sesepuh Beringin yang mantan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Bali, kemarin didampingi putrinya, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha yang merupakan kader Golkar. Selain banyak bicara soal Pilgub Bali 2018 antara Putri Suastini dan Alit Yudha, pertemuan kemarin juga jadi ajang curhat Sri Wigunawati dan Alit Yudha, tak ubahnya anak dengan orangtuanya.
Alit Yudha selaku tuan rumah kemarin menghadiahi rombongan Putri Suastini-Sri Wigunawati buah durian runtuh. Konon, durian runtuh itu merupakan panen pertama dari pohonnya musim ini. Sebaliknya, Putri Suastini mempersembahkan puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’ yang dibacakan untuk Alit Yudha.
Kumbakarna adalah salah satu tokoh dalam ephos Ramayana. Kumbakarna ini adik dari Raja Alengkapura, Rahwana, yang berkomitmen membela negara, meskipun tidak suka dengan perbuatan jahat kakaknya. Kumbakarna secara ksatria berperang melawan Sri Rama, karena pembelaan terhadap negara adalah harga mati. Jadi, dia bukan membela Raja.
Kunjungan Putri Suastini ke pesangrrahan Alit Yudhga sepertinya menjadi pertemuan balasan atas manuver IB Rai Dharmawijaya Mantra (Cagub Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB) yang sebelumnya bertandang ke Puri Carangsari, kediaman sesepuh Golkar itu, sepekan lalu. Kedatangan Rai Mantra yang diantar fungsionaris DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer kala itu, juga dalam rangka mencari dukungan Alit Yudha. Kala itu, Alit Yudha didampingi putranya, I Gusti Agung Danil Yunandha Yudha, mantan politisi Golkar yang kini pengurus NasDem Bali.
Tapi sebelumnya, sebulan lalu, Wayan Koster alias KBS (Cagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) juga sudah lebih dulu sempat menemui Alit Yudha di Puri Carangsari. Kala itu, Alit Yudha yang notabene putra dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, juga didampingi IGA Ayu Inda Trimafo Yudha.
Sementara itu, Sri Wigunawati mengatakan pertemuan antara Alit Yudha dan Putri Suastini, Kamis kemarin, merupakan pertemuan senior-junior. “Ya, kan beliau berdua sama-sama kader KNPI. Pak Alit Yudha adalah senior Putri Suastini di KNPI Bali. Jadi, ini senior bertemu junior,” ujar Sri Wigunawati saat dikonfirmasi NusaBali.
Sri Wigunawati mengatakan, banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan selama 2 jam dengan Alit Yudha. Bahasannya, mulai persoalan seni dan budaya, politik, sampai sejarah lama ketika sama-sama di Golkar dan KNPI. “Pertemuan ini menjadi pertemuan kekeluargaan. Banyak yang dibahas, soal seni-budaya, politik termasuk Pilgub Bali 2018,” ujar mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 ini.
Sementara itu, IGA Ayu Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda mengatakan pertemuan kemarin adalah simakrama sesama kader KNPI. “Ajung (ayah) saya dan Mbok Putri Suastini sama-sama pentolan KNPI. Saya sendiri dengan Ajung dan Mbok Sri Wigunati sama-sama kader Golkar. Ya, kangen-kangenan saja. Banyak cerita dah, pokoknya kita bicarakan. Kami juga makan duren dan ngopi,” ujar mantan Ketua HIPMI Bali ini saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah kemarin.
Gek Inda menegaskan, siapa pun yang datang menemui ayahnya, pasti diterima. “Apalagi yang datang Sri Wigunawati dan Putri Suastini. Sri Wigunawati adalah senior saya. Ini politik, jangan ditafsirkan. Kalau Pilgub Bali, kan Ajung saya suaranya cuma satu. Kalau suara masyarakat, tergantung calonnya. Kalau calonnya kebangetan nggak akomodir rakyat, ya nggak akan dapat suara,” terang adik kandung dari Gung Danil ini.
Sebelumnya, Putri Suastini juga sempat menemui keluarga almarhum AA Pandji Tisna di The Little Museum Anak Agung Pandji Tisna kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Jumat (2/3) lalu. Kala itu, Putri Suastini yang juuga didampingi Sri Wigunawati, diterima cucu almatrhum AA Pandji Tisna, Anak Agung Brawida, yang notabana adik kandung tokoh Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ugrasena. *nat
1
Komentar